1

6K 316 24
                                    

Suasana yang hingar bingar membuat Yuki mengeryitkan matanya. Dia tidak suka suasana ramai dan menyesakkan seperti ini. Dia merindukan kamarnya, kamar tenang yang damai, tempat dia bisa duduk dan membaca sambil mendengarkan musik sayup-sayup. Tapi musik yang sangat keras ini hampir melampaui batas toleransinya, ingin rasanya dia pergi dari tempat ini, tapi dia tidak bisa.

Lelaki itu, lelaki jahat itu –menurut sumber yang dia dengar akan datang ke tempat ini beberapa saat lagi. Yuki mencoba menarik turun rok hitam pendeknya yang mulai terasa tidak nyaman. Seragam waitress ini amat sangat tidak nyaman, dengan belahan dada yang begitu rendah dan rok yang begitu pendek, Yuki seperti dipaksa menyamar menjadi orang yang tidak dikenalnya.

Tetapi bukankah itu memang tujuannya?

Dia tidak ingin lelaki itu mengenalnya, meskipun hal itu sepertinya tidak perlu ditakutkannya, mereka hanya pernah bertemu satu kali, pada pertemuan singkat yang tak disengaja, saat lelaki itu menemui ayahnya di ruang kerjanya.

Saat itu penampilan Yuki tidak seperti sekarang, rambutnya masih panjang dengan kacamata berbingkai tebal membingkai wajahnya, bajunya tertutup dan sopan, beda sekali dengan sekarang. Yuki mengernyitkan matanya lagi, aku benar-benar berpenampilan seperti perempuan murahan desahnya.

Suara berisik dari arah pintu masuk mengalihkan perhatian Yuki, matanya mencari-cari

dan itu dia!

Lelaki itu ada disana, dengan kedatangannya yang begitu heboh dikelilingi banyak sekali bodyguard berbadan kekar. Tanpa sadar Yuki mendengus, yah karena dia lelaki jahat yang suka menyakiti orang, dia pasti punya banyak musuh yang ingin membunuhnya.

Dengan penasaran Yuki menjinjitkan kakinya, berusaha melihat dengan jelas sosok lelaki itu, Al Raveno.

Sosok yang ditakuti dalam dunia bisnis karena tidak segan-segan menggilas siapapun yang menghalangi jalannya. Siapapun yang berani melawan Al Raveno, akan berakhir dalam tragedi. Seperti ayahnya, seperti seluruh keluarganya. Desah Yuki pahit.

Dulu keluarga Yuki adalah keluarga berada, ayahnya adalah seorang pengusaha sukses di bidang konversi kelapa sawit, kebun mereka ada berhektar-hektar di luar pulau, dan mereka sangat kaya.

Bagi Yuki keluarga mereka adalah keluarga bahagia, meskipun ibunya adalah wanita lemah yang sakit-sakitan, tapi selain itu dia adalah ibu yang sempurna.

Pikiran Yuki menerawang di saat-saat bahagia itu, saat dia, ayahnya dan ibunya berkumpul bersama di meja makan, menyantap sarapan pagi yang dibuatkan ibunya dengan penuh cinta, Ayahnya akan bercerita tentang pengalaman-pengalaman dalam perjalanan bisnisnya, dan ibunya akan menatap sang ayah dengan tatapan memuja. Semua terasa begitu bahagia, semua terasa begitu sempurna. Sampai kemudian Al Raveno datang dalam kehidupan mereka.

Al Raveno tertarik dengan perkembangan pesat bisnis ayah Yuki, dan berpikiran untuk menjalin suatu hubungan kerjasama. Pada awalnya ayahnya tidak tertarik, dia sudah cukup puas dengan bisnis yang dijalankannya sendiri. Tapi Al tidak menyerah, dengan berbagai cara dia berusaha mendekati ayahnya. Dan entah kenapa ayahnya akhirnya menyerah ke dalam kuasa Al Raveno, kuasa iblis kegelapan yang ketika mencengkeram tidak akan melepaskannya lagi.

Al menghancurkan keluarganya secara harfiah, entah kenapa kepemilikan ayahnya atas bisnis itu dimentahkan begitu saja, semuanya diambil oleh Al dan dikendalikan di bawah tangannya. Ayahnya tidak punya hak apa-apa lagi selain jatah bulanan untuknya dan keluarganya.

Keluarga Yuki jatuh miskin seketika. Rumah mewah mereka disita paksa, mereka harus pindah ke rumah mungil sederhana, berusaha memenuhi kebutuhan sendiri, tanpa pelayan-pelayan yang biasanya selalu siap sedia melayani kebutuhan mereka.

Mrs. & Mr. ALKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang