4 : Dimas Aditya

114 13 3
                                    

Bagaimana takdir bisa mempersatukan aku dan kamu menjadi kita, sedangkan aku dan kamu hanya di nobatkan sebagai seorang Sahabat. ~LiylaPutri.

Setelah Liyla selesai chattingan dengan Febriansyah, bel berbunyi, tanda istirahat pertama sudah selesai, Liyla dan teman-temannya langsung bergegas memasuki kelas, seketika langkah liyla terhenti oleh seseorang yang memanggil nya dari kejauhan.

"Liylaaaa... Tunggu bentar" panggil orang itu dari kejauhan.

Liyla pun berbalik badan dan langsung menyahut panggilan nya, seketika berhenti di tempat.

"Huuuh.. huuh..Gue sampai cape manggil Lo ga nyahut-nyahut" ucap cowo itu.

"Sabarrr,,tarik nafas lalu buang, ada apa emang?"jawab liyla.

"Gue,, cuman,, mau bilang, nanti pulang bareng gue ya?" Nafas yang belum beraturan membuat Dimas menjawab kaku.

"Itu doang? Ngga aah, terimakasih" jawab datar Liyla.

"Kali ini aja gue mohon lii, ya ya ya mau?"mohon Dimas dengan muka cemberut nya.

"Emmm,," belum juga dijawab, tersentak Dimas menjawab "itu tandanya Lo mau kan?"

"Sepulang sekolah, gue tunggu lo di depan gerbang sekolah ya cantik" cerocos Dimas tanpa menunggu jawaban dari Liyla agar tidak di tolak lagi.

Liyla langsung bergegas masuk ke kelasnya tanpa menanggapi ocehan cowo itu.

Dimas Aditya atau sering dipanggil akrab Dimas adalah cowo yang menyukai Liyla semenjak SMP hingga kini kelas 10 SMK mereka satu sekolah namun berbeda jurusan, tetapi Liyla tidak terlalu menanggapi nya karena Liyla hanya menganggap Dimas sebagai sahabat terbaik nya, tapi tidak bagi Dimas yang terus berusaha untuk mendapatkan hatinya Liyla.

Tetapi Dimas Sangat propesional dalam hal ini, dia menunjukan kepada Liyla layaknya perhatian kepada seorang sahabat tetapi dalam hatinya sudah berharap untuk lebih, namun Dimas tau diri dia bukan laki-laki yang diharapkannya, dan Dimas tidak mau sampai kehilangannya maka dari itu dia menutupinya dengan sebagai sahabat.

Dan Dimas tau betul liyla bagaimana, karena liyla selalu cerita banyak hal kepadanya tentang apa-apa yang sedang iya alami saat itu kadang juga tertutup kepadanya.

Bel berbunyi! Menandakan jam pelajaran sudah selesai, Liyla bergegas membereskan buku-bukunya dan merapikan nya, setelah itu dia berpamitan kepada teman-temannya dan langsung pergi meninggalkan kelas untuk pulang bareng bersama Dimas.

Depan gerbang sekolah sudah terlihat Dimas menunggu liyla.

"Ayo naik, nih pake helm nya" sapa Dimas kepada Liyla sambil memakaikan helmnya kepada Liyla.

"Oke, makasih ya, Lo Emang bebest gue terbaik" jawab Liyla dengan senyum lebar.

"Liat senyuman lo aja gue udah bahagia apalagi lo bisa sayang sama gue lebih dari seorang sahabat, ga kebayang gue bakalan bahagia banget, tapi gue sadar, benar-benar sadar" gumam hatinya Dimas.

Lamunan Dimas terhenti ketika Liyla memukul bahunya"Ehhh,, lamun aja, ayo berangkat"

Jawab Dimas dengan gugup "E-h e-engga ko, ayo ayo berangkat..."

Diperjalanan pulang, mereka saling menceritakan kejadian-kejadian tadi disekolah dari mulai guru killer, teman jail sampai badboy di sekolah, mereka saling menceritakan dengan bertujuan untuk mencairkan suasana agar tidak menjadi canggung.

Sesampainya di depan rumah Liyla"makasih yaa sekali lagi" ucap Liyla.

"Lebay loh, biasanya juga ngga suka bilang makasih, kaya kesiapa aja lo mah liyy" ledek Dimas dengan senyumnya.

"Haha,, hati-hati yaa Dimas Aditya gantenggg"jawab Liyla sambil melambaikan tangan nya.

Liyla pov.

Liyla lalu terhempas di ranjang kamarnya karena kecapean dengan kegiatan disekolah nya.

Dia masih sedikit memikirkan masa lalunya dengan Andra, ketika masa-masa bahagianya, duka, luka, sedih, tawa, canda, dia masih ingat betul kejadian itu, dia mulai menyesali nya dan Liyla selalu saja tidak peka dengan beberapa laki-laki yang berusaha mendekati nya, dia selalu saja  menunggu seseorang yang benar-benar tepat untuknya.

Seketika lamunannya terhenti oleh notifikasi BBM yang terus saja berbunyi sedari tadi.

Febriansyah!

Febriansyah! : "Assalamualaikum Liyla"
Febriansyah! : "P"
Febriansyah! : "P"

Dimas Aditya

Dimas Aditya : "Hay liyy"
Dimas Aditya : "lagi ngapain sih, so sibuk lo?"

Meysa Amanda

Meysa Amanda : "liy?"

Aga Saputra-

Aga Saputra- : "soree Liyla cantik"

Liyla bergegas melihat notifikasi BBM, tetapi dia sangat malas untuk menjawab nya, sehingga dia abaikan, dan menyibukkan diri dengan kegiatan lain agar Liyla tidak melamunkan hal-hal yang buruk.

                                   ****

Jangan lupa vote dan coment yaa, terimakasih:)

Takdir Dan Balasan Dari PersahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang