6 : Luka

80 7 1
                                    

Tuhan,, jika engkau sayang kepadaku, tolong berikan aku laki-laki yang terbaik untuk menghapus lukaku yang terdahulu~LiylaP.

                                     ***
Esok harinya Liyla mendapat kabar dari Andra kalo Andra sudah punya perempuan yang bisa mengikat hatinya setelah putus dari Liyla, Liyla hanya bisa diam dan tersenyum ikut mendukung keputusan Andra sekarang.

Deg...
Ko gue masih cemburu ya? Ahh udah liy kamu harus kuat, biarkan dia pergi dari kehidupan lo, ikhlasin liii:').
Gumam hatinya Liyla.

Hari libur sekolah, dimana hari Minggu ini Liyla memutuskan untuk beristirahat di rumah dan tidak ada acara kemana-mana bersama teman-temannya,

Pagi hari ketika Liyla bangun, Liyla dengan giat langsung membereskan tempat tidurnya dan seisi ruangan dirumahnya karena satu alasan "Hanya takut diomeli mamahnya" Liyla pasti lelah jika nanti harus diomeli mamahnya, setelah selesai, Liyla makan nasi goreng yang telah disiapkan mamahnya di meja makan, sesuap-sesuap iya makan dengan nikmat sambil memikirkan seseorang yang terus terngiang di pikiran nya, beres makan, Liyla pergi kesatu ruangan yang tertutup untuk membersihkan badannya.

Hari ini membuat Liyla terasa lelah, Liyla memilih duduk di sofa sambil memakan- makanan ringan yang tersedia diatas mejanya, sambil memainkan gadget hp-nya dan dia mulai membuka satu persatu Instragram, Line, Bbm, WA, Facebook, dan disitu banyak sekali notifikasi yang tertera diatas bar hp Liyla.

Liyla pun mulai membuka Bbm nya karena dia tidak peduli dengan notifikasi lain karena Liyla menganggap kurang penting dan tidak ada yang menyenangkan, setelah membuka notifikasi Bbm, banyak informasi tugas sekolah dari grup kelasnya dan dari beberapa temannya.

Rumpian kelasIXA

Sidik : "besok tugas apa aja woy!"

Meysa : "kepo luh, hhaaa"

Sidik : "bacot lu, gue serius-_-"

Sasa : "Matematika"

Sabtu : "bhs.inggris"

Sidik : "njir, pelajaran menguras pikiran, keur mah loba pikiran nya wkwk (padahal mah lagi banyak pikiran)"

Aga : "ikhlaskan saja kawan"

Sidik : "siap, siap, liat lah eyy"

Didi : "belaga so nanyain tugas, ujungnya nyontek juga luh, heuhhhhhh..."

Aga : "Diamah emang so kali,-"

Sidik : "yang penting gue happy"
Readd....

Meysa

Meysa : "liylaaa"
Meysa : "Sombong anjir"
Meysa : "main yuk, bete gue nih;((("

Febriansyah!

Febriansyah! : "Liyla-_bales chat gue ngapa!"

Syahril05

Syahril05 : "Heyy apa kabar liyy?"

Ramadhan

Ramadhan : "Pagii Liyla Putri"

Liyla pun mulai menjawab nya satu persatu termasuk Syahril dan Ramadhan mereka adalah teman-teman nya yang berbeda sekolah, namun mereka juga yang selalu ada untuk Liyla.

"Ada apa sih sama Febri, dia akhir-akhir ini chat guenya gitu banget, kaya ada sesuatu yang membuat dia tiba-tiba care sama gue" pikir Liyla yang penasaran, apa yang di rencanakan Febri sebenarnya kepadanya, Liyla mulai menghilangkan rasa curiga nya dari pikirannya, dan Liyla asik chattingan bersama chat grup dan teman-temannya.

Febriansyah pov

Febri membuka matanya perlahan setelah bermimpi semalaman, dan Febri langsung bergegas bangun karena jam sudah menunjukkan pukul 09:10 pagi, Febri duduk diatas kasurnya untuk mengumpulkan nyawanya yang belum genap, Febri pun mencari-cari HP-nya untuk melihat apakah sudah ada notifikasi dari Liyla atau bahkan teman-teman nya yang mengajak main di hari libur nya.

Ternyata.... Febri langsung mengucek-ucek matanya karena ada notifikasi dari Liyla yang baru membalas di jam 08:58 dan Febri langsung membalas dengan penuh semangat dan sambil menunggu balesan dari Liyla dan teman-temannya, Febri pun menuju dapur untuk mencari makanan untuk memenuhi perutnya yang sedari tadi berdemo karena merasa lapar.

Setelah beres sarapan, Febri kembali ke kamarnya untuk memainkan gadget nya kembali, dan Febri terlihat mulai asik dengan gadget di HP-nya. Tiba-tiba...

"Febriiiiiiii"panggil mamahnya di luar kamar.
"Iyaa mahh, udah bangun ko"jawab Febri dengan nada rendah,
"Jangan dikamar teruss, mandi terus bantuin mamah sini" teriak mamahnya.
"Iyaa mamah sayang bentar ya" gabisa liat anaknya lagi bahagia kenapa ya, ada aja cobaan dan halangan nyaa.

LiylaP

Febriansyah! : "Gue bantuin nyokap dulu ya, lo jangan kemana-mana ya, bentar ko, Jangan ngilang terus, gue lagi kangen!"

LiylaP : "Hemm, yaudahh sana yang rajin, okee"

Febriansyah! : "Ih dasar nyebelin lo😂oke bye"

LiylaP : "Haha byeeee"

Delive..

Taufik*

Taufik* : "gue gabutt, hunting yuk?"
Taufik* : "p"
Taufik* : "jawab eh"
Taufik* : "gue tunggu dirumah jam 2 siang"

RioR

RioR : "besok bawa buku gue, isi PR yo jangan lupa!"

Febri langsung bergegas mandi, lalu membantu mamahnya yaitu mengantarkan nya ke pasar sambil pulangnya mampir kerumah nenek nya yang tidak jauh dari rumahnya, karena ada urusan sebentar, sambil menunggu mamahnya, Febri pun berkunjung ke rumah teman-teman nya yang ada di daerah rumah neneknya yang terbilang sangat banyak sekali teman-temannya disitu.

Beberapa jam kemudian, mamahnya menelpon Febri untuk mengajak nya pulang, "Gue pulang dulu yaa, nyokap udah ngamuk nih minta pulang, ntar gue main lagi sini" pamit Febri kepada teman-temannya. "Oke hati-hati yo" serentak menjawab bersama-sama, di situ terdapat 6 orang berkumpul karena yang lainnnya sibuk dengan urusannya masing-masing,

Febri pun bergegas menghampiri mamahnya yang sudah menunggu didepan rumah neneknya, setelah berpamitan kepada neneknya dan keluarga disitu Febri dan mamahnya pun bergegas pulang karena belum memasak untuk sore nanti, saat di perjalanan Febri asik mengobrol dengan mamahnya,"gimana sekolah kamu?" Tanya mamahnya penasaran. "Baik aja mah seneng ko" jawab Febri dengan ekspresi datar heran. karena mamahnya kepo sekali dengan kehidupan anaknya yang bungsu(terakhir) ini, takut Febri kenapa-kenapa.

Sesampainya di rumah Febri masuk ke kamar nya sambil merebahkan badannya di atas ranjang itu, tanda Febri sangat cape setelah mengantar mamahnya tadi, "jangan lupa sholat ya"perintah mamahnya, "iya mah sayang" jawab Febri sambil bergegas mengambil air wudhu lalu memulai gerakan-gerakan wajib. Selesai sholat, Febri langsung melihat notifikasi hpnya yang sedari tadi lampu kecilnya menyala, Febri langsung mengambil nya dan memainkan nya kembali.

Bersambung...

Takdir Dan Balasan Dari PersahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang