Satu

57 4 3
                                    

"Ken, pulang sekolah lo ga ada niatan nge mall gitu?" tanya salah satu temannya.

Sefi terus membujuk Kendria yang tengah fokus membaca sebuah novel kesukaannya. Kendria tetap saja tidak menghiraukan pertanyaan Sefi malah ia sibuk mencari earphone dan mendengarkan lagu dari gadgetnya. Sefi sangat kesal dengan perlakuan Kendria yang terus-terusan mengabaikannya. Lalu, Sefi berpindah ke depan Kendria yang semula ada disebelahnya dan mencopot earphone yang Kendria gunakan.

"Heh bocah lo denger gue kagak sih, dari tadi gue ngomong kacang mulu."

"Ssttss, diem lo cewek. Berisik mulu ga liat apa kalo gue lagi baca novel. Beri sedikit waktulah buat gue baca novel. Gue terlalu sering denger lo curhat masalah doi atau apalah dan gaada waktu gue buat baca novel, Sefi." cerocos Kendria yang sedikit kesal dengan tingkah Sefi.

"Gue cuma tanya lo gaada niatan buat ngemall ntar pulsek. Udah gitu aja terus gue diem." Kendria hanya mengangguk.

Sefine Aldrea Rylen, itulah nama gadis keturunan Indonesia - Belanda yang merupakan sahabat Ken sejak pindah sekolah di salah satu sekolah dasar di Jakarta. Perempuan dengan pawakan goodgirl memiliki sifat yang berbeda jauh dengan Kendria. Dia suka memakai rok, tidak dengan Kendria kecuali rok sekolah. Dia suka dandan, Tidak dengan Kendria yang sering sisiran pake tangan. Dia fashionable, Kendria cenderung menyukai casual. Dia sering gonta-ganti pacar, Kendria menjomblo 18 tahun. Namun persahabatan mereka tetap berlalu dengan kebahagiaan tanpa ada sangkut paut tentang perbedaan yang mereka miliki.

***

"Ken, lo gaada niatan nyari pacar?" tanya Sefi

Kendria tengah asyik memilih beberapa kaos laki-laki yang akan ia beli "Kagak, napa? Lo mau jadi pacar gue?"

"Ya, nggak gitu si. Gue ngerasa lo gapernah bingung, baper, jatuh cinta, atau apalah yang sama kayak gue. Lo sendiri tau kan gue punya banyak mantan dari SMP sampe sekarang.  Terus lo itu udah 18 tahun masa jomblo mulu. Gue kasian sama lo Ken. "

"Hahaha, lo ga lagi sakit kan?Sini gue cek. Jarang banget Sefi tanya ginian. Gue udah bahagia kok punya sahabat kaya lo kenapa harus punya pacar."

"Jadi lo itu secara tidak langsung nuduh gue kalo gue itu ga bahagia punya sahabat kaya lo makanya gue cari pacar gitu?"

"Bukan gitu, ogeb. Udah ah lo ngajak gue ngemall atau cuma mau nyramahi gue gara-gara nggak punya pacar? Lo diem gabahas gituan gue traktir starbucks deh." Sefi hanya tersenyum karena mendengar Kendria mau traktir.

Cukup lama mereka berdua mengelilingi Mall ini dan mendapati beberapa pakaian dan sepatu. Mereka pun menuju kasir untuk membayar barang-barang yang dibeli. Sefi berjalan mendahului Kendria dan menuju Starbucks. Selagi Sefi memesan minuman, Kendria mengeluarkan gadgetnya yang sedari tadi belum ia buka. Dia melihat beberapa nontifikasi line dari grup dan kakaknya.

Daniel Andreson
Lo kemana? Udah pulang kan? Kenapa ga pulang?

Kendria Andreson
Masi ngemall sama Sefi, napa?

Daniel Andreson
Gue bilangin papa biar tau rasa. Udah tau waktunya pulang malah main

Kendria Andreson
Yelah, bentar lagi pulang. Lo nitip starbucks nggak?

Daniel Andreson
Kayak biasa :) kalo pulang hati-hati dijalan ya dek. Nggak gue bilangin papa kok. Love you Ken :*

"Ck, kakak kurang ajar." decaknya sambil mematikan layar ponselnya

"Sef, nambah satu lagi peppermint mocha frapucinno."

"Buat Daniel kan?" Kendria mengangguk karena Sefi pasti tau kesukasn Daniel yang sering disuap agar tidak lapor kepada Papa mereka.

Sefi menodongkan 3 minuman yang mereka pesan. Justru Kendria berdiri dan mengambil 2 diantara 3 minuman tersebut. "Gue mau pulang lo ikut nggak? Kalo gue ga pulang ini pesenan Daniel keburu abis gue minum"

"Yelah, lo pulang aja duluan. Gue mau disini dulu. Gue mau ketemuan sama Figo." ucap Sefi

"Having fun, selamat ketemuan. Semoga jadian sama Figo dan nggak putus,ehe." ejek Kendria meninggalkan Sefi yang tengah menunggu Figo.

"Dasar jomblo." teriak Sefi kesal dan Kendria hanya membalas senyuman

Jam menunjukkan pukul 15.30, Kendria berjalan sedikit tergesa-gesa karena hendak turun hujan. Dia tak ingin kehujanan dan kehilangan kesempatan untuk melihat drama korea yang akan tayang pukul 16.00. Pikirannya hanya tertuju pada drama korea, game, menggambar, membaca novel, makan, dan tidur hingga melupakan cinta yang seharusnya ia miliki layaknya remaja masa kini.

Tak jauh dari tempatnya menunggu taksi. Terdapat segerombolan mahasiswa dan beberapa siswa SMA keluar dari mall. Reyhan, salah satu diantara mereka melihat Ken yang tengah menunggu taksi. Dia kenal dengan Ken namun tak pernah bertegur sapa karena ia tahu bahwa Ken merupakan adik dari sahabatnya, Daniel. Dulu, Daniel pernah menunjukkan foto keluarganya ketika berkunjung ke Jepang dan Daniel mengenalkan Ken kepada teman-temannya karena ia memiliki adik yang super tomboy minta dan masih jomblo.

"Kak Rey!Dira! buruan naik keburu ujan!"

Teriakan itu mampu membuat Ken bangun dari lamunan. Dia merasa tidak asing dengan nama yang barusan ia dengar. Dalam hati Ken berfikir bahwa teman masa kecilnya,Adira, ada di sekitar sini. Dia segera melihat sekeliling dan tidak mendapati Adira disini.

"Heh, nglamun aja lo jomblo. Masuk gih keburu ujan." ucap sesorang dari balik kaca mobil dan segera ia buka kaca jendelanya.

"Lo tau dari mana kalo gue disini? Kan starbuck bukan cuma ada di mall ini. " tanya Ken sedikit kebingungan setelah melihat mobil Daniel yang tengah berhenti di depannya.

"Ya gue ga sengaja aja ketemu lo. Tadi gue abis ketemuan sama temen lama di Starbucks."

"Jadi lo tadi disana kak? Kenapa Line coba?"

"Ya maaf deh, Ken. Mana pesenan gue, gue cuma mau ditraktir sama lo."

"Sialan, untung lo masih kakak gue. Kalo enggak udah gue tendang itu lo."

TunasmaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang