Three

3.4K 540 136
                                    

"Rasanya akan sakit tapi ini demi kebaikanmu." ujarnya pelan.

Mataku membulat saat dia menurunkan tangannya.

Aku melihatnya.

Mata yang selalu dia tutupi selama ini.

Dia menatapku denga kedua matanya yang memiliki dua warna berbeda.

Mata sebelah kirinya berwarna merah seperti darah.

Leherku tercekat, mata kami saling menatap, kulihat alisnya mengernyit bingung.

"Siapa kau sebenarnya?" ujarnya sambil memegang lengan kananku. Aku merasakan panas saat tangannya menyentuhku, bukan panas seperti nafsu tapi panas yang membakar benar-benar panas.

"Akhh!!"

.
.
.
Author pov

Tangan Jinyoung mengeluarkan api berwarna biru dan mulai membakar lengan kanan Jihoon perlahan, namja mungil itu langsung memekik tertahan merasakan sakit yang mulai menjalar di lengannya, matanya terpejam erat, tangan kiri Jihoon terulur menyentuh tangan Jinyoung yang mengeluarkan api dan hawa dingin menyergapi kulit tangan Jinyoung membuat lelaki tinggi itu tersentak dan api di tangannya padam seketika.

Jihoon masih meringis dengan mata terpejam, lengannya yang sekarang sudah terluka akibat api masih di pegang oleh Jinyoung dan tangan kirinya masih berada di atas tangan Jinyoung dan perlahan mengeluarkan es tipis menyelimuti tangan Jinyoung.

"Kau- bagaimana bisa?" Jinyoung menatap Jihoon dengan tidak percaya.

"Kau tidak sendirian."

Kelopak mata Jihoon terbuka, dan terpampanglah manik kanannya berwarna biru Sapphire yang Indah.

Jinyoung menarik tangannya cepat membuat Jihoon harus merintih kesakitan lagi karena gesekan tangan Jinyoung di kulit lengannya yang memerah dan melepuh.

Jinyoung mundur selangkah dan masih menatap Jihoon dengan ekspresi sulit di baca.

Jihoon masih susah mengatur napasnya yang tersengal, lengannya sungguh sakit, dia hanya mengenakan baju kaos putih berlengan pendek dan Jinyoung baru saja membuat luka bakar besar di sana.

"Aku tau apa yang kau rasakan, aku pernah berada di posisimu." ujar Jihoon susah payah. Dadanya naik turun mengisi udara pada paru-parunya. Jihoon tidak bisa mengendalikan kekuatannya membuat aura dingin keluar dari tubuhnya.

Jinyoung masih memerhatikan dalam diam dan ekspresi tak berubah, tak ada yang tau apa yang lelaki itu tengah pikirkan sekarang.

"Bukan hanya kau yang memiliki kekuatan ini tapi akupun memilikinya, aku-" belum sempat Jihoon menyelesaikan perkataannya, tubuhnya langsung melemas kearah depan, Jinyoung dengan sigap menangkap tubuh Jihoon yang tak sadarkan diri.

Di tatapnya wajah pemuda manis itu, dan untuk pertama kalinya selama lima tahun terakhir kedua belah bibir Jinyoung membentuk sebuah senyum tipis.

"My Mate."

.
.
.
.
.
.
.
End or tbc?

Kelanjutannya terserah pada keinginan kalian :v

I Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang