Letter #5

80 1 0
                                    

Letter #5 : Open When You're in Jakarta

Hai Sarah! Bagaimana menurutmu Jakarta yang sekarang? Semoga kamu suka dengan perubahan di sini. Apa kamu ingat dulu kita sering bermain di Dufan saat liburan sekolah?

Sarah membeli tiket untuk dirinya di loket. Harganya jauh lebih tinggi dari terakhir kali ia membeli tiket di sini. Ia masuk dan membeli snack, lalu duduk di sebuah kursi yang disediakan di sana. Sarah memang tidak berniat untuk bermain, tapi begitu Elina menyebut nama taman bermain tersebut, hatinya langsung tergerak untuk pergi kesana. Sarah rindu akan masa-masa kecilnya.

Sarah melihat sekelilingnya. Penuh dengan wahana-wahana permainan. Ada yang dikenalnya karena dulu pernah ia coba bersama Elina, namun ada pula wahana-wahana baru yang sekarang nampak menakutkan baginya. Lalu, Sarah berpikir betapa menyeramkannya menjadi orang dewasa, selalu penuh pertimbangan, penuh dengan "bagaimana jika".

Memori demi memori bermain dalam ingatan Sarah, seakan-akan ia kembali menjadi seorang anak yang masih polos. Sarah memutuskan, untuk kembali membaca surat Elina.

Aku harap kamu sungguh mengunjungi Dufan meskipun tidak menaiki wahana apapun, karena aku merasa, di sanalah kenangan-kenangan indah dalam persahabatan kita terjadi.

Sarah, tidak jauh dari Dufan, ada sebuah perusahaan yang mungkin belum sempat kamu kunjungi sebelumnya. Alamatnya kuletakkan di belakang surat ini. Tolong datanglah dan temui Hermawan Andi. Kamu akan mengetahui kebenaran dari surat-surat ini.

Love,
Elina

****

Sarah segera memanggil taksi dan memberikan alamat yang terlampir di surat Elina kepada supir taksinya. Ia merasa cemas. Kebenaran apa yang dimaksud oleh Elina, pikirnya. 

Dear SarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang