7. Masa Lalu

5 0 0
                                    


🍁🌻🍁
FLASHBACK ON

Adelia mendudukan tubuhnya di bangku taman sekolah, sambil menikmati pemandangan taman yang asri Adelia memakan bekal nya yang ia buat sendiri. Tadi pagi, ia malas ke kantin sekolah karena banyak sekali wanita yang akan mengejeknya. Mereka iri karena Adelia dekat dengan Vano

Vano, adalah satu-satunya seorang lelaki yang sangat dekat dengan Adelia, lelaki itu sangat tampan,  ia mempunyai warna kedua bola mata yang indah hingga dia menjadi lelaki famous di sekolah dan semua kaum Hawa mendambakannya.

Vano dan Adelia sudah berteman lama sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar, pada saat itu mereka sekelas. Dan sekarang di saat mereka masuk ke sekolah menengah pertama mereka beda kelas

Saat sedang asik makan bekal, tiba-tiba Vano datang dan langsung menyambar kotak bekal Adelia lalu melahapnya dengan santai, Membuat Adelia mendengus lalu mencak-mencak "Vano!! Aku laper kenapa kamu malah makan bekal aku!! Kamu kalau mau makan, sana ke kantin!"

Vano tertawa geli, melihat Adelia mengomel dirinya dengan mulutnya yang masih di penuhi oleh nasi yang ia makan, sampai-sampai banyak Nasi dari mulutnya itu terlempar keluar "Ih Jorok banget sih Lo, telen dulu baru ngomel"

Adelia mengunyah makanan yang berada di mulutnya, setelah itu menelannya "habisnya kamu ngapain sih ke sini, biasanya kamu sama Dianty kan pacar tersayang kamu, nanti kalau dia tahu kamu nyamperin aku ke sini, terus dia marah gimana?"

Vano menghentikan makannya, sebelum berbicara ia meneguk air yang di bawa Adelia. Membuat gadis itu tambah mendengus Kesal

"Gue lagi berantem sama dia, kita udah lama kenal tapi dia masih aja cemburu sama lo!, dia nyuruh gue buat jauhin lo tapi gue kan gak bisa" Vano memulai curhatnya, membuat Adelia menatap prihatin

"Terus kamu gak berniat buat baikan?, Ayolah Van, dengerin kata Dianty aku tau kamu cinta banget kan sama dia. Jadi turutin aja kata dia, kamu gak deket aku lagi juga gak apa-apa. Tapi kalau kamu butuh bantuan aku, aku siap kok bantuin kamu"

Vano terdiam sejenak,  iris matanya yang indah menatap Adelia dengan lekat. Adelia benar Vano sangat mencintai Dianty sejak masa orientasi. Tapi ia tak mungkin meninggalkan Adelia teman dekatnya yang selalu ada buat dia, di kala susah maupun senang. Bahkan yang membantu dirinya untuk bisa jadian sama Dianty itu semua berkat Adelia dengan memberikan sejuta ide romantisnya

"Tapi gue gak mungkin ninggalin lo, lo udah banyak bantu gue Del. Kita udah temen deket dari SD, lagi pula gue pacaran sama Dianty itu semua karena Bantuan Lo, gue gak mungkin ninggalin Lo gitu aja" Ngelak Vano, membuat Adelia mendengus

"Gini deh, Saat ini kamu lebih mementingkan aku dari pada Cinta kamu? Kamu udah banyak berkorban buat Dianty, kamu mau dia marah sama kamu terus kamu kehilangan dia?" Tanya Adelia, mendapat gelengan cepat dari Vano "Nah makanya kamu harus bisa turutin omongan dia, kita masih bisa deket kok kalau di luar sekolah. Aku masih buka pintu rumah aku lebar-lebar buat kamu Dateng"

"Tapi gimana kalau di luar sekolah gue gak bisa deket sama lo, Apalagi gue juga khawatir di sekolah ini lo gak ada temen. Banyak yang musuhin lo karena lo deket sama gue kan, gua udah tau semuanya Del, Gue gak nyangka selama ini Lo bisa ngumpetin masalah besar kayak gini dari gue" Vano menaruh kotak bekal Adelia lalu mengusap wajahnya dengan kasar

Adelia menundukkan kepalanya, bagaimana Vano bisa tau padahal selama ini ia sudah mencoba mengumpat kan masalah ini. benar yang dikatakan Vano kalau Adelia tak punya teman, banyak yang membenci. Bahkan di kelas Adelia sering mendapat ejekan, mereka bukan hanya iri karena Gadis itu dekat dengan Vano, Adelia termasuk gadis yang pintar dan Juga Cantik hingga banyak yang makin iri padanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Once Upon A TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang