Mentari kini dengan cantiknya menampakan dirinya dilangit, sinarnya yang terang memberikan kehangatan ke sekitar, Embun pagi yang menempel di dedaunan dan rumput menyambut kedatangan mentari dengan bersinar.
Pagi di hari sabtu ini sangat cerah, membuat semua orang yang berlibur berhambur keluar untuk melakukan olah raga pagi, mereka tidak ingin melewatkan hari ini dengan langit yang begitu cerah dan hangat
Terkecuali Adelia, Gadis itu nampak masih setia membaringkan tubuhnya di atas kasur. Entah mengapa mata-nya terasa sangat berat untuk terbuka, kepalanya terasa sangat sakit. Ini semua pasti efek kemarin malam hujan-hujanan, apalagi ketika sinar matahari menembus kaca jendela menyorot wajahnya membuat kepalanya terasa ingin pecah, ia lupa menutup jendela kamarnya dengan tirai
Karena terganggu Adelia membangunkan tubuhnya, berjalan terhuyung-huyung menutup jendela yang begitu besar di depannya dengan tirai. Setelah itu kembali berjalan menuju kasur dengan mata tertutup, tapi sebelum kembali berbaring Adelia sempat menghidupkan Handphonenya yang di charge
Ketika sudah hidup, Adelia si sambut dengan dentingan 100+ pesan dari Cindy, Sepertinya Cindy sangat khawatir karena Adelia lupa memberi kabar. Mengingat Cindy sudah seperti Kakak nya sendiri hingga gadis itu menjadi sister complex untuknya
Karena sangat Lelah dan tubuhnya terasa kurang vit, Adelia memilih mengabaikan pesan dari Cindy dengan merebahkan tubuhnya di kasur, berniat untuk tidur kembali dan beristirahat
Tapi baru saja beberapa detik Adelia menempelkan tubuhnya di kasur, seseorang di balik pintu langsung mengetuk pintu kamarnya membuat Adelia berdecak, karena ia harus melawan gravitasi kasurnya yang sangat berat
Saat Adelia membuka pintu kamarnya dengan sesekali menguap dan mengucek matanya, ia terkejut melihat siapa yang berdiri di depan sana
"Aduhh anak bunda... Kamu baru bangun"
Adelia langsung membuka matanya lebar, ketika melihat Bunda Ratih Tetangganya, menatap dirinya sambil berkacak pinggang, Yup Adelia memanggil Ibu Ratih dengan sebutan Bunda. Karena Adelia sudah merasa Ibu Ratih sudah seperti ibu Kandungnya begitu pun dengan Bunda Ratih yang sudah menganggap Adelia sebagai putri-nya
"Eh Bunda, hehe Adelia Kecapek-an kayaknya karena kemarin" Jawab Adelia dengan suara serak seraya mempersilahkan Masuk
Bunda Ratih berjalan masuk, tatapannya langsung menyapu ke dalam Kamar Adelia yang begitu berantakan, baju seragam yang basah karena kemarin malam masih berserakan di lantai lalu handuk dan juga jaket-jaket berserakan di atas meja belajar
"Kamu ini anak gadis atau apa sih, apa kata mamah kamu kalau lihat anak gadisnya yang cantik ini gak bisa ngurus kamarnya sendiri" Omel Bunda Ratih, ia langsung membereskan baju Adelia yang berserakan, di bantu oleh Adelia yang menyengir kuda
"Hehe tadi niatnya kan, mau beres-beres hari ini. Mumpung libur kan" Jawab Adelia, mendapat gelengan prihatin dari Bunda Ratih
"Oh iya Bunda tumben banget pagi-pagi udah dateng, Kok gak ngabarin Adelia dulu?" Tanya Adelia, sembari mengambil tumpukan baju yang di Bereskan Bunda Ratih, lalu menaruhnya di keranjang kain kotor
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Upon A Time
Teen FictionAku tau... Aku egois Egois, sama perasaanku sendiri Egois, Membuat kamu terkurung di hatiku lama-lama Egois, mengharapakan mu bisa betah di ruang hatiku yang kosong Egois, memaksakan diriku sendiri untuk menjadi tempat yang tepat untuk kamu Terimak...