Part 7
RCL please~
~~~
"mworago??? Abeoji ditahan? Bagaimana bisa? Baiklah aku kesana sekarang" panik. Aku panik. Abeoji ditahan oleh ahjussi sialan.
"mosseun illeso?" tanya kyuhyun. Astaga, aku lupa kehadirannya disini.
"abeoji, abeoji..."
"abeoji wae? Waeyo?"
"abeoji di.. Ditahan.."
"ish, kau ini. Baiklah baiklah, sekarang kau ingin kerumah ibumu kan? Kkaja aku antar"
***
Author p.o.v
"eomma... Abeoji...abeoji eodisso? Ppali katakan" wajah eomma yejin terlihat pucat, dan terlihat jelas jika beliau habis nangis.
"dirumah tuan Jung hiks"
"eomma nangis? Uljimaa~ aku akan mengurus semua"
"kau bisa apa huh? Kau ini anak gadis yg tidak tahu apa apa" elak eomma yejin
"ish, jangan memancing perdebatan denganku. Lagipula, kenapa ahjussi itu tiba tiba begini? Bukankah dia orang baik? Aish jeongmal."
"kau kesini dengan siapa?" tanya eomma yejin
"ah iya aku lupa. Kyuhyun kau pulanglah. Aku akan lama disini" usir yejin ramah
"tidak, aku akan menunggu mu" jika tidak dalam keadaan genting. Yejin sudah terbang mendengar perkataan itu.
"kyuhyun? Aigoo...kau sudah besar dan tampan ya" kata eomma yejin
"eomma kau itu berlebihan, lihat saja wajahnya penuh dengan jerawat. Sudahlah kyu, kau besok harus kuliah. Nanti aku kabari. Arra"
"ne ne arraseo. Nan kalkke.
Eommonim, aku pamit pulang" kyuhyun membungkuk sebagai tanda sopan.
"ye, terimakasih sudah mengantar Yejin kemari"
"gwaenchanayo, kalau begitu aku pulang dulu. Annyeong giseyo"
"ne, jomuseyo"
"eomma tunjukan rumah tuan Jung. Ppali" desak Yejin.
***
Brak!!
"Tuan Jung, dimana aeboji ku!!" yejin mendobrak pintunya, membuat penghuni rumah itu terkejut.
"omo, dimana sopan santunmu anak muda?" ejek tuan Jung
"ck, itu tidak penting. Yang penting sekarang dimana ayahku ??" yejin berteriak, ia sudah kehilangan kesabaran.
"igo... Dia disana" tuan Jung menunjuk pojok ruangan. Dimana ada seorang pria paruh baya sedang tidur diatas sofa.
"m..mwo...?? A..aku.. Pi.pikir ayah sedang ditahan" yejin gelagapan mengatakannya. Penghuni rumah itu terkekeh mendengarnya.
"bukankah dia sedang ku tahan? Lalu apa? Kau mau aku menyiksa ayahmu? Itu yg kau mau?" tuan Jung terkekeh
"a..ani.. T.tapi.. Yg kulihat di film, dan dinovel..igo.."
"kau terlalu banyak membaca fiksi anak muda. Haha" Yejin merasa wajahnya memanas. Ia ingin sekali lari keluar dari keadaan ini. Tp bagaimana nasib ayahnya?
"ehm.. Baiklah. Kalau begitu aku akan membawa ayahku pulang sekarang" Yejin hendak menghampiri ayahnya. Namun perkataan tuan Jung menghentikannya.
"tak semudah itu, bayar hutang2 ayahmu terlebih dulu"
"m..m...mworagoo?? Ya! Neo micheoso? Aish jeongmal. Tuan jung, mengapa kau jadi begini. Bukankah kau orang baik?" tuan jung mengeluarkan smirk nya.
"untuk urusan uang tak ada orang baik dan tak ada orang jahat" bantah tuan jung dengan penuh keangkuhan.
"aish jinja" yejin menghampiri ayahnya yg sedang tertidur disofa pojok ruangan.
"ya! Abeoji, ireonaaa.... Ya! Ireonaa.. Kau akan membayar hutang mu dengan apa? Hah... Menyusahkan" yejin gusar. Ia bingung harus bagaimana lagi.
"eung? Omo, yejin-a mengapa kau disini?"
"dengan apa kau akan membayar hutang2mu haaa ??" teriak yejin pada ayahnya
"ehm...igeo..igeo.. Aish apa yg harus aku katakan" ayah yejin bergumam
"kkaja, kita pulang" yejin menarik ayahnya agar mengikutinya.
"mau kemana kau anak muda, urusan kita belum selesai" tuan jung menyeringai. Sekarang apa yg harus yejin lakukan? Ia bingung. Ia masih harus sekolah.
"a..aku akan membayarnya" ucap yejin lantang
"mwo? Haha jangnahajima haha kau ingin membayar dengan apa?" bing, sepertinya tuan jung mengerti pikirannya. Argghh... Ottokhe...
"ehm..kau kuliah di Seoul University bukan?"
"ye"
"semester kedua. Benar?"
"ye"
"great. Kau bayar saja dengan dirimu" 1 detik 3 detik 5 detik. Barulah yejin sadar akan maksut tuan jung
"MWORAGO? Neo micheoso?? Dasar tua bangka tidak tau diri. Aku tidak akan mau membayarnya dengan cara itu" yejin naik pitam. Yg ia takutkan akhirnya terjadi.
"aish, kau pasti berpikiran negatif. Aku tidak ingin tubuhmu, tp dirimu. Jasamu, pengabdianmu" tuan jung terkekeh. 'gadis yg menarik' batinnya
"la..lalu?"
"aku mempunyai anak, ia satu kampus denganmu. Tp aku tidak tau apa kau mengenalnya atau tidak. Sehari harinya ia hanya terlalu mencintai gitarnya. Sifatnya dingin terhadap semua orang. Haaahh... Aku harus bagaimana lagi. Ia sering membantah guru. Ia akan memberontak jika ia tidak suka. Hah.. Jeongmal"
"lalu apa hubungannya denganku?" tanya yejin cuek. Ia benar benar pusing. Mengapa ahjussi itu malah bercerita tentang anaknya?? Hahh
"saya ingin kamu selalu mendampinginya, merubahnya jadi lebih dewasa dan tidak bersikap aneh aneh lagi"
"m..mwo? Em... HAH? MWORAGOOO?? Sepertinya anda memang sudah benar2 gila. Hah.. Jinja" yejin mengacak ngacak rambutnya. Tampilannya benar2 seperti orang depresi. Ah, dia memang sedang dalam tahap awal depresi.
"yaaa... Itu sih hanya penawaran jika kau mau. Jika tidak... Aku akan mengambil ayahmu sebagai gantinya"
"ya! Ya! Ya! Mana bisa begitu?? Ayahku sudah tua, kau ingin apakan dia? Nanti eomma juga tidak ada temannya"
"ya.. Sekarang terserah padamu" tuan jung menyembunyikan senyumnya. Satu tahap lagi ia akan mencapai tujuannya.
"ah baiklah baiklah terserah kau saja, aku pusing argh" yejin berteriak keras
"jadi kau mau?"
"ne.. Anda puas?"
"sangat" tuan jung tersenyum menang. Ia tau cara ini akan berhasil.
"eh tapi tapi tapi aku tidak mau tinggal dirumah ini. Aku mau tinggal diapartemenku sendiri" tolak yejin ketus
"baiklah, kau akan menemuinya besok"
"MWORAGO?"
TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
May I love you?
Fanfictionapa aku bodoh? Apa aku salah jika mencintai sahabat ku? Sahabat masa kecil ku? Yg nyata nya dia mengganggap ku sebagai dongsaeng atau sahabatnya.