FRIENDSHIT Part 2.7

637 16 1
                                    

Di depan kelas, temen-temen gue lagi pada kumpul dan mukanya begitu mengkhawatirkan. Apalagi Qucli, dia adalah orang yang paling mengkhawatirkan. Gue samperin aja mereka, eh taunya mereka langsung pada meluk gue.

"Untung lu ga ilang." Mereka pada bilang gitu. Loh kenapa?

"Heh Zean, lu kok tiba-tiba ngilang gitu sih di kelas? Kita cari kemana-mana kaga ketemu." Kata Fanhar dan Qobra yang mukanya sedikit sedih. Sementara Anung selalu sibuk dengan stupidphone nya.

"Kalian khawatir ya sama gue?" tanya gue sambil tersenyum manis (menurut gue).

"Engga, bukan gitu. Ya bahaya kalau lu ilang. Kan elu punya banyak hutang ke kita. Enak aja lu main ngilang aja." Kata Rafat.

PLAKK!! Dalam hati gue, ini anak gue kira pada khawatir sama gue. Taunya khawatir sama hutang gue. Ternyata gue punya teman sekam*ret ini. Ampuni Baim Ya Allah.

Lanjut Rafat,

"Si Qobra nyari lu ke tempat pembuangan sampah ga ketemu. Si Fanhar nyari lu ke tempat penimbunan solar, ga ketemu juga. Si Qucli malahan nyari lu ke padang pasir, masih tetep ga ada. Gue juga nyari lu ga ada, padahal gue nyari di google translate."

Ahhh, makin kesel aja nih gue sama temen-temen gue. Gimana mau ketemu, orang mereka nyari di tempat-tempat yang ga jelas gitu. Akhirnya gue putuskan buat tetap tersenyum dan menjawab mereka.

"Ah engga kok, tadi gue mules abis dari kamar mandi. Ya masa gue harus ngajak kalian."

"Ya gapapa kali, kan bisa kita kawal sampai tempat eksekusi." Jawab Fanhar sambil tertawa.

Kita semua tertawa mendengar penjelasan itu, kecuali si Anung yang menangis melihat adegan drama yang sedang ia tonton di stupidphone nya.

Jam pelajaran sudah habis, sudah waktunya untuk pulang ke rumah. Akhirnya kita semua pulang dengan canda tawanya anak sekolah. Benar-benar fantastis untuk hari ini.

FRIENDSHIT Episode 2Where stories live. Discover now