Holic - Chapter 1

368 31 58
                                    


"When I see you walking before I know it. I'm thirsty, it's my body responding. My whole body reacts to your sweet scent. It's alright. When you're just talking, it feels like you are seducing me. I can do it. I can stop it. I ran into you for just a moment. But why am I shaking like this? I fell for you and I can't stop it."

Mataku terbuka tepat pada pukul tujuh pagi. Tanpa bunyi alarm dan tanpa sentuhan sinar matahari. Aku bukan seseorang yang menunggu untuk bangun. Aku selalu membuka mataku di jam-jam tertentu. Pukul tiga pagi, pukul tujuh pagi, dan pukul lima sore ketika tak sengaja aku tertidur di siang hari. Mekanisme otakku selalu berjalan sedemikian rupa. Aku seperti robot dengan tubuh manusia.

Begitu aku melihat langit-langit putih pucat di kamarku, otakku langsung mengerjakan tugas pertamanya hari ini. Mengembalikan memori kehidupanku. Napasku berhembus normal, kerongkonganku terasa kering, dan mataku terpejam sejenak. Aku melihat wajah seorang gadis di pikiranku.

Ah, aku merindukannya. Itu adalah memori pertama yang kuingat hari ini. Sekaligus menjadi pendorong terbesarku untuk segera bangkit dari tempat tidur.

Langkahku tak begitu bersemangat. Cahaya matahari baru menyambutku dari dinding kaca di ruang tengah. Musim semi membawa sedikit kehangatan. Kurasa cuaca hari ini cukup bagus. Karena aku menyukai udara yang hangat.

Telur orak-arik, roti bakar, dan kopi. Aku selalu memakan menu itu sebagai sarapan. Tidak, terkadang seseorang mengubahnya ketika ia berusaha membuatku melahap menu yang menurutnya lebih sehat. Hari ini tanggal tiga Mei, itu artinya aku sudah tidak melihat wajahnya selama satu minggu. Kapan ia akan kembali?

Ting!

Pendengaranku menangkap panggilan yang tidak asing. Layar ponselku menyala dan nama gadis itu muncul disana. Naomi Lee. Ia berhasil membuat senyum pertamaku hari ini.

Naomi Lee

Hai Jae, bagaimana kabarmu hari ini?

Jari-jariku mulai mengetik balasan. Tiba-tiba aku lupa bagaimana caranya untuk berhenti tersenyum.

Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu? Dan kenapa kau selalu memanggil dengan namaku? Aku ini lebih tua darimu

Setelah kukirim pesanku, aku memperhatikan tanda titik-titik yang saling berkedip.

Naomi Lee

Aku selalu baik karena kau selalu memikirkanku, hahaha! Hah, kau mulai lagi Jae -_-

Pikiranku membayangkan wajah Naomi dengan bibirnya yang mengerut. Ia pasti terlihat lucu sekali. Ah, aku ingin melihatnya secara langsung.

Hmm? Tidak bisakah kau melakukannya? Kau membuatku sakit hati Naomi. Kau tega sekali T.T

Naomi Lee

-__- bisa-bisanya kau mengerjaiku pagi-pagi begini. Ok, OPPPPPAAAAAAA :* aku mencintaimuuuuu!!

Sudut-sudut bibirku kembali tertarik tanpa kuperintah. Aneh sekali, bagaimana bisa ia memiliki kendali pada diriku. Bahkan ia sedang tidak bersamaku sekarang.

Kau tidak perlu mengatakannya. Aku sudah tahu :*

Naomi pasti sedang senyum-senyum sendiri seperti aku. Aku bisa menebaknya hanya dengan sebuah insting.

Naomi Lee

Kau benar-benar mengacaukan pagiku! >.< Padahal aku hanya ingin memberitahu kalau aku akan kembali ke Korea hari ini

Ia akan kembali? Kali ini aku merasakan jantungku langsung meloncat dan bekerja lebih keras dari biasanya. Apa aku harus menjemputnya di bandara?

Jam berapa kau sampai? Aku akan menjemputmu

[COMPLETED] Defsoul Trilogy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang