Chapter 1

4.2K 465 123
                                    

Pernikahan adalah langkah awal menuju gerbang kebahagiaan. Pernikahan adalah langkah awal untuk menyempurnakan cinta dua manusia. Pernikahan dan cinta seperti satu kesatuan yang harusnya selalu ada. Karena untuk melalui pernikahan, cinta adalah komponen terpenting.

Namun bagi sepasang mempelai yang tengah berdiri di altar sana, cinta bukanlah hal yang penting. Cinta adalah lima huruf yang tidak pernah ada dalam kehidupan mereka. Bagi mereka, cinta hanyalah rasa untuk manusia lemah.

Kim Kwangsun dan Cho Youra adalah sepasang mempelai yang tengah berdiri di altar. Tanpa adanya cinta, tidak menjadi halangan bagi keduanya untuk melangsungkan pernikahan. Karena kesuksesan dua perusahaan raksasa di Korea yang menjadi tujuan mereka.

Untuk menyatukan dua keluarga yang tersohor dengan kekayaannya, Kwangsun dan Youra memasang senyum palsu sebaik-baiknya. Senyum bak ratu dan raja yang begitu bahagia. Tepuk tangan dan tatapan haru, para undangan layangkan untuk keduanya.

Siapapun yang melihatnya, akan menilai kalau mereka adalah pasangan tersempurna. Sempurna dan bahagia menjadi label keduanya sejak mengumumkan pertunangan. Kecerdasan dan kekayaan seolah tidak cukup melingkupi keduanya. Karena paras yang begitu sempurna juga tak mau ketinggalan menjadi takdir bagi mereka.

Dari luar, kehidupan Kwangsun dan Youra begitu mengagumkan. Namun pada kenyataannya, kehidupan mereka mengerikan. Perasaan, cinta dan sebagainya sudah lama hilang dari kehidupan mereka. Yang ada hanya cara mereka mempertahankan kekayaan, kemenangan, kesuksesan dan status sosial.

Delapan belas tahun kemudian ....

Kesempurnaan hidup Kwangsun dan Youra terus berlanjut meski waktu sudah beranjak. Mereka bukan lagi sepasang pengantin yang berdiri di altar. Karena seorang permata baru telah terlahir. Permata berharga yang digadang-gadang menjadi penerus perusahaan-perusahaan raksasa itu.

Pernikahan dua manusia yang sempurna, menghasilkan anak yang juga sangat sempurna. Cela dan cacat seolah enggan untuk mendekatinya.

Seperti berkah yang Tuhan berikan untuk kedua orang tuanya, ia juga mendapatkannya. Bahkan tanpa perlu memasang senyum terbaiknya, semua orang bertekuk lutut karena ketampanannya. Kecerdasan yang sudah berasal dari bibitnya tidak pernah diragukan lagi.

Kim Mingyu adalah nama yang mereka pilih untuk seorang anak yang terlahir dengan kesempurnaan itu. Sejak lahir, kehidupannya tidak pernah luput dari sorotan. Bahkan di usianya ke tujuh belas tahun, semua orang terus ingin menguak kehidupan si remaja tampan.

Seperti saat ini, keluarga sempurna itu tengah duduk di depan awak media. Sebagai penyumbang terbesar di beberapa yayasan di Korea, awak media ingin mengulik lebih dalam mengenai keluarga sempurna itu. Bahkan sumbangan mereka sudah menyebrangi beberapa benua.

"Apakah Anda akan mengeluarkan produk terbaru lagi?"

Kwangsun tersenyum mendengar pertanyaan itu. Senyum yang lagi-lagi selalu dikagumi siapapun yang melihatnya. Usia yang menua, tidak membuat Kwangsun kehilangan ketampanan dan kharismanya.

"Ya. Dan tujuan kami adalah agar semua kalangan bisa menjadi sehat dengan kesegaran. Peternakan yang sudah kami kelola, sudah memiliki lebih dari tujuh puluh ribu ekor sapi. Kami akan memproduksinya dengan susu pilihan yang berkualitas namun tetap bisa dinikmati semua kalangan," jawab Kwangsun mantap.

"Lalu bagaimana dengan perusahaan tekstil, Anda? Kami mendengar kalau Anda ingin menutupnya," tanya seorang wartawan lainnya.

"Kami sudah melebarkan sayap di beberapa daerah. Dan kami sudah membangun beberapa pusat perbelanjaan di kota-kota besar."

"Apakah Youra-ssi berniat berhenti dari pekerjaan Anda? Karena dengan kekayaan Anda saat ini, sudah menjadi hal wajar bagi Anda hanya duduk dan menikmati hasil."

Tree of PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang