Chapter 5

492 48 5
                                    

Bas pun sekarang berjalan memasuki lapangan basket untuk mencari keberadaan Ohm, karena biasanya Ohm ketika jenuh ia membuang kejenuhannya itu dengan bermain basket. Disana terlihat pula anak basket dari tim P'God sedang berlatih.

"Ouch, dimana bocah ini sekarang? Dia harus membantuku juga untuk mengerjakan tugas kelompok ini." Bas terlihat geram karena kesulitan menemukan Ohm.

Sebuah bola basket pun melayang kearahnya dan mengenai keningnya dengan begitu keras karena salah seorang peman yang sedang membawa bola terjatuh karena tersandung kaki pemain yang lain.

"Ouch" Dia menjerit saat terkena hantaman bola.

Hal itu sangat membuat Bas kesakitan sekali. Bas kala itu lantas tersungkur kebelakang terbaring dilantai. Bergegaslah P'God menghampirinya untuk membantunya berdiri.

"Apa kau baik-baik saja?"

P'God menanyai keadaan Bas tanpa mengulurkan tangan sama sekali untuk membangunkan Bas yang terbaring dilantai memegangi kepalanya yang terkena bola basket yang cukup kerasnya. Bas menatap wajah P'God yang terlihat mempesona ketika berkeringat itu. Tuh kan ... baskan dia saja terpesona akan ketampanannya. Apalagi aku Toey, yang masih terakreditasi anak baru di Assumption College. Memandangnya saja membuatku melamun, apa lagi mengenai hal yang lainnya. Arrrggghhh ... mengapa aku menjadi membicarakannya, disini aku ingin membicarakan Bas yang memendam rasa pada P'God sejak pelatihan Masa Orientasi Siswa (MOS).

Eiitttsss ... P'God menatapnya bingung karena Bas sedari tadi terus memandnginya tanpa menjawab pertanyaannya tadi. P'God lantas jongkok disampingnya dan menepuk-nepuk pipi Bas agar ia tidak melamun lagi.

"Hey, Bas!! Bas!!" Ia memanggil pria manis itu yang terus memandanginya. Bas pun tersadar dari lamunannya dan lantas duduk.

"Ada apa, P'?" Bas menanyainya seperti orang bodoh.

"Apa kau baik-baik saja?" P'God menanyainya lagi.

"Errr ..." Bas mengiyakannya.

"Hei, God. Berikan bolanya!!" Pinta salah seorang teman tim basketnya dari kejauhan yang menunggu bola tersebut.

"Baiklah, lain kali berhati-hatilah." Dia menasehati pemuda itu dengan begitu manisnya membuat Bas melamun lagi tersenyum padanya meski P'God pergi mengambil bola dan kembali lagi pada teman-temannya.

Lalu ia pun tersadar bahwa ia harus segera menekukan Ohm untuk tugas kelompok itu. Bas lantas berdiri dan bergegas pergi dari lapangan untuk mencari Ohm.

Dan kau tahu apa yang aku alami? Ketika aku ingin melewati pintu toilet untuk buang air kecil, aku justru tersungkur kedepan karena jalanku terganggu oleh sebuah benang transparan yang ternyata adalah kejahilan Ohm yang ingin berbalas dendam padaku.

"Ouch." Jeritku ketika terjatuh. "Siapa yang melakukan ini!!" Aku bertanya sendiri.

Dan yang lebih kesalnya lagi, aku mendengar suara Ohm yang tertawa senang dari salah satu tempat didalam toilet tersebut. Dan benar saja, pria jahat ini keluar dari salah satu tempat dengan menertawaiku tanpa henti.

"Kau!!" Ucapku yang dibuatnya geram dengan kemunculannya.

Saat aku ingin berdiri aku kembali terjatuh karena aku merasa bahwa kakiku terkilir dibagian pergelangannya. Rasanya sangat sakit sekali untukku. Dan dia tidak memiliki belas kasih pun untuk menolongku, atau setidaknya berhentilah menertawaiku itu sudah cukup.

Aku hanya terdiam karena aku masih lebih perduli pada kakiku yang terkilir ini daripada harus mengurusinya setiap kali. Dan kau tahu, dengan mudahnya dia pergi meninggalkanku semudah dia melewati kulit pisang yang ia lempar sendiri kelantai.

I'm Crush On You!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang