Hariku begitu sepi tanpanya, yang ku maksud adalah Ohm. Meski dia selalu membuatku muak ketika pertama kali bertemu dengannya, tapi itu justru menjadi daya tarik sendiri baginya untuk mengungkapkan rasa sayangnya padaku.
Aku terus mecoba menelfonnya tetapi ponselya selalu mati dan mungkin saja dia masih berada didalam pesawat. Astaga, harus berapa jam aku menunggunya!! Hingga Kim pun menanyaiku karena aku terus memegangi ponselku sedari tadi kita makan di kantin sekolah.
Setelah selesai bersekolah aku pun menunggu kedatangan Bis di halte yang sedang menuju ke rumah Ohm. Ditempat inilah aku selalu bertemu dengannya dulu walaupun tanpa disengaja. Disaat dia sedang sedih karena ayahnya, aku sering menemuinya duduk disini menunggu bis yang sama denganku.
Entah kenapa hati ini merasa sangat kehilangan dirinya tanpa pamit. Astaga sudah berapa kali aku mengatakannya? Entah, hati ini membuatku tidak sadar sama sekali. Aku akhirnya mencoba mengirimkan beberapa pesan di LINE nya
"Ohm."
"Apa kau sudah sampai?"
Dua pesan telah kirim ke akun LINEnya, tapi ia tidak kunjung membalas pesanku. Aku selalu berharap untuk dia membalas pesanku walau hanya satu balasan saja.
Hingga malam pun tiba, aku baru saja sampai di kediaman Ohm. Aku berencana untuk mengemasi barang-barangku karena aku ingin tinggal dirumahku sendiri karena ini bukanlah rumahku dan lagi pula kapan ayah Ohm akan menikahi ibuku.
Tetapi ketika aku memasuki rumahnya, semua lampu mati tidak seperti biasanya yang selalu menyala setiap malamnya.
Aku pun menyalakan lampu dan kemudian menutup pintu. Aku tidak punya pikiran untuk menghilangkan rasa hausku terlebih dahulu karena aku terlalu capek hari ini dan aku langsung menuju kamar Ohm untuk beristirahat.
Namun ketika aku membuka pintu kamarnya, lampu juga mati dan yang membuatku bingung adalah seseorang sedang berdiri disana sambil membawa sebuah kue ulang tahun dengan lilin yang sudah menyala.
Apakah itu ibuku? Tidak, itu adalah Ohm. Yang ku tunggu-tunggu kabarnya, aku mengetahuinya dari bentik tubuhnya dan juga wajahnya yang terkena cahaya lilin.
"Ohm?" Ucapku yang bingung melihat kehadirannya.
Tapi bukankah pagi tadi ia harus ke Amerika karena perintah ayahnya, tapi mengapa ia ada disini?
Aku ingin menanyakannya ketika ia menghampiriku saat ini. Dan setelah berdiri dihadapanku, dia lantas memintaku untuk meniup lilinnya.
"Selamat ulang tahun, Toey." Ujar Ohm.
Astaga, aku terlalu memikiran Ohm sampai akhirnya aku lupa akan ulang tahunku sendiri. Meskipun aku tidak merayakannya, setidaknya aku berdo'a untuk masa yang akan datang.
"Ayo, tiuplah." Pintanya kepadaku lagi.
Sejenak aku menekan tombol lampu yang ada didekat pintu dan lampu menyala. Permainan apa lagi ini, apa dia berusaha agar membuatku membencinya?
"Apa yang kau lakukan Ohm?" Tanyaku yang tak percaya.
"Ada apa, Toey?" Jawab Ohm yang balik tanya.
"Bukankah kau seharusnya pergi ke Amerika?" Tanyaku lagi.
"Oh ..." Jawabnya berseru dan mulai bercerita kepadaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Crush On You!!
FanfictionCerita Asli dari : @rusdysansya_ ©13 Juni 2017 - 20 Juli 2017. OhmToey version with GodBas Yang ku dengar dari semua siswa dia sangatlah kejam, jahat, tak memiliki rasa. Namun semuanya itu terpatahkan ketika dia mengatakan padaku "Don't worry. I'm C...