PART 6
Hari pernikahan Davian dan Leana akhirnya tiba. Acara pemberkatan dan resepsi berlangsung lancar. Tamu undangan didominasi oleh undangan dari Leana, sedangkan Davian hanya mengundang kerabat dekat dan beberapa sahabat.
Awalnya kedua orangtuanya ingin mengadakan pesta mewah, namun Davian menolak dengan alasan bahwa ia tidak mau orang-orang yang dulu tahu dirinya menjalin hubungan dengan Cerra, merasa heran karena ia menikah dengan wanita lain—setidaknya ia butuh waktu mempersiapkan mental untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu nanti, tapi bukan sekarang. Untuk saat ini, cukup keluarga dekat saja yang tahu alasan sesungguhnya. Karena diduakan adalah hal yang cukup mema-lukan untuk diakui oleh seorang laki-laki.
Meski acara pernikahannya tidak seperti yang ia hayalkan saat bersama Cerra dulu, tapi Davian lega. Hari yang cukup menguras pikirannya ini terlewati juga. Setelah selama seminggu sibuk menyulap kamarnya menjadi kamar pengantin di sela-sela perkerjaannya dan usaha untuk melupakan Cerra, akhirnya ia bisa bernapas lega.
Tapi Davian tahu, kelegaan yang ia dapatkan saat ini tidak akan berumur panjang. Besok, lusa dan seterusnya ia akan dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan kerabat dan teman-teman yang pastinya ingin tahu tentang hubungannya dengan Cerra dan mengapa akhirnya ia menikahi wanita lain.
Selain pada ketiga sahabatnya, Davian belum bercerita pada siapapun tentang putusnya hubungannya dan Cerra. Sejak ia diputuskan oleh Cerra, yang ia lakukan hanyalah menghabiskan malam yang panjang ditemani minuman keras.
Davian berdiri kaku di samping Leana yang tampak anggun dengan gaun pengantin elegan melekat di tubuh indahnya.
Di antara meriahnya pesta dan cerianya tamu undangan, di sini... di sudut hati Davian, nyeri masih terasa menyiksa.
Cerra...
Davian mendesah nama wanita itu di dalam hati dan menarik napas berat. Bagaimana mungkin wanita yang satu waktu dulu begitu manis dalam pelukannya, kini justru menyisakan rasa sakit tak terperi seperti ini?
Lamunan Davian buyar saat merasakan remasan lembut di jemarinya. Ia berbalik dan menatap Leana yang tersenyum manis padanya.
Davian balas tersenyum samar. Ia balik meremas pelan jemari Leana. Di jari manis mungil nan langsing itu kini melingkar cincin emas putih bermata berlian. Cincin kawin mereka, cincin tanda ikatan, yang juga melingkar di jari manisnya.
Davian menarik napas dalam-dalam. Kini ia sudah punya Leana, bukan? Seharusnya ia menyingkirkan sejenak Cerra dari benaknya dan menikmati resepsi pernikahannya dan Leana.
Davian menguatkan diri dan berusaha tersenyum tipis pada Leana—meski senyumnya sama sekali tak menyentuh hingga ke mata. Ia mengangkat tangan Leana dan mengecup pelan jemari langsing itu.
***
bersambung....
Uff... :D
jangan lupa vote dan komen ya, kawan2... thank you...
Love,
Evathink
Repost, 9 maret 2019
![](https://img.wattpad.com/cover/110740215-288-k707594.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terperangkap Dendam dan Cinta [Tamat]
Romance[Sebagian part sudah di unpublish!] *Dark Marriage series #1 Sipnosis : Davian menikahi Leana hanya untuk menunjukkan pada Cerra-kekasihnya yang berpaling-bahwa ia tidak terpuruk dan mampu menemukan wanita lain yang jauh lebih baik. Leana menikah de...