Prolog

66.3K 2.7K 57
                                    


Prolog, Part 1-3, free...

Part 4 dan selanjutnya di PRIVATE, khusus untuk yang follow saja.

Btw; jangan lupa dengar soundtrack untuk part ini ya^^.. kira-kira cocok enggak sama perasaan Davian?

PROLOG

Malam telah larut. Davian duduk sendirian di sofa ruang tamu rumahnya. Suasana lengang. Di rumahnya yang besar dan mewah ini, ia hanya tinggal sendirian di temani beberapa pelayan dan pengawal.

Musik lembut mengalun pelan, menambah pedih luka di hati yang masih menganga.

Tiga minggu sudah berlalu.

Rasa sakitnya masih sama.

Bukan ia pria cengeng, tapi menjalin hubungan selama lima tahun, mencintai sang kekasih sepenuh hati, memberi apa pun yang ia mau, tapi si dia pergi begitu saja, memilih pria lain, yang belum tentu lebih baik darinya.

Alasan Cerra--sang kekasih hati—sangat sederhana, tapi justru sangat menyakitkan. Cerra memustuskan percintaan mereka hanya karena satu alasan, Davian telalu sibuk dengan pekerjaannya, Cerra merasa tidak dicintai.

Davian akui ia terlalu sibuk bekerja. Memiliki lima perusahaan besar membuatnya banyak menghabiskan waktu mengurusi bisnis. Namun tak pernah ia kecewakan Cerra. Di sela-sela kesibukannya, ia selalu berusaha meluangkan waktu untuk sang kekasih. Ia juga memberi cerra mobil dan kondominium mewah, di tambah kartu debit dan kredit—agar cerra senang.

Namun rupanya apa yang ia beri tak berarti apa-apa.

Cerra memilih pria lain, yang katanya lebih punya banyak waktu untuknya, lebih mencintainya.

Cerra...

Davian mendesah nama wanita yang satu waktu dulu pernah bertahta di hatinya—atau sebenarnya sekarang juga masih.

Davian menghela napas panjang. Ia meremas kuat gelas bening berisi minuman anggur di tangan.

Ia dan Cerra sudah merencanakan pernikahan. Mereka sudah memesan gaun pengantin dari seorang perancang busana terkenal di ibu kota, juga sudah merencanakan bulan madu nan romantis setelah pernikahan itu terjadi, tapi semua tinggal impian yang tak mungkin terwujud. Cerra pergi meninggalkannya dengan alasan, Alfon—pria yang sekarang menjadi kekasihnya itu—sangat perhatian dan lebih mencintainya.

Davian tak habis pikir bagaimana mungkin Cerra mengkhianatinya hanya karena alasan tak masuk akal seperti itu?

Tidak tahukah Cerra bahwa Davian juga sangat perhatian dan mencintainya?

Davian mengerang marah. Ingin berteriak tapi yang ia lakukan hanyalah meneguk minuman anggurnya dengan kasar. Berharap rasa manis nan getir itu bisa menghilangkan kegetiran di hatinya.

Ia meletak gelas yang sudah kosong itu ke atas meja dengan kasar, lalu bersandar di sofa dan memejamkan mata.

Terbayang jelas di benaknya bagaimana mesranya Cerra dan kekasih barunya saat tanpa sengaja mereka bertemu di sebuah restoran tadi siang.

Atau sebenarnya Cerra sengaja? Cerra tahu restoran itu adalah restoran langganannya karena ia sangat menyukai cita rasa masakan restoran itu, dan Cerra sengaja mengajak sang kekasih ke sana untuk memanasinya. Membuatnya semakin merana.

Seringai sedih melengkung di wajah Davian. Sungguh ironi. Saat ia merasa sakit tak terperi seperti ini, Cerra justru dengan kejam memamerkan kebahagiaan dan kemesraannya dengan kekasih barunya.

Davian membuka mata.

Ia mengepal kuat jemarinya.

Kenapa ia harus terpuruk dalam sakit hati? Jika Cerra bisa memiliki kekasih baru, kenapa ia tidak? Apakah ia harus diam saja membiarkan wanita manja itu mempermainkan hatinya sesukanya?

Davian bertekad dalam hati. Ia akan menunjukkan pada Cerra bahwa cintanya telah mati! Ia akan mencari penggantinya!

Ia akan menikah!

Ya, menikah! Agar Cerra tahu, dia bukanlah satu-satunya wanita di dunia ini.

***

bersambung...

Gimana? :)

Jangan lupa sentuh tanda bintang(Vote) dan komen ya... thank you...

Love,

Evathink

repost, 7 maret 2019


Terperangkap Dendam dan Cinta [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang