PART III

18.4K 351 30
                                    

Author POV :

Rafa mengajak Alexa makan siang dulu di restoran favorit Alexa, yaitu Yoshinoya. Rafa bingung kenapa Alexa suka sekali makan disitu.

Sesampainya disitu, mereka segera memesan makanan.

"Alexa, sebenarnya Nicholas itu siapa?" Rafa bertanya.

"Hmmm? Dia temanku, kak. Memang kenapa?"

"Sepertinya dia menyukaimu." Rafa berkata kesal sambil mengernyitkan keningnya dalam. Alexa hanya menghembuskan napas, tidak tahu harus bagaimana.

"Kalau dia menyukaiku lalu kenapa?"

Rafa menatap Alexa marah. "Kamu gimana sih? Kalau dia menyukaimu ya tentu saja salah!"

Giliran Alexa yang mengernyit. "Kenapa salah?"

Rafa menggeram. Dia tak mungkin juga mengatakan yang sebenarnya pada wanita 19 tahun itu. Impossible. Bisa bisa Alexa membencinya.

"Ya, Pokoknya aku tidak suka Kamu berhubungan dengannya. Aku tidak mau melihat Alexa cantikku ini berhubungan dengan pria brengsek itu," Rafa memeluk Alexa. Alexa mendorong Dada bidang Rafa.

"Kak, apa apaan sih. Isshh, kita diliatin tau," Alexa memajukan bibirnya. Rafa tiba tiba mengecup sekilas sudut bibir Alexa, membuat pengunjung semakin ribut. Alexa mencubit Rafa dengan cubitan mautnya.

"Sakit sayaaang..." Rafa memeluk pinggang Alexa. Alexa menggeram kesal ketika para wanita berbisik iri dipeluk oleh lelaki tampan dan menakjubkan seperti Rafa.

"Isshh..."

***

"Lo berdua kemana, sih! Lama banget dah pulang. Lu juga, daki pogba. Pulang dah kayak bang toyib dah lu bedua. Ewh," Alex mendengus kesal karena Rafa dan Alexa pulang terlalu lama.

"Bilang aja lo takut kan dirumah sendirian? Najis banget dah cowo letoy kayak lu." Alexa mulai meledek.

"KOK LU ANJING SIH!"

"Dasar sumbu pendek. Gitu doang marah. Alay banget dah," Rafa hanya tertawa pelan melihatnya.

"Sudah, sudah."

"Tau ah. Aku mau kekamar, mau ganti baju en bersih bersih. Serah lu, Lex. Serah lu." Ketika Alexa berjalan meninggalkan Rafa, Rafa berlari dan memeluk Alexa dari belakang.

"Kok ayang ninggalin aku, sih?" Rafa memonyongkan bibirnya kesal. Alexa dengan jengkel mencubit bibir Rafa keras sampai lelaki itu mengaduh.

"Aaaah... sayang!" Alexa menginjak kaki Rafa membuat pria itu kembali mengaduh. Alexa buru buru Lari dan masuk ke kamarnya.

***

Malam ini, James dan Lerry akan pulang. Rafa, Alex, dan Alexa menunggu di ruang keluarga. Alex asyik chatting dengan Maria, temannya sekaligus gebetannya. Sementara Alexa dan Rafa sedang bermesraan.

"Alexaa, sayang. Bagi dong kripik nya." Rafa berusaha meraih kripik yang ada di genggaman Alexa. Alexa menggeleng.

"Apaan sih kak. Ini punya aku. Terus ngomong ga usah lebay gitu kenapa. Jijik tau gak dengernya." Alexa mendumel sendiri.

Alexa asyik melihat plus menikmati foto foto boyband Korea yang amat dicintainya itu. Rafa kesal sendiri Karena Alexa terlihat lebih menyukai cowok cowok yang terlihat lembek itu.

"Sayang, kamu ngapain sih liatin foto cowo letoy kayak Alex? Mending liat aku yang gagah, tampan, keren, berwibawa, dan menakjubkan." Rafa ngomel ngomel gak jelas.

"Gue merasa kepanggil nih," Alex melirik Rafa.

"Iya, kepanggil sama Tuhan Yang Maha Esa." Jawab Rafa asal asalan. Alex menabok punggung kakaknya itu.

"Apa apaan sih? Udah, STOP!" Alexa membentak kedua cowok itu. Rafa menggelayut manja ditangan Alexa.

"Dia tuh, yang, bandel. Masa mukul mukul aku," Rafa menggembungkan pipinya. Alexa memutar bola matanya jengah.

"Bisa nggak, jangan manja? Bisa ga!" Alexa menatap tajam Rafa dan memukul lengannya marah. "Stop, kak, stop, Lex. Gue lagi capek dan gak enak badan."

Rafa menoleh, khawatir. "Kamu kenapa sayang? Gak enak badan? Kamu sakit? Atau... kamu PMS?" Alexa menggumam malas.

"Bisa beliin jamu biar perut gak sakit waktu PMS gak, kak? Beliin dong, di komplek depan." Alexa mendorong punggung Rafa. Rafa mengangguk.

"Oke."

***

Rafa membelikan jamu untuk Alexa tanpa memperdulikan rasa malunya. Ia digoda oleh mbak mbak penjual jamu itu, namun Rafa tidak peduli. Dia ingin cepat cepat memberikan jamu itu untuk Alexa.

"Cie... mas ganteng, jamunya buat siapa, tuh?" Ibu ibu 35 an menggoda Rafa terang terangan.

"Aduh... gak malu, mas? Itu kan jamu buat penghilang rasa mulas waktu PMS,"

"Mas mesra banget deh, beliin buat pasangannya, kan ya? Saya aja deh... yang jadi pasangannya!"

Wajah Rafa memerah ketika dibilang Alexa adalah pasangannya. Ia jadi geer sendiri dan pulang dengan wajah merona merah.

***

Sesampainya Rafa dirumah, ia menghampiri Alexa dikamarnya. Rafa hampir menangis ketika melihat Alexa meringis kesakitan.

"Duh... sakit banget. Kak Rafa lama banget sih belinya."

Rafa berlari tergopoh gopoh. "Ini sayang, jamunya. Aku beli 2 botol." Adunya. "Terus, tau gak, yang... tadi aku diledekin terus, tapi aku ga peduli, aku dibilang katanya..."

"SSHHH! Jangan berisik dulu, kenapa, sih, kak? Aku pusing, mual lagi! Diem dulu! Nyerocos mulu kerjanya." Alexa mendumel sendiri.

Rafa langsung berhenti bicara. Ia tau Alexa sedang badmood. Ia tak berani mengganggu adiknya itu.

***

Loha! Gimana? Aku lagi males, yang penting update lah yaa...

DecisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang