11.

480 59 8
                                    

Suara mesin pendeteksi detak jantung mendominasi ruangan tersebut. Jungkook, tubuhnya terbaring lemah diatas kasur. Matanya tertutup seolah enggan untuk terbuka.

Disampingnya, Hana memegang erat tangan Jungkook. Berharap lekaki yang amat dicintainya itu segera sadar.

Ia rindu, sungguh rindu. Ia sangat rindu saat dimana Jungkook menggenggam tangannya, memeluk tubuhnya, dan menyeka air matanya ketika ia menangis.

Tapi kini? Air mana Hana bebas terjun kepipinya.

"Jungkook-ah. Sampai kapan kapan kau tidur?" ucap Hana sambil memandangi wajah lelaki tersebut.

Sudah seminggu tepatnya Jungkook tak kunjung sadar. Luka tusuknya memang sangat dalam sehingga operasi pun berjalan rumit.

"Jungkook-ah. Sebenarnya aku ini sakit."

Hana memegang tangan Jungkook, berusaha menjaganya agar tetap hangat.

"Aku menderita Leukimia stadium 2, dokter bilang jangan khawatir karna aku akan baik-baik saja. Tapi kenyataannya tidak, aku takut, sangat takut, darah terus mengalir dari hidungku, rambutku pun mulai rontok."

"Tapi gue gak akan nyerah, gue bakalan berjuang biar gue bisa barengan sama lo terus."

Gak lama, Jungrae masuk dan menghampiri Hana.

"Han,"

"Ya?"

"Sebenarnya Jungkook itu sakit, umurnya divonis tinggal satu minggu. Kalo dihitung, sisa umur dia sekarang tinggal 2 hari. Kemungkinan besok dia meninggal."

"Apa?"

"Gue juga gak mau tapi, ngeliat kondiai dia kayak gini. Mungkin tuhan punta jalan yang lebih baik, dengan cara ngejemput Jungkook."

Hana menunduk, ia menangis. Jungrae menepuk pundaknya lalu pergi.

"Kuk, kenapa lo ga bilang?"

💔

Keesokkan harinya Hana terbangun dengan usapan lembut dirambutnya. Matanya langsung berbinar ketika tau bahwa jungkook yang mengusapnya.

"JUNGKOOK?"

Jungkook tersenyum.

Hana memeluk Jungkook lalu memukul dadanya pelan.

"Lo jahat! Kenapa lo ga bilang? Kenapa lo ga bilang kalo lo sakit?"

"Maaf.."

"Lo jahat!"

Jungkook memeluk hana erat, "gue tau lo juga sakit, Han. Gue denger semua yang lo omogin kemarin. Tapi gatau kenapa gue gabisa bangun kemarin."

"Bodoh! Kau lebih parah dariku!"

"Han.. Gue sayang sama lo.."

Jungkook memeluk Hana, tapi entah kenapa pelukannya menjadi longgar.

"Kuk?"

💔

Hana mengelus nisan dihadapannya, ia menyeka air matanya dan berusaha untuk tersenyum. Ketika orang-orang sudah pergi, hanya dia yang masih berdiam didepan tempat peristirahatan terakhir Jungkook.

"Gue janji, Kuk.. Gue bakalan nurutin permintaan lo. Gue bakalan nikmatin sisa hidup gue. Gue bakalan manfaatin itu, gue gak akan nyia-nyiain kesempatan gue."

"Makasih kuk, udah hadir di hidup gue."

💔

The end

I Miss(ing) You -jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang