"Ja-janji?"
Tanyaku bingung ke reo karena ucapan anehnya.
Di sisi lain reo yang duduk tepat di depan ku hanya menganggukan kepalanya menanggapi pertanyaan ku.Sfx: ding dong...
Suara bell masuk berbunyi, aku pun langsung berdiri dari bangku ku dan bergegas masuk kelas.
"Se-sebaiknya lain kali kita bicarakan hal ini lain waktu, ok!"
Ucap ku sambil meninggalkan reo.
"Kau ingin tau apa jani kita? Putri.."
Mendengar ucapan reo tersebut sontak membuat ku menghentikan langkah ku. Ingin diriku berbalik ke arahnya untuk menanyakan ucapanya barusan. Namun, mengingat bell yang berbunyi ku coba untuk terus melangkahkan kaki ku dan terus berjalan karena tak ingin terlambat di jam pelajaran berikutnya walaupun juga rasa penasaran tengah menghantui ku saat ini. Di tambah lagi, diriku yang merasa aneh jika terus berdekatan dengan reo sendiri, membuat ku tak ingin lama lama denganya. Entah kenapa itu bisa terjadi.
"Ya ampun.. Siapa dia sebenarnya? Kenapa dia begitu? Hah.. Membuat ku penasaran saja.."
Sambil berjalan melewati lorong sekolah, terus menerus pertanyaan itu terbayang di fikiran ku. Bagaimana mungkin Seorang yang tidak ku kenal sama sekali mengucapkan perkataan mengejutkan seperti itu. Entah aku harus menganggap ini masalah serius atau tidak, tapi kejadian ini sungguh membuat aku pusing. Di tambah ini hari pertama ku bersekolah di sekolah baru.
"Brakk.."
Saat-saat yang tidak di inginkan pun terjadi, Seseorang menabrak ku dengan keras hingga membuat aku terduduk kesakitan karena tertabrak olehnya.
"Aduh.. Eh!?"
Alangkah kagetnya aku, nampak di sekitar ku lembaran kertas yang berhamburan di mana mana. Di saat ku melihat ke arah depan nampak pula seorang perempuan dengan rambut seleher dengan seragam putih abu-abunya tengah tergeletak di depan ku dengan lembaran lembaran kertas yang berhamburan di sekitarnya. Sontak hal itu pun membuat ku tambah kaget dan panik.
"Hee..!? Apa? Apa yang terjeadi?, kenapa dia?"
Ucap ku dengan paniknya, dan dengan cepat aku pun mendekatinya untuk memastikan tidak ada yang terjadi padanya.
"Aduh.. Aku harus bagaimana? Di sini sudah sepi, tidak ada orang di sekitar sini."
Ucap ku sambil melihat sekitar lorong saat itu yang sepi. Tanpa pikir panjang aku pun berusaha menggotong perempuan itu untuk membawanya ke UKS.
"Ugh.. Berat sekali.."
Dengan susah payah aku pun mencoba terus menggotongnya, hingga akhirnya sampai di UKS dan langsung masuk ke ruangan UKS.
"E-eh? Ada apa? Apa yang terjadi?"
Tanya seorang petugas UKS yang langsung ikut membantuku untuk menggotong perempuan tersebut.
"Na-nanti aku ceritakan.. Tolong bantu dia dulu kak!"
Ucap ku yang panik ke pada petugas tersebut.
"Baiklah!"
Perempuan itu pun langsung di tidurkan di kasur. Selang beberapa saat setelah dia pingsan perempuan itu langsung sadar setelah pingsan cukup lama. Melihat hal itu aku pun langsung mendekatinya dan coba menanyakan ke adaanya.
"Apa kau ba-"
"Plakkk.."
Belum selesai berbicara perempuan itu langsung menampar ku begitu saja, dan langsung berdiri menuju pintu keluar. Aku pun hanya bisa menunduk, menyesali perbuatan ku. Dan aku pun merasa hal itu pantas ku dapatkan karena diriku yang ceroboh karena melamun saat berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI?
RomanceJanji yang di lupakan kini di tagih kembali. dan apa jadinya seorang adik menyukai kakaknya sendiri?