#2

21 4 0
                                    

Bandung 10:45

Kriiiiiing... Kriiiiiiiing...

Bel istirahat pertama berbunyi. Anak-anak MOS dan kakak OSIS berhamburan keluar kelas. Beberapa anak MOS, membawa bekal atau uang. Terkecuali, Mulan. Ia terlihat lesu. Mulan kelaparan dan, kurang kerjaan. Sedangkan Lenna, pergi ke kafetaria bersama Nova dan Nicole.

Mulan menunduk lemas di bangkunya. 3 menit kemudian, ia memutuskan untuk berkeliling SMA Bina Cempaka. Sekedar, melihat keadaan.

Gapapa deh, gue kelaperan. Yang penting, gue nggak terlalu sowong :v

Ia melangkahkan kakinya dengan ringan sembari menikmati angin. Ia memejamkan matanya sekejap untuk merasakan angin. Mulan berjalan dengan cuek menyusuri taman-taman kecil di hampir seluruh penjuru sekolah dengan perut keroncongan dan kerongkongan yang kering.

Mulan terhenti di sebuah bangku salah satu taman kecil di dekat Laboratorium Bahasa. Ia duduk disitu dan menikmati udara segar.

Tiba-tiba, ada seorang gadis manis dengan kuncir khas Ariana Grande dan berambut hitam legam yang berjalan ke arah Mulan. Mata gadis itu mirip Lily Collins dan bola matanya berwarna hijau emerald. Gadis itu, memegang sebuah kotak bekal berwarna silver-maroon. Gadis itu memilih duduk di samping Mulan. Setelah duduk, ia membuka kotak bekalnya dan mengambil salah satu sandwich di antara dua sandwich lainnya.

"Hai.." sapa gadis itu setelah mengambil sandwich.

"Hai..." balas Mulan singkat sembari mengamati makanan itu dengan tatapan memelas dan menelan ludah.

"Erm, kamu gak bawa bekal?" Gadis itu mencoba berbasa-basi dengan kawan barunya. Mulan menoleh ke arah gadis itu duduk. Gadis itupun menoleh ke arah Mulan. Mata mereka saling bertemu satu sama lain.

"Tidak" jawab Mulan sesingkat mungkin sembari tersenyum samar.

"Oh, ini aku punya roti sandwich. Buat kamu ya.." tawar gadis itu sembari menyodorkan salah satu sandwich-nya.

"Eh, eh. Nggak usah. Aku gak lap..." belum sempat Mulan melanjutkan perkatannya, perutnya berbunyi keroncongan. Lawan bicaranya terlihat berusaha menahan tawa.

Ah.. Napa perutku tidak bisa kuajak kompromi dikit?

Seketika, tawa keras memenuhi taman itu. Tawa oleh Mulan dan gadis baru itu. Sehingga, beberapa orang disana menoleh ke arah mereka berdua.

"Hmm. Makanya, ga usah nolak. Nih, buat kamu" kata gadis itu sembari menyodorkan roti sandwich untuk kedua kalinya. Mulan sudah tak bisa menolak lagi.

"Erm, makasih deh" jawab Mulan menyeringai dan menerima roti sandwich dari gadis itu dengan menyeringai ringan.

"Sama-sama." Balas gadis itu singkat sembari tersenyum kecil.

"Btw, nama kamu siapa?" Tanya Mulan dengan mulut penuh.

"Salshabilla Elwandra Putri. Dari SMP Tunas Bangsa 2. Kalo, kamu?" Jawab Salsha--panggilannya--disambung dengan pertanyaan balasan.

"Oh, kalo aku Cornellia Mulan Adhisty. Dari SMP Bina Cempaka. Btw, panggil aja Mulan." Jawab Mulan dengan senyum terbaiknya.

"Oke, Mulan" Salsha mengulangi nama Mulan.

"Salam kenal yaa!" Kata Mulan sembari mengulurkan tangan untuk berjabat tangan. Salsha membalas jabatan tangan Mulan dengan antusias.

"Kamu, lahir dimana sama kapan Lan?" Tanya Salsha kemudian.

"Erm, di Bandung. Tanggal, 20 Februari 2001. Kalo lo, Sha?" Tanya balik Mulan

"Di, Jogjakarta. Tanggal, 18 Juni 2001. Jauh ya, jaraknya."

"Lah, lu pikir mau lahir tanggal berapa?" Tukas Mulan

"Eheee..." Salsha menyeringai cerah sembari memasangkan headset merahnya yang telah ditancapkan di iPodnya. Setelah sebuah lagu terputar, Salsha berdengung samar karena tidak hafal liriknya.

Mulan merasa familiar dengan nada-nada samar yang didengungkan Salsha.

"Ugh, itu lagu apa? Kayaknya, aku tau deh lagunya." Pertanyaan Mulan tercetus begitu saja.

"Ohh, ini? Lagunya, Antonio Banderas judulnya, Cancíon del Mariachi. Lagu favorit mamaku dulu. Apalagi, kalo sama papa. Pasti udah dansa" cerita Salsha sembari mengenang masa kecilnya dulu.

"Wah, sama dong kayak favoritnya papa mamaku dulu. Kebetulan banget tuh, mamaku fans beratnya Antonio Banderas tauu.. Kalo, mama lagi masak di dapur, pasti papa muterin lagu-lagu klasik. Terutama, Cancíon del Mariachi. Dan Antonio Banderas lainnya" kata Mulan bebas.

"Oh, gitu ya. Hmm, mau dengerin juga ga?" Tawar Salsha dengan senyum samar nan canggung.

"Boleh juga" terima Mulan dengan sopan dan ramah.

Salsha melepaskan headset sebelah kirinya dan memberikannya kepada Mulan. Lalu, Mulan memasangkan headset itu di telinga kanannya. Seketika, suara seriosa dari Antonio Banderas memenuhi telinga mereka.

Mereka berdua tampak seperti dua sahabat yang selalu bersama. Berbagi tawa dan senyum, juga berbagi sebuah alunan lagu yang melembutkan hati mereka berdua. Membawanya menuju kenangan masa kecil yang membahagiakan.

Kriiiinggg......

Bel pertanda masuk kelas berbunyi nyaring. Mulan menghempaskan nafasnya karena terlalu menikmati Cancíon del Mariachi dan merasa terusik karena bunyi bel itu. Dilepaskan headset itu oleh Mulan.

"Erm, merci* " kata Mulan
*(terima kasih)

"Également*" balas Salsha.
*(sama-sama)

Mulan berdiri. Merapikan pakaiannya. Ia berlari. Lalu melempar senyum ke Salsha. Salsha menutup kotak bekalnya. Lalu ia buru-buru berdiri lalu berlari membawa kotak bekalnya dan menyusul Mulan.

"Attendez-moi* !!!" Teriak Salsha.
*(Tunggu aku!!!)

"Oui rapidement*!" Balas Mulan.
*(Iya cepat)

Entah mengapa, aku bisa bahasa Prancis(?)

(Source: Google Translate :v)

Karena ia sempat menoleh ke belakang, ia sempat menabrak seseorang.

"Eh, eh. Soriii..." cetus Mulan

"Iya, gapapa kok Lan" suara bass Darren menjawabnya.

"Da, Darren?!" Kata Mulan terlonjak sembari mendongak ke atas.

"Haii." Sapa Darren.

"Hai juga, Ren. Kamu kok belum masuk kelas?" Tanya Mulan tercengang.

"Iya, ini habis selesai makan sama Farel, dkk"

"Oh, gitu" timpal Mulan dengan pipi yang mulai merona-rona.

"Ke kelas bareng yuk" ajak Darren

"Hmm, boleh" kata Mulan sembari tersenyum.

Bye, Salsha. See you next time.

****

Young Forever!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang