5

27 5 0
                                    

next part from 4...

Upacara pembukaan MOS telah selesai. Para peserta MOS berjalan keluar aula menuju tempat pengambilan ID card mereka, seperti yang dikatakan oleh ketua panitia saat upcara tadi.

Hyora berjalan menuju pintu aula. Belum sempat dia keluar dari aula ada suara seseorang yang menghentikan langkah Hyora.

"Ya!!! Lu si murid terlambat, berhenti disitu."ucap laki-laki itu kepada Hyora.

Hyora's Pov

Setelah upacara pembukaan MOS selesai. Gue berniat untuk mengambil ID card seperti peserta yang lain. Tapi belum sempat gue keluar dari aula ada suara seseorang yang menghentikan langkah gue.

"Ya!!! Lu si murid terlambat, berhenti disitu."ucap orang itu.

Mwo!!! Dia manggil gue apa? si murid terlambat. Gue memang terlambat, tapi gue gak suka dia manggil gue seperti itu. Bagi gue itu sangat keterlaluan.

Gue sangat kesal. Gue berbalik dengan niat ingin meluapkan kekesalan gue itu. Seketika gue langsung menahan kekesalan gue mengingat yang berada di hadapan gue sekarang adalah ketua panitia MOS.

Dia(sunbae panitia MOS) melangkah mendekat. Sekarang dia hanya berjarak 2 meter dihadapan gue. Gue mendongak menatapanya karena tingginya yang jauh diatas gue. Mungkin tingginya sekitar 185 cm yang berarti 25 cm diatas gue.

"ne sunbaenim?"ucap gue.

"nama lu siapa?"tanyanya.

"jeoneun Hyora-imnida(gue Hyora), sunbaenim?"ucap gue yang gue akhiri dengan nada bertanya pertanda bahwa gue juga ingin tahu nama orang itu. Karena keadatangan gue yang terlambat, gue melewatkan sesi perkenalan di awal upacara.

"Chanyeol, nama saya Chanyeol."ucapnya yang mengerti dengan nada bertanya gue barusan.

"aaa....Chanyeol sunbaenim"ucap gue sambil mengangguk-anggukkan kepala.

"Lu anak baru tapi sudah telat. Gak disiplin banget jadi orang"ucapnya dengan nada penuh penekanan disetiap katanya.

Gue langsung menunduk mendengar perkataan Chanyeol sunbae. Gue merasa bersalah atas keterlambatan gue.

"jwesonghamnida sunbaenim(maaf sunbaenim)"ucap gue dengan nada penuh penyesalan.

"permintaan maaf diterima"ucapnya tanpa basa-basi.

"kamsahamnida sunbaenim"ucap gue.

"tapi,...."ucapnya menggantung yang membuat gue penasaran akan kelanjutan apa yang akan dikatakannya.

"tapi?"tanya gue bingung.

"ada satu hukuman yang harus lu kerjakan"ucapnya.

"hukuman?"ucap gue sambil menghela napas berat."hukuman apa sunbaenim?"tanya gue.

"lu harus cari seorang murid dengan marga Park dan minta tanda tangan dari murid itu."ucapnya.

"ne?"ucap gue kaget.

"murid dengan marga Park itu harus seorang murid laki-laki. Dia memiliki anjing berwarna coklat, dan berulang tahun tanggal 27 November."ucapnya tanpa jeda.

"maaf sunbae, bukannya saya tidak mau melakukan hukuman dari sunbae. Tapi, murid di sekolah ini sangat banyak."protes gue.

"lalu?"ucapnya dingin.

"bagaimana cara saya menemukan orang yang sunbae maksud?"ucap gue dengan nada yang sedkit merendah.

"jadi, lu nolak hukuman dari gue?"ucapnya sarkastis.

"ini terlalu berlebihan sunbae. Mencari satu orang diantara banyak murid di sekolah ini hampir mustahil saya bisa menemukannya. Bahkan mungkin satu semester kedepan mungkin saya belum bisa menemukan orang itu."protes gue.

"wae? Apa hukuman lu ingin saya tambah.!"ucapnya."gimana pun caranya lu yang pikirin. Ini hukuman lu bukan hukuman gue. Gue tidak mau tahu pokoknya lu harus menemukan orang yang gue maksud dan mendapat tanda tangan dari orang itu."tambahnya yang membuat darah gue naik.

Rasanya gue ingin menjambak dan mencakar-cakar wajahnya. Tapi gue mengurungkan niat gila gue dan mendongak menatapnya.

"aniyo sunbaenim, akan segera saya lakukan."ucap gue seraya berjalan pergi meninggalkan aula.

...

.

.

.

.

.

.

.

.TBC..

고마워요 친구들...많이 많이 사랑해 주세요...

....사랑합니다....

sing For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang