18. Terbongkar

1.6K 166 12
                                    

suara tawa terdengar membahana di sebuah ruangan. Dia senang rencananya berhasil, tidak akan ada yang tau jati dirinya. Sudah lebih dari dua tahun dan sejauh ini semuanya berjalan pancar sesuai dengan yang sudah dia susun.

"Kenapa seneng banget sayang? " Suara lembut seorang wanita membuat lelaki menghentikan tawanya lalu menghampiri wanita yang sudah melahirkan dan membesarkannya itu.

"Aku seneng banget karna sebentar lagi, apa yang aku pengen akan terwujud mom. "

"Mommy ikut seneng kalau gitu. Selama itu sesuatu hal yang positif mommy akan selalu dukung kamu, nak. "

"Makasih mom, mommy akan jadi orang yang paling bahagia nantinya. "

Wanita itu tersenyum hangat melihat sinar kebahagiaan dari mata putranya.

Sementara di kediaman Irawan, Aulia sedang menatap tajam pada Neara yang duduk dengan menundukkan kepala.

"Jauhi lelaki itu, Ne. Dia gak pantes buat kamu. " Ujar Aulia dengan tajam.

"Lalu siapa yang pantas buat Neara, ma? "

"Dennis, dia yang pantas buat kamu. Dua berpendidikan, mapan, dan yang paling penting dia dari keluarga terpandang, dia jelas bibit bebet bobotnya, tidak seperti lelaki itu. Kita tidak tau dari keluarga mana, asal usulnya seperti apa. "

"Manusia itu di nilai bukan dari Harta atau dari keluarga terpandang mana dia berasal, ma. Tapi manusia di nilai dari segi akhlaknya, percuma dia dari keluarga terpanang tapi tidak mempunyai akhlak yang bagus. "

"Kamu mau membantah ucapan mama, Ne? "

"Maaf ma, bukan Neara mau membantah ucapan mama tapi Neara hanya menyampaikan apa yang Neara tau dan Neara dapat dari papa. "

Aulia terdiam sesaat sebelum kembali melanjutkan ucapannya. "Pokoknya jauhi lelaki miskin itu. Minggu depan kamu akan mama tunangkan dengan Dennis. " Setelah itu Aulia meninggalkan Neara -di ruang keluarga- yang tubuhnya menegang mendengar ucapan sang mama.

Neara segera berlari ke kamar setelah mendapat kesadarannya kembali. Neara menghempaskan tubuhnya keatas ranjang king size lalu menyembunyikan wajahnya dalam bantal bersarung kartun animasi kesayangannya. Neara tak tau kenapa sang mama begitu memaksanya untuk menerima Dennis. Padahal selama beberapa ini, Aulia bukan tipe orang tua yang memaksakan kehendaknya pada anak. Aulia tipe orang tua yang mendukung apapun itu, selama pilihan Neara baik. Tapi sekarang Aulia memaksanya menerima Dennis yang jelas-jelas tipe lelaki brengsek.

"Anak papa kenapa? " Pertanyaan lembut serta usapan di kepalanya membuat Neara bangun dan langsung memeluk tubuh besar Andi.

"Mama paksa Nea tunangan sama Dennis, pa. Nea gak mau, pa. " Adu Neara dengan suara sesenggukan karna tangisnya.

"Nea, tenang ya. Papa akan ngomong baik-baik sama mama. Papa juga gak akan rela anak kesayangan papa jatuh ketangan bajingan seperti Dennis. "

"Kenapa papa bisa ngomong gitu? "

"Waktu itu papa pernah liat dia masuk ke salah satu gedung apartemen dengan seorang wanita dalam keadaan mabuk. "

Neara menutup mulut dengan kedua tangannya, dia shock karna Andi dapat melihat dengan jelas bagaimana sifat dan sikap Dennis yang asli.

Alandra Series : ALANDRA (Abimana Reifan Alandra) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang