Dari kandungannya memasuki usia tujuh bulan sampai bulan terakhir sekarang, Neara rajin berjalan pada pagi hari selepas dia sholat subuh.
Neara menoleh saat merasakan tanganya di genggam dengan erat.
"Tangan Nea dingin banget. Pulang aja ya, semalem kan abis ujan. "
Neara menggeleng, menolak permintaan suaminya. "Nea masih pengen jalan, mas. Kata mama, kalau udah masuk semester tiga kehamilan, Nea harus rajin jalan pagi dan banyak gerak biar nanti pas lahirannya lancar. "
"Ya udah mas temenin. " Putus Reifan.
Lagi, Neara menggelengkan kepala. "Mas pulang aja, ini udah hampir jam enam. Nanti mas telat ke kantor. "
"Lebih baik mas telat ke kantor dari pada nanti mas khawatir mikirin Nea. "
Selanjutnya hanya ada keheningan di antara keduanya. Mereka sama-sama menikmati udara pagi yang segar di sekitar perumahan sederhana itu.
"Duuuh, yang lagi pacaran. " Goda seorang ibu dengan kerudung hijaunya.
"Eh, bu Rosida. Dari pasar bu? " Tanya Neara sopan, sedangkan Reifan hanya tersenyum ramah.
"Iya, nak Zahrah. Tadi abis berburu ikan lele segar, kebetulan suami pengen lele bakar sama sambal terasi katanya. "
"Waah, kedengerannya enak tuh bu. "
"Kalau nak Zahrah mau nanti saya suruh Khalil untuk antarkan ke rumah nak Zahrah jika lele bakarnya sudah matang. "
"Jangan bu gak usah, biar nanti saya masak sendiri aja. "
"Gak apa-apa, kebetulan saya beli lelenya agak banyak tadi. "
"Saya jadi gak enak. " Gumam Neara namun masih terdengar oleh bu Rosida.
"Saya tau jika orang hamil itu harus di turuti kalau gak nanti anaknya ileran, sayang dong kalau nak Abi dan nak Zahrah pada cakep masa iya anaknya ileran. " Kekehnya.
"Sebelumnya makasih banyak bu. " Ujar Reifan yang sedari tadi diam.
Bu Rosida berpamitan, lalu keduanya juga kembali berjalan keujung perumahan. Neara bilang tadi dia ingin makan nasi uduk mpok Hindun yang jualan di depan perumahan itu.
"Pulangnya kita naik motor atau mobil aja ya, Ne. Mas, khawatir kalau Nea jalan lagi pulangnya. "
Melihat wajah cemas suaminya akhirnya Neara menganggukan kepala. Dia tak ingin nanti ketika di kantor, Reifan justru tidak fokus pada berkas yang harus di kerjakannya karna mengkhawatirkan dia.
"Mas hubungi Kenzo dulu, suruh dia kesini bawa mobil. "
Mereka menunggu Kenzo sambil memakan nasi uduk yang sudah mereka pesan. Setelah lima belas menit sebuah mobil Terios.
"Mau sarapan juga Ken? " Tanya Neara.
"Gak usah kak, Ken lagi gak nafsu makan. "
Neara memperhatikan adik iparnya itu. Tidak biasanya Kenzo terlihat sayu seperti ini. Biasanya di jam seperti ini Kenzo sudah heboh karna harus menjemput Tita dan mengantarkannya ke kantor sebelum dia sendiri ke kampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alandra Series : ALANDRA (Abimana Reifan Alandra) (COMPLETED)
RomancePindah ke KBM App dan sudah up sampai tamat. Silahkan mampir untuk baca😊 ❤❤❤❤❤ Ini salah satu kisah Cinta Si Kaya dan Si Miskin yg tak mendapat restu dari ibu Si Kaya. Ini juga kisah perbedaan kasta. Kisah Cinta antara Az Zahra Neara Irawan dengan...