Alandra Series : ALANDRA (Abimana Reifan Alandra) (COMPLETED)

28. Ngidam

Neara bergegas kearah pintu saat bel berbunyi. Dahinya mengernyit bingung menatap seorang gadis di hadapanya.

"Cari siapa ya? "

"Emmm, apa Kenzo ada di rumah kak? "

"Oh temennya Kenzo? Kalau gak salah lagi di taman samping deh, kesana aja langsung. "

Gadis itu mengulurkan tangannya pada Neara. "Andara Andriani, panggil Dara aja kak. "

"Panggil Nea aja. " Balas Neara.

Setelah itu Neara kembali ke dapur untuk menyiapkan makan siang Reifan. Suaminya itu selalu menyempatkan makan siang di rumah, keculi jika dia ada meeting dengan client yang mengharuskannya ikut makan siang juga.

Suara gelak tawa terdengar jelas dari arah taman. Selama dia tinggal di rumah ini, baru sekarang Neara melihat gadis manis itu.

"Neaaaa, sahabat lo yang paling cantik dateng. "

Neara langsung berlari kearah depan saat mendengar lengkingan suara Tita. Dia tak ingin sahabatnya melihat ada gadis manis itu di sini. Bukannya dia mau menutupi apapun tentang Kenzo tapi di sini, dia hanya ingin melindungi Tita, sahabatnya.

"Ta, temenin gue ke minimarket depan dong. "

"Eh ngapain? "

"Mau beli susu hamil. "

"Oh susu hamil. Ya udah, ayo gue anter lo beli susu ham...LO HAMIL? ASTAGA, YA AMPUUUUN. Alhamdulillah, bentar lagi gue dapet ponakan. " Tita berseru heboh saat menyadari ucapan Neara.

Sudah satu minggu dia tidak bertemu sahabatnya itu karna ada urusan kantor yang mengharuskannya pergi ke luar kota.

Neara langsung meraih tangan Tita dan menariknya. Neara sempat berlama-lama di minimarket itu, seolah sedang menimbang susu mana yang cocok untuknya.

"Emang dokter kandungan lo itu gak kasih tau, ya Ne? " Tanya Tita yang ikut memilih susu untuk calon keponakannya.

"Duh, gue juga lupa nanya, Ta. Udah deh, mendingan kita beli cemilan aja. Pokoknya hari ini gue mau sekap lo di rumah buat nemenin gue nonton ampe Reifan pulang. "

"Ck, penyiksaan banget sih. Pasti nemenin lo nonton horor deh. Aaaah, Ne. Lo kan tau gue orangnya penakut, kalau gue kebawa mimpi gimana? " Tita merengek pada Neara, berharap sahabatnya itu kasian.

"No, pokoknya lo harus nemenin gue. TITIK GAK PAKE KOMA APA LAGI TANDA SERU. " Putus Neara final yang di sambut helaan nafas pasrah dari Tita.

Tubuh Tita membeku saat melihat apa yang terjadi di depan matanya. Kenzo, dia di sana sedang mencium seorang gadis.

"Ta, belanjaannya simpen di me... " Ucapan Neara terhenti karna ikut melihat apa yang di lihat Tita. "Ta, are you okay? "

Mata Kenzo membelalak kaget saat melihat Tita berdiri di sana dengan tatapan sedihnya. Dia yakin jika wanita itu pasti salah paham dengan posisinya tadi.

"Kayaknya gue pulang dulu ya, Ne. Sorry gak bisa nemenin lo nonton. " Ucap Tita sambil menyerahkan kantong yang berisi cemilan yang mereka beli tadi dan langsung berlari keluar.

Kenzo langsung berlari saat melihat Tita akan pergi. Dia harus menjelaskan apa yang terjadi. Dia tidak mau Tita salah paham.

"Ta, tunggu. " Kenzo mencekal pelan tangan Tita.

"Ada apa? " Suara serak Tita menunjukkan jika wanita itu sedang menangis.

"Kamu salah paham. " Jelas Kenzo.

Tita tersenyum datar. "kamu gak berhak menjelaskan apapun Kenzo. "

"Tapi kamu harus tau ka... "