batas akhir

55 10 2
                                    

"Dari sekian banyak bintang kenapa hanya satu yang istimewa? Sama halnya dengan kamu"

Satu minggu setelah incident itu terjadi Yudha dan Cindy mulai masuk sekolah kembali dan menjalankan aktivitasnya kembali, tapi keduanya sadar hari ini adalah hari terakhir dimana perjanjian mereka berlaku.

Cindy POV

"Gimana ya hari ini hari terakhir perjanjian gue sama Yudha kalo gue jawab enggak karena belom suka sama dia nanti dia malah deket ama cewek laen, tapi kalo gue jawab gue udah suka sama dia, gue sendiri aja gak tau suka sama dia apa kaga. Pusing pala berbi yaallah. Tolong hambamu ini" batin ku, aku memikirkan hal itu sembari menunggu bel istirahat berbunyi,tapi karena keisengan Bella dan membuatku sadar dari pikiran ku itu. "Woy Cin, lu ngapain sih dari tadi komok kaga dikontrol udh kek orang setress yang mikirin utang aja" ucapnya yang membuat telinga ku sakit, sahabat ku itu kalau sudah berbicara seperti toa mesjid, suaranya tidak bisa pelan "apasih Bel, lo kalo ngomong kecilin dikit apa kuping gue budek bisa-bisa dengerin lo ngomong" balas ku, dan hanya ditanggapi kekehan oleh dirinya "yaudah ayo kita kekantin, gue laper" ajaknya padaku. Akupun bangkit dari kursi dan meninggalkan kelas menuju kekantin.
**

Saat gadis itu sedang memesan nasi goreng, ia bersebelahan dengan Yudha yang ternyata sedang memesan nasi goreng juga, Yudha pun berbicara padanya "hay princess Cindy" gadis itu hanya memasang tampang geli, lalu laki-laki itu berbicara lagi "ok gue mo ngomong serius sama lo" dengan penasaran gadis itu menjawab "ngomong apa?" Lalu laki-laki itu berkata lagi "tapi nanti pulang sekolah" dengan raut wajah yang tadi penasaran sekarang berubah menjadi kesal, "anak moa,yaudah tar lu kerumah gue aja" ucap gadis itu masih sebal "oke nanti lu bareng gue ya" ucapnya lagi "sorry Yud gue udah bareng Michael" jawab gadis itu dengan senyuman tipis, tapi ia tidak tau perasaan Yudha sekarang sudah seperti karang yang dihantam ombak, sakit nyelekit gimana gitu. Obrolan mereka terhenti karena Michael yang memanggil gadis itu, ya Michael memang pindah sekolah disini jadi ia bisa menjaga little candy kesayangannya itu katanya. "Oh hay El, kenapa?" Tanya gadis itu padanya "aku makan bareng kamu ya" jawabnya "oke, Yud gue duluan ya" ucap gadis itu dan pergi meninggalkan Yudha. Lelaki itu yang melihat kepergian mereka hanya memandang miris keduanya "coba aja gue yg ada diposisi lo el" batin lelaki itu.

Yudha POV

Kira-kira nanti Cindy bakal jawab apa ya? Ah puyeng dah kalo udah dipikirin mending gue kekantin aja dah kali aja ketemu doi. "Rel kuy kantin"
"Ayo bro sekalian mau ngeceng wkwk"
"Yeh si bego"

Ketika dikantin aku bertemu Cindy dan mengajaknya mengobrol tapi jawabannya itu selalu ada aja yang membuatku nyesek, tapi tak apalah aku akan berbicara lebih lanjut lagi padanya setelah nanti pulang sekolah.

***
Kring....... Bel penanda pulang telah berbunyi, dengan gesit gadis itu membereskan bukunya dan pergi meninggalkan kelas bersama Bella sahabatnya itu. Ia berjalan menuju parkiran karena Michael telah menunggunya disana. "Bel gue duluan ya, lo hati-hati" ucap gadis itu kepada sahabatnya dan mereka pun berpisah diparkiran, gadis itu berlari menuju tempat dimana Michael telah menunggunya. "Hay kamu ngapain ngelamun?"
"Oh enggak, yaudah ayo balik"
Gadis itu pun mengambil helm yang bertengger dijok motor ninja milik lelaki itu tapi belum sempat ia memakainya helm tersebut sudah diambil oleh pemilikinya "ihh kok kamu ambil? Kan aku mau pake" tanya gadis itu heran "gpp aku cuma mau pakeiin kok,hehe" jawaban yang dilontarkan oleh lelaki itu membuat pipnya bersemu "ternyata perlakuan kamu ke aku masih manis ya" batin gadis itu. "Yaudah ayo naik" ucap lelaki itu kembali, ia pun menaiki motor ninja itu dengan menjadikan pundak lelaki itu sebagai tumpuannya, diperjalan lelaki itu bertanya padanya.
"Pulang sekolah nanti aku kerumah kamu ya"
"Boleh sih tapi nanti Yudha juga mau kerumah"
"Yudha cowok yang itu?"
"Iya"
"Dia mau ngapain?"
"Katanya sih mau ngomong sesuatu tapi gak tau ngomong apa"
"Oh,Yaudah deh besok aja aku kerumah kamunya, kayaknya si Yudha itu mau ngomong serius sama kamu, sampe mau nyamperin kamu gitu"
"Maaf ya, emgnya kamu mau ngapain?"
"Mau main UNO sama kamu kan udah lama tuh kita gak main itu,hehe. Habis aku juga bosen dirumah"
"Yaallah aku kira mau ngapain el"
Mereka pun terus membicarakan banyak hal yang berulangkali dapat membuat gadis itu tertawa, sampai tanpa sadar mereka telah sampai dirumah gadis itu. Gadis itu pun turun dari motor dan membuka helmnya "nih El, makasih ya udah anterin aku" ucapnya "iya" ucap lelaki itu sambil mengambil helm yg diberikan dan mengacak-acak puncak rambut gadis itu,"ihhh El kan berantakan rambut aku" gerutunya sambil merapihkan rambutnya, tingkahnya itu membuat lelaki didepannya sangat gemas padanya lantas lelaki itu pun mencubit kedua pipi gadis didepanya itu, sedangkan gadis yang dicubit hanya mengerucutkan bibirnya sambil bergumam tidak jelas, lelaki itu pun melepaskan cubitannya "yaudah deh kasian nanti pipi kamu tambah bengkak haha, aku balik duluan ya bye" ucap lelaki itu dan meninggalkannya sendirian. Gadis itu pun masuk kedalam rumahnya dengan sebal karena ucapan sahabatnya tadi.

"Assalamuallaikum"
"Wa'alaikumsallam"
"Loh Yud, kok lo udah disini?"
"Lo nya aja yang kelamaan"
"Hehe sorry deh kalo gitu"
"Yaudah ayo kita keatas aja ngobrolnya" ajak gadis itu sambil menarik tangan Yudha untuk mengikutinya. Sesampainya dikamar gadis itu, ia meminta waktu sebentar untuknya ganti baju kepada laki-laki itu. Saat gadis itu sedang berganti pakaian Yudha tak sengaja melihat foto dirinya dan gadis itu dipajang dimeja belajar pujaan hatinya itu. "Lo sebenernya suka gak sih sama gue Cin?" -batin lelaki itu. Saat gadis itu keluar dari kamar mandi ia langsung lari mengambil foto yang tengah dilihat lelaki itu dan menyimpannya dilaci meja belajarnya.
"Lo kenapa? Kok fotonya diambil kan gue lagi liat"
"Gpp, gak usah liat-liat, oke sekarang lo kesini mau ngomongin apa sama gue?"
"Lo gak lupa kan sama perjanjian kita waktu itu? Sekarang gue mau nanya lo udah suka sama gue apa belom?"
"Hm- gu..gue juga gak tau Yud sama perasaan gue sekarang" jawab gadis itu gugup sambil memainkan kuku jarinya yang saat ini lebih terlihat menarik daripada mata indah Yudha didepannya. "Gue tanya sekarang, lo suka gak liat gue deket-deket sama Zara?" Tanya lelaki itu "nggak", "gimana perasaan lo kalo gue lebih milih anterin Zara daripada nemenin lo ngegabut dirumah?" Tanya lelaki itu lagi, "kecewa" saat mendengarkan jawabannya, lelaki itu langsung memeluk Cindy dengan ekspresi yang tidak bisa digambarkan lagi tetapi menimbulkan pertanyaan besar untuk gadis pujaannya itu. "Yudha kok lo meluk gue?" Tanya gadis itu dengan polosnya, "gpp sekarang gue udah tau jawabannya apa" jawabnya dengan senyum yang berkembang, "apa? Kasih tau coba" tanya gadis itu lagi "gue gak mau ngasih tau lo, gue mau lo tau perasaan lo sendiri itu. Intinya sekarang jan galak-galak lagi sama gue and be mine,okay" jawab lelaki itu dan mencium puncak kepala gadis itu. "Ceritanya lo nembak gue apa gimana ya?" Tanya gadis itu mengalihkan perhatian agar tidak kentara jika pipinya sekarang sedang merona, "yah semacem itu deh, yaudah mending sekarang lo ikut gue" ucapnya dan menarik tangan gadis itu "mau kemana Yudha?"tanya gadis itu bingung tetapi mengekor disampingnya, "kita refreshing, dan kali ini gue yang traktir. Oh ya lupa emang selalu gue yang traktir kan wkwk" ucap lelaki itu lagi dengan kekehan yang terlihat saat ini dia memang sangat bahagia.

------------------------------------------------------
Hai gaissss, ini sih cuma info ya. Kalian yang udah baca part ini jangan salah tangkap okay! Yudha sama Cindy belum jadian kok hehehe mungkin aneh. Kalian bisa anggep mereka HTS karena Yudha masih nunggu Cindy buat tau sendiri perasaannya dia wkwkwk. Dan semoga gengsinya Cindy turun ya dan gak ada problem untuk mereka, but kita liat aja nanti gimana kelanjutannya jadi baca terus ya CILY and dont forget to leave a comment/vote okay😘 bye my beloved readers😋

Can I Love You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang