habit

36 3 1
                                    

"Ayo sekarang kita mau main apa coba?" Tanya bobby
"Bentar gue keluarin koleksi gue" aku mengambil semua mainan yang aku punya, dan memberikannya pada bobby
"Ini apaan cin? Yoyo,tamia,gangsing,monopoli,gambaran,mobil-mobilan,kartu remi" sebutnya sambil mengangkat barang-barang itu
"Ada yang aneh sama itu?"
"Ga ada berbi?" Tanya beni
"Dia kan waktu kecil cowok ben" ucap nina, aku hanya menatapnya yang lagi tertawa, dengan sinis
"Udah,udah ayo main aja" kataku  dengan kesal
"Ntar.ntar, nin lo ada album cindy waktu kecil gak?" Tanya rendy pada nina
"Ada nih,bentar" jawab nina dan pergi mengambil album yang ada dilemari dekat pintu dan meberikannya pada rendy. Mereka semua pada melihat albumku dan tertawa
"Apa-apaan nih cin, pakean cowok"
"Cantik sih, tapi kok tomboy"
"Imut woy gila, tapi dari tadi gak ada foto ama cewek keknya"
"Iya cuma sama nina doang" sambung bella
"Udah ah sini-sini. Ngapa jadi liat foto kecil gue sih" ucapku dan merebut album itu.
"Jadi dia tuh emang dari dulu mainnya sama cowok, gak suka main sama cewek makanya liat tuh temennya cuma bella doang, sedangkan yang cowok banyak banget" jelas nina
"Lah kok kayak gitu cin?"
"Gue kasian yang jadi pacar lu nanti"
"Lebih nyaman main sama cowok, gak ember,gak baperan, gak suka bohong, bisa ngejagaiin gue. Jadi ngerasa punya abang, yang penting gue cuma main aja gak naro perasaan"
"Iya juga sih cin, cuman kan lo tau cowo cemburuan. Gimana lo ngadepinnya?"
"Buat apa cemburu? Buang-buang waktu, lagian kan cuma temen. Tinggal perjelas aja statusnya"
"Tsadessssstttt" teriak bobby
"Apaan sih" sahutku dan melempar bantal padanya
"Bentar, sampe sekarang lo punya mantan berapa?"
"Dia mah mana punya yang kek gituan" sahut nina
"Lah lo gak pernah pacaran?" Tanya rendy. Aku hanya menggelengkan kepala
"Emang kenapa?" Tanya beni.
Baru aku mau menjawab, sudah didahului oleh bella, aku sampai bingung dari tadi mereka bertanya padaku tetapi yang jawab nina dan bella,
"Dia emang gak punya pacar, padahal banyak banget yang nembak dia. Tapi ditolak, seminggu bisa ada 3 orang kali tuh. Yah lo tau kan sekarang, dia mainnya sama cowo mulu. Dia gak mau nanti pacaran terus main sama temennya eh malah dikataiin ganjen,centil. Kan ngerubah kebiasaan gak segampang ngebalikin telapak tangan. Sekarang aja dia lagi belajar gak terlalu deket sama michael dan chiko, biar mereka bisa dapet pacar juga"
"Gimana mau dapet pacar bel, merekanya aja suka sama cindy" sambung rendy
"Nah justru itu, temen main cindy tuh. Entah kenapa kok suka sama dia semua ya? Bingung gue" ceplos nina
"Siapa yang gak suk sama dia nin? Lo liat aja tuh mukanya, yah sayang kelakuannya aja yang kurang feminim" jawab bobby
"Udah ah elah,berhenti jadiin gue topik. Gak abis pikir ya gue, kalian ngomongin orang didepannya. Kita main poker aja, mau ambil bedak dulu gue" ucapku dan meninggalkan mereka
"Daripada ngomongin dibelakang, kan sakit" teriak rendy, aku mendengar semuanya pada tertawa mendengar perkataan rendy. Aku turun mengambil bedak bayi dikamar ku, saat aku keluar kamar aku mendengar bell pintu. Aku pun turun untuk membuka pintu
"Sorry ya cin telat, abis sparing" ucap chiko sambil memeluk ku-ini sebenarnya kebiasaan kami waktu kecil-
"Gpp, langsung keatas aja. Nitip bawaiin nih bedak ya"
"Siap tuan putri" katanya dan mencubit pipiku, kemudian kabur keatas
"Sakit chikoooo" ucapku teriak. Aku menutup pintu dan berniat kedapur untuk mengambil coklat, tetapi baru selangkah sudah ada yang mengetuk pintu lagi, saat aku membuka pintu ternyata michael dan dia langsung ambruk, aku menahannya. Dan melihat nya dia seperti habis berantem, aku langsung menanyakannya
"Kamu kenapa el?"
"Gpp, maaf aku telat"
"Udah gpp, ayo kekamar aku. Kita obatin luka kamu" dia tidak menjawab dan aku membawanya kekamarku untuk diobati.
"Bentar el aku ambil kotak p3k"
Aku mencari kotak p3k di kamarku, dan untung saja aku tidak lupa menaruhnya dimana, aku pun membersihkan luka yang ada diwajahnya dan ditangannya. Aku memplester luka yang ada diwajahnya itu, dan tangannya.
"Kamu habis ngapain sih el? Sejak kapan kamu suka berantem kayak gini?"
"Maaf"
"Jawab aku el" tanyaku lagi dan menatap matanya
"Tadi ada anak sekolah lain yang cari masalah, aku udah menghindar biar gak berantem tapi gak bisa. Mereka udah kelewatan"
Aku membawanya kepelukanku, dan mengelus-elus punggungnya. Ini lah yang menyebabkan aku baik sekali padanya dia sudah kuanggap saudara ku
"Oke,untungnya kamu gpp. Lain kali langsung pergi ya, aku gak suka kamu berantem. Itu cuma buang waktu dan nyakitin kamu"
"Iya,makasih ya"
"Yaudah kamu istirahat aja disini aku mau keatas main sama anak-anak"
"Ikut" ucapnya dan menarik tanganku
"Jangan, kamu harus istirahat. Aku gak mau ya kamu drop besok" ucapku dan mendudukkannya dikasur
"Yaudah buatin aku susu coklat dulu tapi"
"Iya" ini juga merupakan satu hal yang sama denganku, kesukaan kami. Susu coklat, semua yang menyangkut coklat kami menyukainya. Aku meninggalkannya dan pergi kedapur untuk membuatkannya susu sekalian mengambil coklat yang tadi belum sempat ku ambil

Can I Love You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang