Gadis Itu Terluka!

95 20 140
                                    

HIDUP ITU SEMPIT.
Sesempit cerita cinta tentang AKU, KAMU dan DIA,
KITA telah jatuh pada hati yang sama,
namun, apakah KAMU ingin miliki keduanya?
miliki AKU dan juga DIA?

---

Ketika mentari mulai memancarkan sinarnya, seluruh penghuni bumi mulai membuka mata untuk menyambut hari baru. Kehangatan sinarnya seolah-olah mengiringi langkah setiap insan manusia untuk bersiap menjalankan aktivitasnya. Begitu pula dengan Lisa dan Gabi yang sedang berjalan menuju koridor kelasnya. Sesampainya mereka di kelas, ternyata Ava dan Syifa sudah duduk manis di bangku mereka masing-masing. Ava yang tenggelam dalam buku science miliknya dan Syifa yang sedang sibuk menyalin pr untuk hari ini.

'Hmm, keliatan kan mana siswa teladan dan mana siswa kacangan' batin Gabi.

"Morning girls!" sapa Lisa riang sambil memamerkan senyum, memunculkan cekungan di kedua pipinya.

"Pagi Lisa, pagi Gabi!" Ava membalas sapaan Lisa, sementara Syifa hanya melambaikan tangannya sambil tetap menyalin PR.

"Sibuk amat lo Syif, emang ada pr apaan sih?" kata Gabi bingung sambil mngerutkan keningnya.

"PR cinta dari pak Dimas hehehe" Syifa lalu memalingkan pandangannya dari buku tulis menuju wajah Gabi.

"Yee gue serius keules. Lagian om-om gitu lo embat juga Syif kaya yang muda udah pada punah aja" celetuk Gabi.

"Eits jangan salah, Pak Dimas itu bagaikan hot daddy bagi gue,dan sugar daddy bagi Syifa. Pokoknya ahjussi rasa oppa deh!" Ava langsung membantah perkataan Gabi.

"Najong! Lis, minjem buku PR lo dong" pinta Gabi pada kakaknya.

"Nih. Kebiasaan banget deh lo dari SD lupa sama PR" kata Lisa kemudian menyerahkan buku PR miliknya kepada Gabi.

"Wah kamu sudah nggarap juga toh Lis. Ternyata walaupun kembar kualitas otak kalian tetep beda yo. Lebih pinter... eh ndak jadi deh" Syifa mengurungkan niat untuk melanjutkan kata-katanya.

"Pinter Lisa maksud lo? Yaelah ngomong aja kali. Dari jaman TK tuh bocah emang lebih kepake otaknya. Tapi, gue si ga peduli yang penting dia rela mbagi jawaban tiap ada ulangan sama PR" jawab Gabi cuek sambil mulai menyalin buku PR Lisa. Membuat Lisa membusungkan dadanya bangga sambil meringis menunjukan deretan giginya yang rapi.

"Cuma, kalo masalah olahraga ga usah ditanya deh, kacangan banget dia. Payah!" tambah Gabi dengan suara naik 1 oktaf membuat bibir Lisa mengerucut sebal.

"Udah-udah ndak usah diterusin, nanti malah berantem anggap aja impas toh. Ohiya Lis, nanti sore aku sama Gabi kan basket jadi ndak bisa pulang bareng kamu. Ndakpapa toh?"

"Tenang aja kan ada Ava!" jawab Lisa sambil menaikan alisnya melirik wanita disebelahnya yang sedang serius membaca buku science berjudul 'Kupas Tuntas Rumus Kimia X,XI,XII'

"Gue ga bisa bareng lo Lis. Maaf ya" jawab Ava namun masih terfokus pada bukunya.

"Lo mau balik sama pacar lo ya?" tebak Lisa memasang wajah kesal. Membuat Ava akirnya terpaksa meletakan bukunya di atas meja lalu menjelaskan alasannya.

"Bukan! Cowok gue hari ini juga ada kegiatan sendiri. Lo lupa ya? gue kan mulai minggu ini udah mulai eskskul Olimpiade Kimia Lis" terang Ava kemudian kembali membaca bukunya.

"Ohiyaa! Yaudah deh terpaksa Lisa yang cantik, imut, dan mepesona ini harus balik sendiri. Menunggu kehadiran pak sopir bus. Kalian jahat ya, tega biarin gue balik sendiri. Jangan pada nyesel loh kalo nanti tiba-tiba gue kenapa-kenapa." jawab Lisa sok mendramatisir.

The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang