Four

266 50 4
                                    

Sedaritadi Matt hanya mengetik-ngetik asal. Sebenarnya rapat sudah selesai sejak tadi, tetapi ia masih malas untuk kembali lagi ke kastilnya. Bahkan Joe juga sudah kembali ke tempat asalnya.

Joe Habbit. Ia adalah tangan kanan seorang Matt sekaligus sepupu Matt. Joe termasuk kaum vampire juga, tapi ia hanyalah vampire berdarah campuran. Tidak seperti Matt yang merupakan vampire berdarah murni dan hanya tersisa tinggal satu-satunya.

Perlu diketahui bahwa Joe memiliki seorang adik perempuan bernama Jean Habbit. Ia adalah vampire yang mempunyai taring paling pendek diantara semua vampire-vampire lainnya.

***

Edward sedang berada di kamar Flo, ia duduk di pojok. Matanya terpejam rapat. Sedangkan Flo duduk di tepi ranjangnya. Tangannya tak berhenti memainkan ujung dress yang ia pakai.

"Hmm.. Edward," panggil Flo.

"Ada apa? " jawab Edward dengan mata yang masih terpejam

"Bisakah kau memberiku makanan sedikit?" ucap Flo yang terdengar sedikit memohon.

"Tentu, sebut saja apa mau mu." ucap Edward sambil membuka matanya.

"Bagaimana kalau semangkuk ramen dengan lemon tea disampingnya? " tanya Flo.

"Hmm.. apa kau mempunyai nya? " tanya Flo lagi.

"Ahh, aku tak punya jenis makanan seperti itu, katakanlah yang lain." ucap Matt

"Ahh kau ini, apa yang kau punya? Berikan saja padaku makanan apapun itu!" ucap Flo kesal.

"Entahlah, minta saja pada pelayan disini." jawab Edward sambil kembali menutup matanya.

"Ck, kau ini menyebalkan bung! Ups,"

***

Seorang pelayan yang berseragam putih hitam itu tengah sibuk menyiapkan makanan untuk seorang gadis berambut agak kemerahan. Ia mulai memasukkan garam ke dalam sup yang ia buat.

Tak lama kemudian pelayan itu sudah mulai menyajikan masakannya ke mangkuk putih yang lumayan besar dengan beralaskan nampan hitam dibawahnya.

Diangkatnya nampan yang berisi sup hangat itu, lalu ia mulai berjalan ke arah Flo yang sedang duduk sambil membenarkan rambutnya yang sudah beberapa hari tak tersentuh air.

"Sup yang ku buat sudah siap, kau bisa mencicipinya."

"Benarkah? Terimakasih." ucap Flo sambil mengambil nampan tersebut dari tangan pelayan kastil.

"Apa kau bisa duduk disebelahku dan menemaniku memakan makanan buatanmu? " pinta Flo saat melihat pelayan itu hendak berbalik.

"Baiklah."

"Hmm.. bolehkah aku mengetahui namamu? "Tanya Flo.

"Namaku Jess, Jessy Grabella." jawab pelayan yang baru diketahui bernama Jess itu.

"Namamu unik, mulai sekarang kita berteman." ucap Flo. "Dan aku akan menanyakan banyak hal padamu karna sekarang kau adalah temanku." tambah Flo.

"Sepertinya bukan hal yang buruk." ucap Jess sambil tersenyum.

***

Matt telah berada di kastilnya, pakaian nya pun sudah ia ganti menjadi pakaian biasa. Hanya kaos berwarna hitam dan celana pendek yang senada dengan warna kaos nya saja sudah membuat Matt terlihat sangat menawan.

Kakinya dengan lihai menuruni satu persatu anak tangga. Membuat kesan tergesa-gesa bagi yang melihatnya.

"Jess." teriak Matt saat berada di gundukan tangga yang terakhir, sedangkan yang dipanggil cepat-cepat berjalan menuju ke arah si pemanggil.

"Emm.. ada apa? " tanya Jess sambil berusaha mengatur nafasnya.

"Apa saja yang dilakukan anak manusia itu saat aku pergi? " tanya Matt sambil berjalan menuju sofa yang letaknya tak jauh dari tangga.

"Berteman denganku? " ucap Jess yang terdengar seperti pertanyaan.

"Bukan itu yang ku mau." ucap Matt.

Jess tahu, bukan itu yang Matt inginkan. Tetapi ia ingin sedikit menggoda dengan Matt. Sepertinya seru.

"Menanyakan banyak hal, mungkin." ucap Jess.

"Bisakah kau memberitahuku apa saja yang sudah ia tanyakan padamu hari ini? " ucap Matt memohon.

"Mungkin ini menjadi rahasia antara aku dengan Flo." ucap Jess dengan kekehannya. "Seperti siapa orang yang ia paling cintai."

Matt merasa ada yang janggal pada dirinya. Jantungnya berdegup tak beraturan dan darahnya berdesir sangat hebat. Tubuhnya seperti tersambar arus listrik sesaat. Sedikit aneh.

***

To be continue...

Waston CityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang