RC || 3

92 5 0
                                    

Di ruang Bina Kesiswaan atau biasa di sebut BK semua siswa-siswi sudah berkumpul di dalam sana bukan seluruh sekolah tapi beberapa orang yang terpilih karena kedapatan membawa barang yang di larang oleh pihak sekolah.

Dari kelas 10-12 semuanya berdiri takut menunggu pak hendra tetapi bagi para senior yang memang bandel mereka biasa saja menyikapinya,karena mereka memang sering keluar-masuk ruang BK.

"Bapak akan sebutkan nama dari kelas 12 dulu,rombongan anhar...sini kalian" ucap pak hendra yang duduk tak jauh dari siswa yang berdiri di hadapannya.

Anak kelas duabelas itu pun maju tanpa memasang muka bersalah karena mereka memang sering di perlakukan seperti ini karena kesalahan mereka sendiri.

"Bapak udah berapa kali bilang ke kamu anhar! Jangan membawa celurit atau barang tajam sebagainya ke sekolah! Kalian ini mau tawuran? Mau mencemarkan nama baik sekolah?" Tanya pak hendra tegas.

"Cuma bawa doang pak,lagian saya sama temen-temen saya engga bacok orang di sekolah kok" ucap anhar berani.

"Ngelawan bisanya cuma ngelawan! Kalian udah kelas duabelas,seharusnya kalian punya rasa malu sama adik kelas kalian" ucap pak hendra berusaha menasehati mereka.

"Ngapain saya malu pak? Orang saya engga telanjang" balas anhar.

"Susah ngomong sama kamu! Bapak awasin kamu sama temen-temen kamu ini selama satu minggu ini,jika tidak ada perubahan,bapak terpaksa tidak meluluskan kamu" ucap pak hendra dan membuat anhar beserta teman-temannya terdiam.

"Sudah kalian keluar dan kembali ke kelas kalian! Kalau kalian bolos awas saja" ucap pak hendra dan setelah itu anhar beserta rombongannya keluar dari ruang BK.

"Sekarang kelas sebelas ipa 2,cuma kalian saja kelas sebelas yang membawa barang terlarang.joey maju kedepan" ucap pak hendra memanggil joey agar maju kedepan.

"kamu di dapati membawa sekotak rokok dan korek api,apa benar joey?" Tanya pak hendra.

"Bukan saya pak,saya aja engga tau kenapa rokok sama korek nya bisa ada di dalem tas saya" ucap joey membela diri.

"Kalau memang bukan kamu,lantas siapa yang harus saya salahkan? Masa orang lain,ya intinya barang tersebut ada di dalem tas kamu kan? Berarti memang kamu yang membawanya" ucap pak hendra.

"Tapi pak--"

"Kamu anak berprestasi joey dan kamu baru kali ini masuk ke ruang BK,bapak harap kamu menyadari apa yang kamu perbuat dengan bapak kasih hukuman ini kepada kamu" ucap pak hendra.

"Hukuman apa pak?" Tanya joey.

"Beliin bapak es teh manis sama mie ayam satu ya,mie ayamnya jangan pake sasa bapak engga boleh makan mecin...nih uangnya" ucap pak hendra.

Joey melongo menatap uang yang di sodorkan kearahnya apalagi semua orang yang ada di ruang BK menatap pak hendra tak percaya,joey kira ia akan dikasih hukuman yang berat seperti menyapu lapangan dari dedaunan kering yang jatuh membersihkan toilet siswa yang baunya naudzubillah,atau bahkan dia di beri sanksi.

"I--iya pak sa--saya beli ya pak" ucap joey dan pergi dari ruang BK setelah mengambil uang yang di berikan pak hendra.

Selamet gue.bati joey.

Joey melangkahkan kakinya menuju kantin sekolah,namun tiba-tiba saja pundaknya di tepuk oleh seseorang.

"Dor..." ucap gadis di belakangnya.

"Engga kaget kirana" ucap joey datar dan melanjutkan jalannya setelah berhenti untuk menengok siapa yang menepuk pundaknya barusan.

"Yah lo engga kaget ya,berarti gagal dong rencana gue buat ngagetin lo" ucap kirana dan berjalan mengikuti kirana.

Rahasia CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang