Beautiful Admirer

PROLOG

Hari ini sungguh hari yang cerah untuk memulai hari baru dengan sekolah baru, teman baru, guru baru, lingkungan baru, buku baru, dan pastinya seragam baru.

"AYO AYOO YANG MAU IKUT FUTSAL"

"AYO DEK IKUTAN CHEERS"

"AYOO IKUT BADMINTON"

"IKUTAN PASKIBRA AYOO"

Suara promosi dari tiap stand ekstrakurikuler menambah warna hari itu.

"Ekstra kita cuma satu nih Ris"

"Iyalah.. basket aja. Ngapain juga banyak-banyak." Kedua gadis itu lantas berjalan bersebelahan. Gadis yang tadi dipanggil 'Ris' itu ikut berhenti karena tiba-tibanya saja teman disebelahnya berhenti. "Napa, Put?"

"Ikut OSN keliatannya asik, Ris"

"Ha? OSN?"

"Iya, Olimpiade Sains Nasional"

"Lah, masa iya pulang sekolah pelajaran lagi. Kalo gue mah ogah," gadis itu menolak mentah-mentah yang disebut 'OSN'.

"Ayolah, Ris. Ini peluang besar buat kita supaya bisa masuk di perguruan tinggi favorit. Mereka pasti bakal nyari orang-orang yang hebat di bidang akademik" bujuk Putri. Orang yang satu ini, yang namanya pasaran dan ada dimana-mana ini adalah satu-satunya orang yang dapat membuat Frista berpikir dua kali. Frista dengan sifatnya yang keras kepala hanya bisa luluh dengan ucapan Putri. Bahkan diceramahi kedua orang tuanya pun tetap tidak bisa mempengaruhi Frista. Putri dengan tanpa bertele-tele saja sudah membuat Frista berpikir dua kali, bayangkan jika sampai diceramahi...

"Elu baru masuk SMA udah mikirin perguruan tinggi. Tua amat sih otak lu"

PLETAK!
Satu jitakan mencium jidat Frista.

"Eh, ini tuh namanya menyusun masa depan sejak dini" Frista memutar bola matanya.

"Tapikan lo tau sendiri, Put. Basket itu hidup gue"

"Gue tau kalo basket itu style elo. Tapi apa salahnya mencoba sesuatu yang baru?" Frista memutar bola matanya (lagi), tapi kemudian mengangguk. Tidak lagi mengeluarkan alasan seperti tadi. See? Sangat mudah bukan. Melihat itu Putri menyeringai lebar
Mereka berdua berjalan beriringan menuju stand OSN.

FYI, kedua bocah itu adalah remaja labil yang baru saja berganti seragam dari biru tua menjadi abu-abu. Dan sekarang mereka ada di sebuah event pemilihan ekstrakurikuler di sebuah SMA favorit, SMA yang nantinya akan menjadi tempat mereka menimba ilmu.

"OSNnya banyak. Kita mau pilih yang mana?"

"Gue sih mau yang matematika aja. Kliatannya asik"

"Nggak.. nggak.. gue paling jijik liat angka-angka kayak begituan. Apalagi pas jam-jam pulang sekolah. Ganti aja, Put"

"Ya elo kalo gamau juga gapapa kali. Pilih OSN yang lain aja"

"Lah.. tapi gue maunya sama elo. Elo aja deh yang ganti"

"Enak aja.. nggak mau gue. Matematika ya matematika"

"Ihh.. lu musti ganti ekstra"

"Gak"

"Ganti"

"Gak"

"Gantii"

"Gak"

"Lo nyebelin sumpah"

"Masa bodo." Setelah mengucapkan itu Putri berjalan menuju stand OSN Matematika, meninggalkan Frista yang mencucu ditempatnya. "Kak, mau daftar dong"

"Oh, silahkan" ucap seorang laki-laki yang bertugas menjaga stand  sambil menyerahkan secarik kertas dan bolpoin kepada Putri. "Tulis nama dan id line kamu ya" Putri mengangguk sambil tersenyum kemudian menuliskan identitasnya.

"Gue sekalian" Putri menengok kesampingnya dan nyengir selebar-lebarnya karena didapatinya Frista disitu. Ditulisnya nama gadis itu pada kolom nama, 'Kirana Frista Azharya' dan bergeser ke kolom sebelahnya, '@kfristaa'.

"Ini kak, sudah" ucap Putri sambil menyerahkan kertas tersebut kepada penjaga stand.

Mereka berdua kini berjalan beriringan.
Frista menatap Putri dengan tatapan maut yang mengisyaratkan : PUAS LO
Putri yang merasa ditatap memberi cengiran yang mengisyaratkan : ampun sob..

🌿🌿🌿

Ini cerita pertama yang saya publish :))
Sebenernya ga ada niatan buat publish ini cerita.. tapi karena ada faktor x yang membuat saya berubah pikiran wkwkw jadi ya lahirnya sebuah cerita dengan judul yang tertera di cover.
Ini saya cuma modal PD :') *oajayakan
Jadi ya dinikmati saja hehe

Sekiannn ❤