Reno pov
"Ahhhh....." aku berteriak frustasi, entah sudah berapa kali aku mengecek handphoneku dan masih belum ada balasan dari amanda.
Kenapa kamu gak balas man?
Aku terus bertanya-tanya ada apa dengannya? Kenapa dia tidak membalas pesanku? Aku bingung bagaimana caranya agar aku tau dia baik-baik saja. Ini kali pertamanya dia tidak membalas pesanku.
Aku bingung bagaimana caranya agar bisa tau kamu baik-baik saja atau engga. Aku memejamkan mataku mencari cara agar bisa mengetahui keadaannya.
Terlintas di pikiranku nama seseorang. Aku mencari handphoneku dan menelfonnya. Telfon pertama tidak di angkat, telfon ke dua juga tidak di angkat.
"Mudah-mudahan kali ini di angkat" aku mulai menarik nafasku dalam-dalam dan menelfonnya lagi.
Setelah nada sambungan ke tiga, telfonku baru di angkat.
"Halo ren?"
"Lo dari mana ajasih? Gue telfonin gak di angkat-angkat"
"Hehe... gue sengaja kali. Ada perlu apa lo telfon-telfon gue kaya gini? Kangen yah lo? Hahahaha"
"Bacot lo! Gue cuman mau minta tolong mintain alamat amanda ke abang lo!"
"Hah? Sumpah demi apa ren? Omongan lo yang waktu itu serius? Wahh gue gak nyangka. Warbiasahh"
"Gue serius lun, please lo bantuin gue yah?"
"Okeh, gue coba minta dulu yakk sahabatku yang paling menyusahkan. BYEE"
"Yomeback"
Aku mengakhiri telfonku dengan luna. Karna hanya dia yang bisa ku andalkan saat ini, terlebih lagi kakaknya berteman dekat dengan amanda. Dia pasti tau dimana rumah amanda.
Tidak lama handphoneku berdering menandakan ada pesan masuk.Luna : jln. Sultan hassanuddin no.43
Reno wijaya : okey Lun
Tanpa banyak basa basi aku langsung menuju ke rumah Amanda. Gila aku senang bangettt bisa ketemu dia.
Sekarang aku udah di depan rumah Amanda lebih tepatnya di depan pintu rumah Amanda Zoey. Sumpah aku degdegan banget, mau ketuk pintupun rasanya lemess bangett. Ku beranikan untuk mengetuk pintu Amanda. Ketukan pertama gak ada yang ngejawab, ketukan kedua masih gak ada jawaban. "Kalau sampai ketukan ketiga gak ada jawaban juga, mending aku pergi aja" ucapku pada diri sendiri.
"Tok Tok Tok"
Ku pejamkan mata, dan ternyata gak ada jawaban sama sekali. Dengan berat hati aku melangkah pulang. Baru aja aku berbalik, aku dengar suara Amanda.
"Hey nis, kok lo ce-"ucapnya menggantung ketika tau aku bukan orang yang dia tunggu. Aku tersenyum melihatnya. Amanda yang hanya menggunakan baju singlet warna pink serta celana pendek putih yang membuatnya semakin cantik dan sangat apa adanya.
"Lagi nunggu orang ya?" Pertanyaan itu spontan keluar dari mulutku. Jujur ada rasa cemburu karna orang yang dia tunggu bukan aku.
"Gak kok Ren. Lo ada perlu apa kesini?"tanyanya seolah-olah dia terganggu dengan kehadiranku
"Aku ke sini, karna kamu gak balas pesan aku. Kamu kenapa sih? Aku khawatir kalau kamu gak ada kabar kayak gini" ucapku yang langsung memeluknya. Entah kenapa aku gak bisa menahan diri untuk tidak memeluknya. Amanda hanya diam, dia tak membalas pelukanku. Segera dia melepas pelukanku dan langsung meninggikan nada suaranya.
"Apasih ren? Apa pentingnya sih gue balas pesan lo?" Ucapnya dengan menaikkan nada suaranya. "Mending lo pulang sana! Karna gue gak butuh orang kayak sok perhatian kayak lo!!!"
Aku tidak menyangka Amanda sekasar itu. Dia bukan Amanda yang aku sukai. Hatiku sakit, orang yang aku sayangi bisa sekasar itu terhadapku. Dengan hati yang sakit aku melangkah pulang menuju mobilku yang terparkir di seberang jalan rumahnya. Pikiranku saat ini tidak fokus, aku masih saja memikirkan sikap Amanda terhadapku. Aku berhenti sejenak, ku tarik nafas panjang untuk membuatku sedikit tenang. Aku yakin aku bisa bikin Amanda suka sama aku
***
Author POVEntah sudah berapa kali Amanda mondar-mandir gak jelas. Membuat Anisa heran dengan tingkah lakunya. Karna penasaran Anisa pun langsung bertanya pada Amanda "Man" panggil Anisa tapi tak dihiraukan oleh Amanda. Anisa pun berdiri dari tempat tidur dan langsung menarik tangan Amanda.
"Awww" pekik Amanda kesakitan karna ulag Anisa
"Sakitt Anisa gak usah kasar dong"
"Habisnya sih elo gue manggul-manggil gak di gubris sakitt tau"
"Yaudah apaa? Lo mau ngomong apa?"
"Lo ngapa dah mondar mandir kagak jelas gitu? Sampe pusing pala gue liat lo!"
"Gak papa sih gue cuman lagi mikirin sesuatu"
"Mikirin apa lo? Cerita ama gue se-ka-rang. Titik gak pake koma"
"Tapii... sebelum lo dengerin cerita gue. Lo harus jawab peetanyaan gue"
"Iyaa cepetan lama banget lu" ucap Anisa tak sabar mendengar cerita Amanda
"Kalau misalnya gue su..."ucap Amanda dengan ragu-ragu. Belum sempat Amanda melanjutkan kalimatnya, Handphone Anisa berdering. "Ehh bentar Man gue ngangkat telpon dulu" ucap Anisa yang langsung pergi mengangkat telpon. Amanda memucat hanya karna dia ragu untuk mengatakan yang sebenarnya sama Anisa. Tidak lama kemudian Anisa datang, dia menyuruh Amanda untuk segera bersiap-siap.
"Amanda lo siap-siap sekarang, gue mau ngajak lo ketemu sama seseorang" Amanda menatap Anisa dengan wajah kebingungan. "Udah cepetan sanaa Mandaa" tambah nya lagi. "Yah tapi kita mau ke mana? Gue mager" jawab Amanda. "Lo mandi aja duluu Amanda Zoey" mendengar itu Amanda langsung bergegas mandi agar Anisa berhenti mengomel.
"Feeling gue gak enak nih" ucap Anisa dalam hati
*****
Hallo gaes i'm back udah lama yah sejak upload gue terakhir kalinya. Maaf yah baru sedikitt. Tapi aku janji bakal lebih cepet nyelesain part selanjutnya.
Jangan lupa vote dan komen yah. Biar aku tambah semangat lagi nulisnya
![](https://img.wattpad.com/cover/111430816-288-k582221.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
she's Amanda
RomanceReno menyukai seorang gadis yang bisa di bilang sederhana dan menurut teman teman reno, dia tdak selevel sama kaka kelas yang bernama amanda itu. Amanda adalah gadis cantik polos, yang sudah merasakan manis pahitnya suatu hubungan, dan ia menyimpan...