Part 6

973 65 6
                                    


Author pov'

Di sebuah ruang makan yang dihuni oleh satu keluarga yang tengah melakukan makan malam dalam keheningan.

Ketegangan di meja makan saat ini terjadi, dikarenakan oleh ucapan Ali beberapa saat lalu di ruang tengah. Ucapan yang membuat Mama, Papa, dan sang kakak terkejut mendengarnya.

Bagaimana tidak? Seorang Ali yang terkenal dengan julukan Badboy yang telah lama melekat padanya menyukai seorang wanita Bercadar? Itu sungguh di luar pikiran mereka.

"Khmm... Ali. Dimana kau bertemu dengan wanita itu?" ucap sang Papa.

"Wanita? Wanita yang mana?" tanya Ali.

"Wanita yang kau ceritakan tadi Aliii... Wanita bercadar itu." ucap Kaia dengan sangat geram terhadap adik satu-satunya itu.

"Ohh itu... Di toko buku." ucap Ali sangat santai, sambil terus memakan makanan yang ada dihadapannya saat ini.

"Toko buku dekat halte persimpangan jalan apertement kamu itu? Apa wanita itu memakai pakaian serba hitam nak?" tanya sang Papa.

"Mmm... Iya. Emang ada apa Pa?" tanya Ali.

"Nggak kenapa-napa Li. Papa cuma teringat sama seorang wanita bercadar yang tidak sengaja bertemu dalam bis tadi siang." jelas sang Papa.

"Bis? Kenapa Papa bisa naik bis?" tanya Resi Savina Pratama (Mama dari Ali).

"Tadi itu, mobil Papa bannya bocor. Papa mau naik taksi, tapi nggak satu pun ada taksi yang lewat saat itu. Terpaksa Papa naik bis. Nahh... Di bis Papa ketemu wanita bercadar Li. Dia dihina oleh sekumpulan anak SMA, padahal niatnya baik, cuma mau menyuruh anak-anak SMA itu minta maaf pada Nenek yang disenggol oleh mereka. Karena pakaiannya yang serba hitam itu, ia dikatain ninja." jelas Reza Pratama (Papa Ali).

"Kasihan dia. Terus gimana reaksi dia ketika dihina begitu Pa?" tanya sang istri yang mulai keluar sifat keponya.

"Dia hanya ngucap Istighfar aja Ma. Dia anak yang baik. Mungkin dia yang kau temui itu Ali. Kalau wanita bercadar yang kau temui itu dia, dan kamu bener-bener serius dengan ucapan mu tadi, Papa sangat setuju Li." ucap Reza.

"Papa apa-apaan sihh... Aku cuma bercanda tadi. Lagian-"

"Drrrttt...Drtttt...Drrrttt..." Ucapan Ali terpotong oleh suara hpnya yang tiba-tiba berbunyi.

"Hmm... Ada apa?" jawab Ali saat sambungan telepon terhubung, tanpa ada basa-basi.

"Slow boss... Lo dimana sihh boss? ini udah jam 8, tapi lo belum ada di arena balapan? Ckk... Jangan bilang lo lupa?" ujar si penelpon yang bernama Kevin Alexander Grown.

"Mmm... Gue lupa. Gue sekarang kesana." ucap Ali dan langsung memutuskan sambungan telepon sepihak.

"Ma, Pa, Kai. Ali pergi dulu." ucap Ali sambil menyampirkan jeketnya di bahu kanannya yang sempat ia taruh disandaran kursi.

"Mau kemana kamu Li?" ucap Sang Papa.

"Mau... Kerumah teman Pa. Teman Ali lagi sakit." jawab Ali berbohong pada semuanya.

"Kamu nginep?" kini sang Mama yang bertanya.

"Iyaa Ma. Yaudah, Ali pergi dulu." ucap Ali tanpa memberi salam, dan langsung pergi saja.

"Dasar si Ali. Nggak ada sopan santun sedikit sama orang tua. Huufffttt..." gerutu Kaia.

"Udah Kai. Kamu kan udah tau Ali itu kayak gimana? Sudah, lanjutin lagi makannya." ucap Resi.

Cinta di Ujung JilbabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang