Start (madahina) NEW!

3.5K 182 6
                                    

Naruto © masashi kishimoto

Pair : MadaHina

Rate : T

Genre : drama, hurt comfort

WARNING : semua kesalahan serta kegajean memenuhi fanfic ini, jadi tekan exit jika anda tidak menyukainya.

Jika terdapat hal yang sama dalam cerita mohon maaf, cerita ini hasil imajinasi saya sendiri.

This fanfic mine...




Males ngecek typo ;>







.






Seorang pria berperawakan kekar dengan berpakaian jas hitam dipadu celana dengan warna senada itu tampak menarik perhatian semua siswa maupun siswi disekolah negeri Konoha International High School itu.

Wajah tampan serta penampilan kerennya ditambah keringat yang mengucur deras dari dahinya karena berlarian membuat pria itu tampak terlihat sexy sehingga kerap kali para siswi menjerit histeris.

Tak mempedulikan teriakan histeris serta tatapan kagum pada setiap mata yang memandangnya, pria berambut jabrik hitam panjang itu langsung menerobos masuk pada ruang unit kesehatan sekolah yang dicarinya itu.

"Hinata!" serunya ketika memasuki ruang kesehatan itu.

Tampak seorang gadis berambut indigo tengah tertidur atau lebih tepatnya pingsan diranjang, disampingnya berdiri seorang wanita cantik berambut pirang dengan iris madu dan memakai baju yang menampakkan belahan payudara yang menjadi ciri khasnya.

Iris itu tampak menajam ketika pria berambut jabrik itu datang, ditambah kerutan didahi dengan hiasan wajik itu, dengan gerakan orang yang sedang marah sang wanita mendekati pria ber mata kelam itu dan langsung memukul wajahnya tanpa aba-aba.

"Dasar kau om om sialan! Bisa tidak kau tahan dirimu sampai Hinata lulus hah?!" ujar wanita bersurai pirang yang ternyata kepala sekolah ini, bernama Senju Tsunade.

Pria berambut jabrik panjang dengan iris kelam bernama Uchiha Madara itu mendecih, "Apa yang kau katakan hah?! Aku kesini dan kabur dari pekerjaan ku karena aku khawatir dengan keadaan Hinata!" serunya keras.

"Ya, ya, ya— aku mengerti itu." Tsunade mengibaskan tangannya tak peduli, "Yang lebih penting, kenapa kau tak menahannya hah?" jari telunjuknya menunjuk tepat didepan muka Madara.

Madara menepis tangan itu, "Aku tak mengerti maksudmu!"

"Hinata hamil—" jelas Tsunade sambil bersidekap dada, " —dan pasti kau yang melakukannya."

Wajah tampan yang biasanya selalu tampak datar dan dingin itu kini melongo terkejut, antara bahagia dan takut. Bahagia karena dengan ini ia bisa mengikat wanitanya hingga tak bisa lari lagi darinya juga takut akan reaksi yang ia dapat dari wanitanya.

Madara memalingkan wajahnya, yang terpenting adalah Hinata, bukan bagaimana reaksi wanita itu nantinya, "Iya, iya, aku yang melakukannya. Tapi aku tak punya pilihan lain."

Tsunade menghela nafas, "Hah, setidaknya kau harus menahan diri hingga Hinata lulus."

Madara terdiam, pikirannya terbang ke awang-awang. Ia ingat. Waktu itu ia mendengar percakapan Fugaku yang hendak bekerja sama dengan perusahaan Hyuuga dengan cara perjodohan, ia pun menawarkan diri untuk dijodohkan dengan salah satu anak gadis pemimpin Hyuuga Corp, dan madara memilih Hinata tentunya, tak mungkinkan ia memilih Hanabi.

すべてのカップルTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang