Bab 1

110 8 2
                                    

Seorang wanita paruh baya tengah sibuk menggedor pintu kayu didepannya. Beberapa kali dia mencoba memutar knop pintu namun nihil, pintu kayu itu masih tertutup rapat. Karena sudah tidak sabar, ia akhirnya menaikkan suara hingga ke oktaf tertinggi yang mampu dicapainya.

"KYUNGSOO, BANGUN," teriak mama Kyungsoo, namun sang empunya kamar tak kunjung merespon.

Telapak tangan mama Kyungsoo yang sedari tadi memukul pintu kini beralih untuk mengusap keringat yang mengalir di wajahnya. Ia menarik nafas panjang.

"KYUNGSOO, KALAU KAU TIDAK BANGUN SEKARANG JUGA, MAMA AKAN MENJUAL MOTOR KESAYANGANMU ITU,"

Tak sampai satu menit, Kyungsoo sudah menjawabnya. Rupanya trik mama Kyungsoo berhasil kali ini. Kyungsoo sangat menyayangi motor sport miliknya itu.

"AHH, IYA MA, INI JUGA MAU BANGUN KALI," jawab Kyungsoo dari atas ranjang king size nya, ia mengerjap ngerjapkan matanya guna mengumpulkan kesadaran.

"Emang tiap hari kagak bosen apa teriak teriak mulu, udah tua juga," rutuk Kyungsoo dengan suara pelan. Hanya dia dan Tuhan yang bisa mendengarnya. Pagi pagi ia sudah kesal karena suara teriakan sang mama yang melebihi suara Chen EXO.Bahkan sang mama hampir mencapai nada tertinggi dengan sempurna.

Setelah dirasa kesadarannya telah berkumpul seratus persen, ia kemudian bangkit dari ranjang dan berjalan kearah kamar mandi yang memang berada didalam kamar.

*****

"Kyungsoo, mama minta kamu jangan buat masalah lagi disekolah mulai hari ini, mama udah bosen hampir tiap hari ke sekolah cuma gara gara tingkah kamu yang bandel," nasihat mama Kyungsoo sembari mengoleskan selai kacang di roti tawar miliknya.

Kyungsoo mendengus pelan. Ia sudah sangat hafal dengan watak mamanya. Setiap hari mamanya selalu mengulangi kalimat yang sama. Namun tetap saja, ia menghiraukan perkataan mamanya, masuk kuping kanan keluar kuping kiri.. ya begitulah kira kira. Setelah selesai makan, dia buru buru mengambil kunci motornya untuk berangkat ke sekolah.

"Ma, aku berangkat dulu," ucapnya meninggalkan sang mama yang masih asik menikmati sarapannya.

"Hati-hati, jangan bandel disekolah," jawab mama Kyungsoo, menatap punggung anaknya yang kian menjauh.

*****

"Soo, lu mah telat dateng nya. Noh liat gerbang ditutup!" kata cowok berambut biru nyentrik sambil mengarahkan dagunya ke gerbang yang ada didepan mereka.

Kyungsoo menatap cowok itu. "Soo?" Kyungsoo menarik kedua alisnya keatas tatapan nya mulai dingin dan itu sedikit menyeramkan.

"Min jangan panggil gue soo!!" greget kyungsoo, mengeplak belakang kepala Xiumin. Dan siempunya hanya mengaduh kesakitan.

"Masya allah, sakit soo!" Xiumin mengelus belakang kepalanya. Bibirnya maju beberapa centi.

"Min, lama-lama gue suka deh sama lo!" celetuk cowok berbadan paling tinggi. Karena gemas dengan tingkah Xiumin yang imut kayak anak cewek.

"Amit-amit, kamu kira hamba Allah ini homo apa? Walaupun si Soo sama Rere jadian hamba Allah ini nggak bakal sudi dengan kamu Yeol!" balas Xiumin dramatis sambil mengelus dadanya.

Kyungsoo menatap tajam Xiumin. Mana mungkin si Kyungsoo suka sama Rere, sampai dunia ke balik nggak bakal suka. Mustahil tingkat akut.

Bad Boy VS Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang