Bab 5

59 6 1
                                    

"Melihat mu sekilas saja, sudah membuat ku senang. Seperti kupu-kupu berterbangan di perutku. Menggelitik."
~Kyungsoo

*****

"Assalamualaikum ya ahli kubur" ucap Chanyeol lantang seakan dirinya baru saja memasuki ruangan tak berpenghuni.

Xiumin yang sedang asik menekan nekan smartphonenya, menolehkan kepala.

"Anjiirr, lo kira kita udah wafat," seloroh Xiumin tidak terima.

"Bercanda elah broo, jangan spaneng mulu ahh, cepet keriput entar," Chanyeol menepuk nepuk bahu Xiumin. Namun Xiumin enggan menanggapi.

"Nggak bawa apa apa?" Tanya Kyungsoo dari atas ranjang.

"Ehmm, gue kesini cuman bawa harga diri, Soo," Chanyeol nyengir kuda.

"Kalo njenguk orang sakit harusnya bawa buah atau apa gitu,"

"Emang harus ya?" Tanya Suho dengan tampang bloonnya.

"Ya enggak sih, kesadaran pribadi aja," jawab Kyungsoo dengan nada menyindir.

"Ehh, Yoel, Ho, kalian kemana aja? Lama banget, perasaan jarak lift sama kamarnya Kyungsoo nggak sejauh Jakarta-Bandung," heran Chen sambil mencomot potongan buah yang ada di nakas samping ranjang Kyungsoo.

Chanyeol mendudukkan dirinya di sofa, sebelum menjawab pertanyaan Chen.

"Kita tadi ketemu sama si Cabe sama si Item,"

Chen mengangguk anggukkan kepalanya, sejurus kemudian matanya membulat.

"Loh, ngapain tuh orang ke rumah sakit?"

"Katanya sih mau jengukin Rere," Jawab Suho enteng.

"Sejak kapan nenek gayung bisa sakit?"

Chen mengunyah apel hasil comotannya tadi. Kyungsoo mengerlingkan matanya ke arah jendela.

"Soo, kok lo sama si Rere bisa kecelakaan bareng sih?" Tanya Chanyeol sukses membuat Chen tersedak dan Xiumin melotot. Sehun? Jangan tanyakan dia, dia tidak mendengar percakapan ini.

"What?" Pekik Chen.

"Soo," Sambung Chen namun terhenti karena Kyungsoo segera menyelanya.

"Sebenernya si Rere yang hampir ketabrak angkot, trus gue selametin," jelas Kyungsoo. Tangannya meraih segelas air putih dan meminumnya perlahan.

"Eh, Soo, ngapain lo selametin tuh nenek gayung, harusnya lo biarin aja tuh cewek mati kelindes angkot," racau Chen.

"Lo kan tau, gue itu orang yang berperikemanusiaan, ya nggak mungkinlah gue biarin orang hampir ketabrak angkot," terang Kyungsoo. Kyungsoo meletakkan kembali gelas air putih yang sudah kosong, kemudian menatap jengah kearah teman temannya.

"Kok gue nggak percaya ya sama alasan lo," kata Chanyeol.

"Terserah sih, mau percaya apa enggak," Kyungsoo mengalihkan pandangannya pada kaca jendela lagi.

*****

Sepulang teman temannya, Kyungsoo tak henti hentinya memikirkan gadis yang ia selamatkan tempo hari. Pertanyaan semacam bagaimana kondisinya ataukah apakah dia baik baik saja masih melekat di benaknya. Setelah berpikir cukup lama, dia mengambil handphonenya dan mengetikkan sesuatu disana. Kyungsoo tersenyum kecil membaca pesan yang diterimanya. Selang beberapa saat, dia meletakkan kembali handphonenya dan menegakkan tubuhnya bersiap untuk berdiri. Tangannya dengan siaga bersandar pada nakas berjaga jaga jika sewaktu waktu dia oleng dan jatuh. Saat dia merasa tubuhnya sudah cukup seimbang, dia menyambar tiang infus dan menggeretnya keluar.

Bad Boy VS Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang