Rere menggulingkan badan nya kekanan kekiri. Senyam senyum nggak jelas.
"Ahh, Lay cool banget sih! Pengen peluk!"
Rere meraih ponselnya membuka galeri dan foto Lay lah yang pertama muncul. Mulai dari latihan piano, bernyanyi, berjalan ke parkiran, menaiki mobil, dikelas dan masih banyak lagi. Hampir seluruh isi ponselnya foto Lay dan tentang Lay.
Tok
Jendela kamarnya diketuk seseorang.
Rere mendesah pelan ia sudah tau siapa yang mengetuk jendelanya. Ah tepatnya melempari kaca jendela kamarnya dengan batu.
Rere berjalan kearah jendela, membuka kaca jendela perlahan. Tampang nya nggak enak banget..
"Apa?" tanya Rere ketus kepada seseorang yang berada diseberang nya.
"Nggak papa cuma sepi! Lo lagi ngapain? Pasti mikirin Lay kan?" tebak orang tersebut.
"Lo mulai kepo yak? Wah Kyungsoo mulai kepo sama hidup gue. Bangga jadinya!" Rere menggelengkan kepalanya tak percaya.
Kyungsoo mendelik sebal. "Dasar cewek jadi-jadian!" desisnya. Kyungsoo melihat penampilan Rere.
Kaos oblong yang kegedean, celana jens sedengkul, rambut panjang nya ditekuk asal-asalan, wajahnya tanpa riasan apapun.
"Jelek!" ejek Kyungsoo
Rere mendengar perkataan Kyungsoo. Ia menghela nafas sebal tiap hari ia mendengar kata "Jelek" dari mulut Kyungsoo. Sampai bosen dia mendengar kata "jelek"
Rere langsung melempar sandal nya kearah Kyungsoo. Dan kena.
"Awww babi hutannn!! Anjirr ini sendal atau besi sih!! Sakit banget njirr!" umpat Kyungsoo. Ia mengelus kepala nya yang terkena lemparan sendal Rere.
"Rasain!!" Rere langsung nyengir bangga. Ia menutup jendela kamarnya dengan kasar. Membiarkan Kyungsoo mengumapati sendalnya itu.
"Re, cepat turun. Ayo makan!" teriak Bunda nya dari bawah.
"IYA BUNDA!" balasnya.
Rere berjalan gontai keruang bawah tepatnya ruang makan. Rere menuruni anak tangga tanpa minat. Ia paling malas jika makan malam.
Rere duduk didepan Bunda nya dengan lemes. Ia menyendok nasi dan lauk pauknya.
"Tadi sekolah nelfon Bunda. Kamu buat masalah apa lagi?" tanya Bundanya kalem nggak ada nada tidak suka terdengar dari suara bundanya.
Rere menghembuskan nafas perlahan. "Rere nggak buat masalah apa-apa, Bun! Tadi aja si Kyungsoo teriak-teriak! Ya jadi kena poin lagi!" jelas Rere sambil menyuapkan nasi kedalam mulutnya.
"Lha, kok kamu juga ikut kena?"
"Tadi Rere melintir tangan Kyungsoo, dia nya langsung ngumpat sambil teriak. Dan Rere juga yang kena!"
Bundanya mangut-mangut. Tangannya terulur mengelus puncak anak satu-satunya itu.
"Bunda pengen liat kamu sukses. Bunda nggak marah-marah waktu kamu buat onar disekolah karena bunda sayang sama kamu. Rere kamu sebentar lagi kelas 12 bunda harap kamu tambah rajin belajar nya dan nggak buat onar lagi." bundanya menarik nafas.
"Bunda akan ngelakuin apa pun untuk kamu. Asal kamu seneng! Tapi jangan jadi in kelemahan bunda buat hal yang enggak-enggak. Bunda percaya Rere karena Rere cuma anak satu-satunya Bunda!"
Rere tersenyum didalam hati senang dengan penuturan bundanya.
'Bunda, Rere juga sayang sama bunda!'
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy VS Bad Girl
Fiksi PenggemarCinta yang tak terbalaskan itu menyakitkan bukan? Tapi ada yang lebih menyakitkan. Saat kau melihat orang yang kau cintai menangis dihadapanmu, apakah kau masih berpikir bahwa cinta yang tak terbalaskan itu lebih menyakitkan? Cinta memang butuh peng...