The Prince and The Dream

589 53 6
                                    

Pagi ini, Yuju dan kawan-kawan berencana memulai petualangannya di Pulau Jeju. Sebenarnya mereka berkata pada orang tua mereka kalau mereka hanya ingin liburan.

"Eh, kemaren aku mimpi tentang pangeran itu" kata Nayeon.

"Sama" ucap mereka bersamaan kecuali Yuju.

"Ju, kamu ngantuk?" tanya Eunha.

"Iya nih, kemaren malem kalian enak pada tidur. Aku baca buku ini. Lumayan sih udah mulai ngerti" kata Yuju.

"Ganteng banget pangeran aku" kata Nayeon.

"Nanti aja bahasnya di perjalanan" kata Sowon.

Mereka memulai perjalanan mereka dengan menyewa bus kecil. Busnya itu satu baris empat kursi, dua dikiri, dua dikanan. Mereka duduk di tengah sedangkan di dekat jendela untuk tas mereka. Dibaris pertama ada Momo dan Jungyeon. Dibelakangnya ada Sowon dan Yerin. Dibaris ketiga, Sana dan Mina. Baris keempat ada Jihyo dan Nayeon. Belakangnya, Umji dan Sinb. Baris keenam, Dahyun dan Chaeyoung. Dibelakang mereka ada Tzuyu dan Eunha. Yuju? Tidur di kursi paling belakang yang jumlah kursinya lima.

"Eh Nay, pangeran dalam mimpi kamu gimana?" tanya Sowon.

"Ganteng parah. Ga pulang juga gapapa" kata Nayeon.

"Eh, orang tua gimana nanti kalau ga pulang? Kamu tau gitu sifat itu pangeran?" tanya Jihyo.

"Ceritain dong kalau pangeran kalian itu gimana" bujuk Nayeon.

"Aduh, berisik tau! Orang lagi nyoba tidur" kata Yuju.

"Kamu kan ga dapet pasangan, tidur aja sana" kata Jungyeon.

"Takdir Nayeon, pangeran Jinyoung dari Pulau Jeju kan?" tanya Yuju masih setengah sadar.

"Hah?! Tau dari mana?" tanya Nayeon kaget.

"Ada di buku kali" kata Yuju sedikit tertawa.

"Ih, bukan ngomong dari kemaren" kata Yerin.

"Kalian semua tidur sih, aku ketawa sendirian tau kemaren malem baca tentang para pangeran itu" kata Yuju.

"Kamu tau dong pangeran itu kaya gimana?" ucap Jihyo.

"Tau banget" kata Yuju.

"Terus pangeran yang ngelakuin perbuatan keji itu siapa?" tanya Nayeon.

"Aku tau sih, tapi ga mau kasih tau ah" kata Yuju.

Tidak ada yang tau siapa pangeran itu karena tidak ada di mimpi siapapun. Hanya Yuju, para dewi dan pangeran saja yang tau.

.

.

.

.

.

Sementara itu di sebuah villa dekat pantai di Pulau Jeju, ialah tempat para pangeran berada. Villa itu dianggap angker karena para pangeran tidak dapat dilihat oleh siapapun, kecuali oleh para takdir mereka dan keturunan sang dewi.

"Bosen tau dikurung disini, ga bisa ngapa-ngapain" kata pangeran Suga.

"Tau ah, bosen banget, udah seribu tahun kali disini" kata pangeran Bambam.

"Gara-gara siapa coba?" kata pangeran Jimin. Seketika semua pangeran langsung melihat ke arah orang yang dimaksud.

"Mianhae, aku ga sengaja" kata pangeran tersebut.

"Tunggu sebentar, ini tahun dimana kutukan kita bisa hilang kan?" tanya pangeran Jaebum.

"Kau benar, dewi Jieun bilang begitu" kata pangeran Jin.

Two KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang