02. Pengen dislepet

27 13 1
                                    

Hari ini gue beneran nyesal
udah jadi sekretaris kelas.
- Yami, 2k21.

____

Bel istirahat berbunyi bertepatan dengan guru biologi yang juga sudah selesai mengajar dan memberikan pekerjaan rumah.

"Kantin, kuy!"

Yami mendongak menatap Hilana yang sudah berdiri rapi di samping mejanya. Hilana ini satu meja dengan Aningka yang berada di depan tempat duduk Yami.

"Aning mana, Na?" itu suara Yuna.

"Biasalah panggilan alam. Katanya nanti dia langsung nyusul ke kantin."

"Ayok! Gue pengen gosip sama kalian!" Yuna langsung menggandeng tangan Yami dan Hilana untuk menuju ke kantin.

Yami sempat melirik sebentar ke arah si anak baru yang rupanya sedang bermain ponsel. Tadi saat mata pelajaran biologi, cowok itu tidak mencoret-coret random buku tulisnya, malahan dia tampak sangat menyimak guru yang sedang menjelaskan di depan. Dan Yami, dengan sangat baik hati berbagi buku paket dengan si anak baru itu.

___

"Si anak baru itu ganteng ya," celetuk Hilana yang baru saja meletakkan mangkuk berisi mie ayam ke atas meja.

"Dih! Biasa aja."

Aningka yang baru saja bergabung bersama mereka langsung menyahuti Yami. "Ganteng, woi! Mukanya menggemaskan gitu... Kalem-kalem imut."

"Kayaknya tadi lo ngobrol sama dia deh, Mi. Ngomongin apa?" tanya Yuna.

"Nggak ngobrol kok. Dia cuma nanya ini pelajaran apa, terus gue jawab bahasa Indonesia. Tau nggak dia bilang apa lagi, 'oh, nggak terlalu penting'."

"Serius dia bilang gitu?!" tanya Hilana yang tadinya ingin memasuknya mie ke mulutnya menjadi tertahan di udara.

"Iya, kaget nggak lo-lo pada?"

Yuna, Aningka, dan Hilana kompak mengangguk.

"Tapi anehnya pas pelajaran kedua, dia nyimak banget guru nerangin di depan. Gue merasa aneh, deh." Yuna berucap lagi, matanya tidak sengaja menangkap gerombolan cowok di kelasnya yang sedang berjalan memasuki kantin bersama si anak baru itu. "Eh, panjang umur," kata gadis itu membuat teman-temannya menoleh ke arah tatapan Yami.

"Kok dia bisa gabung sama mereka?" itu pertanyaan dari Hilana.

Yami mengedikkan bahunya. "Mau diajak temenan kali."

"Nanti coba gue cari tau dari Jaki," kata Yuna.

Yami sedang mengamati si anak baru itu. Ekspresi yang di keluarkan wajahnya tidak sebodo amatan tadi. Anak itu tampak tersenyum, sesekali tertawa bahkan ikutan nimbrung dalam obrolan teman-teman sekelasnya. Yami tidak sadar kalau matanya terus memperhatikan cowok tinggi itu hingga dia tersentak karena anak itu juga tiba-tiba menatap Yami, membuat gadis itu cepat-cepat menunduk dan lanjut memakan mie ayamnya yang masih bersisa.

"Eh, iya. Tadi kok Yuna duduk sama Jaki?"

Yami yang awalnya agak salah tingkah karena ditatap balik oleh si anak baru itu menjadi mesem-mesem setelah mendengar pertanyaan dari Aningka. "Nah! Emang dasar teman tidak setia! Gue ditinggal sendirian, dia sibuk ngebucin sama Jaki!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Freaky BuddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang