5. Payah

1.4K 123 24
                                    

Hai! Call me Sara!

[SELALU HARGAI PENULIS, DENGAN TINGGALKAN VOTE⭐️ & KOMEN💬]

•FOLLOW AKUN WATTPAD AKU, CERITA AKAN DI PRIVAT ACAK•

Happy reading!
_______

5. Payah

***

Laki-laki bertampang dingin yang disebut Vincent itu tersenyum tipis sambil berjalan mendekati Sena yang masih syok di tempatnya.

"Lo kok bisa disini?!" tanya Sena.

"Harusnya gue yang tanya, kok lo bisa disini? Bukannya di Bandung?"

"Drop out lagi."

Senyum tipis penuh arti Vincent kembali terbit. "Gak heran."

Sena mengangguk sekali sambil memamerkan senyum miris.

"Jadi lo udah mutusin buat pindah kesini lagi?"

"Lebih tepatnya sang Dirgantara yang memutuskan, dia daftarin gue ke Pelita dengan alasan supaya bisa awasin gue."

"Dia bokap lo."

"Dulu."

Keheningan mendadak menyelimuti kedua remaja itu, mereka saling adu pandang tanpa bicara.

"Eh yang lain keisini juga?" tanya Sena mengganti topik. Mencoba mencairkan kekauan yang mendadak timbul.

"Ngga, gue kesini sama temen-temen club Fisika."

"Hm."

"Besok malem kita ada kumpul di tempat biasa, lo datang lah yang lain pasti pada kangen."

"Aduh gimana ya? Gue lihat sikon dulu deh."

"Kenapa? Biasanya gas-gas aja."

"Mobil gue disita."

***

Ciuman lo malam itu. Payah.

Payah.

Payah.

Bisikan Sena di kantin kemarin lusa terus terputar dalam kepala Galen. Puluhan kali dia merubah posisi tidur, tapi matanya tak kunjung terlelap.

"Aishhh!" Galen mengacak kasar rambutnya sambil bangkit dari atas ranjang.

"Ciuman gue gak se-payah itu, ya!"

Matanya memincing jauh ke depan, tak terima dengan pendapat Sena tentang kemampuannya yang satu ini. Harga dirinya dilukai!

"Sialan!"

"Lo bakal nyesel ngomong gitu, Sena!"

"BANGSATTTT!"

Entah kenapa ucapan itu sangat memancing emosinya.

***

"Astagfirullah-Astagfirullah kalian udah pada tau belum?"

Gusti, si cowok kulit putih dan kumis tipis datang ke kelas dengan ekspresi hebohnya.

Dia berlari cepat ke meja paling ujung yang di tempati Galen dan teman-temannya.

"Alhamdulillah belum tau bu haji!" balas Eno sambil maju, cepika-cepiki ala ibu-ibu.

"Astagfirullah kenapa belum tau?"

"So agamis lo!" cibir Vito sadis.

"Astagfirullah, kamu gak boleh gitu. Temen tobat tuh di dukung, bukannya di so-soin." Gusti geleng-geleng.

"Biasa, efek balik dari Jogja paling tahan sehari!" komentar Andre disambut gelak tawa.

"Aku ter-zalimi." Gusti mengelus dadanya, menambah kegelian diantara mereka.

Setelah izin 3 hari ke Jogjakarta karena ada acara, bisa-bisanya Gusti tambah absurd. Asal kalian tau, Gusti ini partner absurd-nya Eno yang hobinya ngomong kasar.

"Ih aku serius, kalian udah pada tau belum?" Gusti mengembalikan topik.

"GUE!" gas Vito. "Ngomong pake gue-elo! Geli gue kalo lo yang ngomong aku-kamu!"

"Ah protes mulu lo bangs-"

"Astagfirullah," Eno mengelus dadanya, meniru gaya Gusti barusan dan sontak memecah gelak tawa.

"Anjing ini gue bawa berita penting beneran!" seru Gusti gemas sendiri.

"Nah-nah, gak kuat kan lo? Kalo belum siap, jangan mempermainkan gitu. Gak baik." ceramah Andre.

"Iya-iya! Gue salah." aku Gusti menyerah. "Tapi gue beneran bawa berita penting!"

"Apa?"

"Ada murid baru di 11 IPS 3! Cewe dan cantik buangeet!"

"Waaah masa iya?!" Eno melotot maju sambil menarik wajah Gusti ke depan wajahnya.

"Beneran! Gue udah lihat pake kepala mata gue sendiri jadi berita ini NO HOAX!"

"Udah tau anying!" ekspresi Eno berubah 180 derajat sambil menghempas kasar wajah Gusti ke samping.

"Kok udah tau?"

"Makanya jangan absen mulu, ketinggalan berita kan lo!" ujar Vito.

"Iya nih, ti-ati murid barunya punya ketua kita!" tambah Andre membuat Gusti melongo ke arah Galen yang sedang sibuk main handphone.

"Serius?!"

Dalam diamnya Galen tersenyum tipis, seolah mengiyakan.

"Ahh anjir... belum juga berjuang, udah NT aja gue!"

-
-
-

Berita terkini!

Dikabarkan Galen masih kesulitan tidur akibat terngiang-ngiang terossssss

Dikabarkan Galen masih kesulitan tidur akibat terngiang-ngiang terossssss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote

-

Next

GALENZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang