5

1.6K 104 1
                                    

Pagi ini Ryeon Woo berhasil menyelinap ke dalam kamarnya melompati tembok pembatas diam-diam agar tidak ada seorang pun yang mengetahuinya lalu masuk ke dalam kamarnya dengan selamat. Terlihat Shi Hyang yang masih tertidur lelap di atas futon. Ryeon Woo tidak segera tidur, sebentar lagi matahari terlihat dan tidak ada waktu baginya untuk tertidur. Dia hanya duduk di sebelah Shi Hyang, ucapan itu terus terngiang-ngiang di telinganya. Penjelasan tuan Cho barusan yang membuatnya sedikit kaget.

~~~~

“So, kau yakin bisa menutup mulutmu jika aku menceritakannya?” tanya Kyu dan menatap Ryeon Woo dengan tajam.

Ryeon Woo mengangguk yakin.

“Aku memang sedang menyelidiki sesuatu disini. Soal penggelapan uang yang terjadi di istana. Petunjuk membawa kami ke tempat ini. Kau lihat sendiri tadi? salah satu kisaeng dari tempatmu bertemu dengan beberapa pejabat secara misterius di dalam hutan. Kami menyimpulkan bahwa asrama kisaengmu dan para pejabat itu berhubungan dengan kasus yang belum terpecahkan ini Dan berhubungan dengan kasus pembunuhan pejabat So Hwan Ok 13 tahun lalu yang juga sedang menyelidiki kasus yang sama.”

Ryeon Woo merasakan dadanya sesak saat Kyu menyebutkan salah satu nama pejabat, dia benar-benar tidak bisa bernafas. Jantungnya pun serasa berhenti berdetak, seperti mati. Pandangannya kabur, dia merasa pusing. Matanya menghangat, hatinya terbakar api amarah. “Ap-apa tuan bilang? So... So... Hwan Ok?” Kata-kata Ryeon Woo bergetar hebat.

Kyuhyun memperhatikan perubahan yang terjadi pada Ryeon Woo, “Kau tidak apa-apa?”

Nama itu kembali mengingatkannya pada kejadian dahulu. Bagaimana kata-kata terakhir beliau memintanya untuk pergi meninggalkannya terdengar seperti bisikkan memilukan. Dia, yang saat itu berumur delapan tahun melihat sendiri bagaimana dinding-dinding rumahnya dihiasi oleh darah ayahnya sendiri. Sementara dia hanya bisa bersembunyi dan berlari. “Ap-appa....” Gumam Ryeon Woo pelan. Buliran cairan bening terjatuh begitu saja dari ujung matanya.

“Nde?” Kyuhyun yang tidak mengerti hanya bisa menatap Ryeon Woo yang tiba-tiba saja menangis. Kyuhyun terlihat berpikir, beberapa detik kemudian dia sedikit tersentak dan kaget. “Pejabat So, dia... ayahmu?.”

~~~~

Ryeon Woo meremas tangannya kuat. Jika dia bisa membantu mengungkap kasus ini, itu berarti semua tersangka akan dihukum dan dia bisa melihat orang yang telah membuat ayahnya mati juga dihukum.

“Kau sudah bangun?”

Suara Shi Hyang di sampingnya membuat lamunannya buyar. Ryeon Woo hanya bisa tersenyum.

***

Tidak adanya pekerjaan membuat Kyu merasa sangat bosan berada di dalam penginapan. Akhirnya dia memutuskan untuk berjalan-jalan di pinggir hutan, menikmati semilir angin yang membawa bebauan embun. Langkahnya terhenti di depan sebuah sungai yang tenang. Suasana sungguh hening, sangat hening. Hanya terdengar suara kicau burung yang sedang berlalu lalang dari satu pohon ke pohon lainnya. Kyuhyun memejamkan matanya lalu menggeser langkahnya sedikit ke pinggir.

Tepat saja, jika dia tidak menggeser langkahnya mungkin sebuah anak panah yang sekarang menusuk di batang pohon akan mengenai jantungnya. Kyuhyun menoleh ke belakang. Memperhatikan sekelilingnya dengan tatapan jeli. Tidak ada siapapun, sudah pasti yang menembakkan panah ini menyembunyikan dirinya. Kyuhyun tidak bisa melihatnya, dia hanya bisa merasakan sebuah panah yang melesat tepat ke arahnya.

[Cho KyuHyun FanFiction] Charm of the LotusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang