SCHOOL : HATE VS LOVE
Chapter 8
“memang apa yang kau lakukan?? “ tanya Young Bae.
“aku hanya menciumnya.” Young Bae hanya menatap Jiyong penasaran dan Jiyong menhela nafasnya. “aku hanya menciumnya, tidak lebih!! Sudah sana aku mau tidur.” Young Bae terkekeh melihat semburat pipi merah Jiyong.
“Man... kenapa kau hanya menciumnya, kau bisa melakukan yang lebih kan?” tanya Young Bae. Jiyong berbaring di ranjangnya, menatap langit langit kamarnya. Sejenak ia menutup mata dan membukanya kembali. Young Bae pun heran melihat Jiyong, ia tidak pernah melihat Jiyong seperti itu.
“aku... tidak... bisa...” ucap Jiyong lemah.
#Flashback
Jam dinding menunjukkan pukul 2 pagi. Jiyong membuka matanya dan bangun dari tidurnya. Dia melihat Chaerin yang tertidup lelap. Jiyong yang melihatnya tersenyum dan mendekat. Jiyong membelai rambut Chaerin, pipi dan bibir Chaerin. Jiyong menempelkan bibirnya ke bibir Chaerin. Jiyong menciumnya berulang ulang, tapi dia berhenti.
“maafkan aku Chaerin, aku kelewat batas.” Jiyong bangkit dan pergi. Dia menoleh sejenak “terima kasih telah membuka hatiku.”
#flashback end
“kenapa?” tanya Young Bae. Jiyong tersenyum parau dan melirik Young Bae.
“apa kau percaya jika aku menyukai muridku sendiri?” tanya Jiyong sarkartis. “aku tidak bisa karena dia muridku, apa yang orang lain fikirkan?”
“lalu apa masalahnya?”
“hmm?? Young Bae kau tidak mendengarku? Kau tahu apa yang dia katakan jika aku menyukainya?” Jiyong memegang kepalanya.
“tenanglah, dengar aku!!” ucap Young Bae.”tidak ada yang salah dengan cinta, dan yang paling penting kau harus mengutarakan perasaanmu pada dia.” Young Bae menepuk pundak Jiyong dan pergi meninggalkan Jiyong yang kebingungan.
#keesokan harinya
“apa yang harus aku katakan? Apa yang harus aku lakukan?.” Ucap Jiyong gugup. Dia menunggu Chaerin didepan pintu rumah Chaerin. Dia berjalan kekanan kekiri dan wajahnya gugup. Setelah mendengar dan mencerna perkataan Young Bae, Jiyong memutuska untuk menyatakan perasaannya pada Chaerin.
“oh Oppa.. oh maksudku Pak...em kenapa kau di-disini?” tanya Chaerin yang terkejut melihat Jiyong di depan rumahnya.
“Oh...Chae em a-..aku a..aku.” ucap Jiyong gugup. Chaerin memiringkan kepalanya melihat tingkah Jiyong.
“apa kau baik baik saja Opp oh maksudku pak?” tanya Chaerin khawatir. Jiyong menghirup nafas dalam dalam dan membuangnya.
“Chaerin, mungkin kau akan terkejut tapi aku mohon dengarkan aku.” Pinta Jiyong dengan menggenggam tangan Chaerin.” Chaerin aku.. aku... aku menyu...aku..”
“apa yang ingin kau katakan?” tanya Chaerin heran.
“aku.. aku menyukaimu!!!” teriak Jiyong. “aku menyukaimu, walau aku bersikap dingin padamu tapi hatiku sebaliknya. Aku tahu kau mungkin berfikir aku ini gila tapi aku selalu memikirkanmu setiap malam. Aku....” mata Chaerin membulat sempurna karena Jiyong menciumnya. Tak disangka Chaerin membalas ciuman Jiyong, namun Jiyong berhenti dan membuat wajah Chaerin memerah. “dan aku ingin merasakan bibir ini lagi..” ucap Jiyong menyentuh bibir Chaerin.
“tapi.. aku murid...”
“aku tidak peduli!!” sahut Jiyong. “Chaerin, apa kau mau menerimaku menjadi...pacarmu?” Chaerin tersenyum malu dan hanya diam memandang Jiyong. Hampir 5 menit mereka hanya saling berpandangan dan itu membuat Jiyong frustasi. “haisss anak ini, cepat masuk dan sekolah!!”
“ini hari minggu!! Mana ada sekolah dihari minggu!!” protes Chaerin.
“tentu saja ada,cepat mandi sana.” Suruh Jiyong.
“bukankah sekolah tutup dihari minggu?” tanya Chaerin.
“kita belajar bukan di sekolah.” Jawab enteng Jiyong.
“lalu dimana?” Jiyong menyeringai dan tersenyum.
“kita belajar di apartemenku.”
End
Klo mau saran / epilogue silakan
