4. Kehangatan Persahabatan -2-

4.5K 376 16
                                    

Disclaimer by Masashi Kishimoto
All Characters from Naruto
Shippuden (setelah perang dunia shinobi keempat)

#Kehangatan persahabatan -2-

Sekarang aku tahu yang benar-benar mengerti aku hanyalah sahabat-sahabatku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang aku tahu yang benar-benar mengerti aku hanyalah sahabat-sahabatku. Mereka adalah yang paling berarti.

***

Mereka semua tertawa, tidak ada yang bersedih. Atau lebih tepatnya mereka mengekang semua kesedihan yang ada di dalam hati mereka dan memilih untuk melakukan sesuatu yang bisa membuat mereka tertawa dan membuat kenangan terakhir sebelum salah satu temannya pergi. Walau hanya beberapa tahun tapi tetap saja mereka khawatir. Semenjak kematian Neji para rookie dua belas menjadi sangat sensitif pada sahabat seangkatan mereka. Sasuke sudah pergi dan kini Hinata juga akan ke luar desa untuk menjalankan misi. Apalagi mengingat gadis itu adalah termuda diantara mereka semua. Membuat kekhawatiran mereka semakin membesar apalagi para gadis.

Membuat kesan sebelum berpisah adalah salah satu hal yang bisa mereka lakukan. Saling bersulang dan membakar daging, makan malam bersama. Mereka semua berkumpul kecuali Sasuke tentunya dan juga em....

Emerald Sakura sedari tadi terus melirik ke arah pintu masuk Yakiniku Q. Hati gadis itu berharap rekan satu tim bodohnya itu memikirkan kata-kata yang diucapkannya tadi. Tapi kenapa pemuda uzumaki itu belum juga muncul. Sebodoh apapun Naruto dia tidak mungkin lupa apa yang baru beberapa jam yang lalu dia katakan. Apalagi ini menyangkut sahabat mereka.

Ino juga merasakan hal yang begitu mengganjal hatinya. Ada sesuatu yang ingin dia tanyakan pada Hinata tapi dia tidak ingin merusak kebahagiaan mereka saat ini. Hinata menatap Ino khawatir, sedari tadi gadis itu menunduk. Padahal tadi dirinya yang paling bersemangat. Hinata memutuskan untuk menegur gadis di sampingnya itu.

"Ino-san apa kau baik-baik saja?", gadis yang ditanya itu tercekat. Melirik ke sana kemari mencari alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan Hinata.

Gadis berambut blonde panjang itu menghela napas, mengumpulkan keyakinannya untuk berbicara yang sempat terbuang. "Itu, emm...Hinata kapan kau akan berangkat?", pertanyaan itu keluar dari bibir peach gadis Yamanaka membuat semua sorot mata teralih darinya ke Hinata. Amethyst Hinata membola, gadis itu menunduk dalam. Jemari telunjuknya saling bertaut berusaha mengurangi kegugupan. Lantas menghela dan mendongak menatap satu persatu teman-temannya. Gadis itu terusenyum kecut.

"Besok, besok pagi.", semua kaget menatap tak percaya gadis yang mengatakan hal itu.

"K-kemana?", gadis bercepol itu berusaha mengurangi kekagetan dan menanyakan lebih detail perihal keberangkatan Hinata. Lagi-lagi Hinata tersenyum miris, rasanya ingin menangis melihat wajah kaget dan sedih teman-temannya. Apalagi ketiga gadis yang kini berkaca-kaca menatapnya penuh dengan kesedihan.

CHANGED [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang