Disclaimer byasashi Kishimoto
All Characters from Naruto
Shippuden (setelah perang dunia shinobi keempat)***
Paginya Naruto dan Hinata dibangunkan oleh Sasuke dan Sakura. Mereka datang dengan membawa satu orang lagi. Anak kepala desa itu berada di samping Sakura dengan tangan terikat dibalik punggung.
"Kimiko-san..." lirih Hinata.
"Kalian sudah menemukannya, kenapa ikatannya tidak kalian lepas?" Cerca Naruto secara bergantian menatap Sasuke dan Sakura.
"Kami yang mengikatnya, " ucap Sasuke.
"Apa? Kenapa?!"
Mengabaikan pertanyaan itu, Sasuke mendekat ke arah Hinata. Ia memutar tubuh gadis itu ke kiri dan ke kanan lalu menangkup wajahnya, dengan satu tangannya.
"Kau tidak terluka, kan?" tanya bungsu Uchiha itu diselingi nada khawatir. Tipis sekali.
Hinata tersenyum kecil lalu mengangguk, yang disenyumi pun membalas. Sasuke melepas tangkupannya lalu beralih menepuk pelan pucuk kepala gadis itu. Tentu saja interaksi tersebut tidak luput dari dua insan yang kini menunduk, mengalihkan pandangan sembari menahan rasa sesak.
"Jadi kenapa kalian mengikat Kimiko-san?" Hinata mengutip ulang pertanyaan Naruto, tatapannya beralih dari Sasuke menuju gadis itu.
"Biar dia sendiri yang menjelaskan," ucap Sasuke. Semua beralih memandang si anak kepala desa.
"Kalian pergi saja dari sini, pembajak itu hanya akal-akalan Ayahku. Desa kami sangat miskin, semua dana dari upah rakyat digunakan Ayahku untuk memenuhi kepuasannya sendiri. Beliau menyewa para pembajak itu agar penduduk tidak curiga ke mana dana desa menghilang. Selain itu dengan adanya pembajak kami bisa menarik simpati para ninja agar diberi batuan," jelas Kimiko dengan raut serius.
"Begitu ternyata, lalu kenapa kami bisa tersesat dan terpisah. Apa kau yang melakukan ini? Kau memiliki kekuatan?"
Kimiko menggeleng setelah Naruto selesai melempar pertanyaan. "Hutan ini memang memiliki semacam magis di sore hingga malam, siapapun yang memiliki pemikiran kotor akan disesatkan atau dibuat berpisah dengan rekan-rekan lainnya."
"Pe-pemikiran kotor?" Entah kenapa yang mendapat jawaban menjadi gugup seketika.
"Naruto kaulah yang membuat kita berpisah. Dasar mesum!" gerutu Sakura membuat Naruto refleks memandang Hinata yang kini mengalihkan pandagan.
"Tidak! A-ayolah Sakura-chan jangan membuatku terlihat buruk!"
Hinata berdehem keras lalu mendekati Kimiko. "Baiklah kami akan segera meninggalkan desa ini dan melaporkan semuanya. Tentu saja termasuk Kepala Desa dan semua orang yang terlibat dalam kebohongan ini. Apakah kau keberatan Kimiko-san?"
"Tentu tidak."
Hinata tersenyum, "bagus, suara keberatanmu juga tidak akan berguna. Tugas terakhirmu sekarang adalah menunjukkan jalan keluar kepada kami, setelah keluar dari hutan kami baru akan melepaskan ikatanmu."
"Baiklah," jawab Kimiko lalu memimpin jalan keluar diiikuti keempat ninja yang akhirnya dapat bernafas lega.
Misi mereka dianggap selesai, selanjutnya akan diambil alih oleh para pemimpin besar serta negara yang menjadi induk desa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGED [hiatus]
FanfictionBukankah seseorang akan merasakan kehilangan, di saat sesuatu yang dulunya dia abaikan pergi. Ya Uzumaki Naruto sang pahlawan dunia shinobi merasakan hal itu. Seseorang yang dulunya dia anggap aneh kini menjauh darinya. Dan entah kenapa? Sesuatu di...