9. Di Dalam Petir

4K 344 39
                                    

Disclaimer by Masashi Kishimoto
All Characters from Naruto
Shippuden (setelah perang dunia shinobi keempat)

#di dalam petir

Ingin membuat kehidupan baru dengan suasana baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ingin membuat kehidupan baru dengan suasana baru. Dan mencoba melupakanmu

***

Kedua muda mudi itu berjalan beriringan menuju kantor Raikage. Setiap orang yang melihat kadang memasang senyum maupun memandang iri. Hinata dan Sasuke, terlihat seperti pasangan yang begitu serasi di mata mereka. Sasuke yang tampan dan paras cantik Hinata semakin menambah iri.

Sasuke terlihat cuek seperti biasanya. Sedangkan Hinata yang menunduk sedikit risih dengan respon para penduduk. "Um... Uchiha-"

"Kau tahu? Panggilan itu mungkin sedikit tidak maksudku sangat mengganggu."

"M-maaf. Bagaimana jika Uchiha-kun?"

Sasuke tersenyum mengangguk, entah kenapa rasa senang timbul saat panggilan itu keluar dari bibir Hinata. Hampir terpana, melihat sang mantan nukenin itu tersenyum. Dalam hatinya bergumam menyutujui Sakura dan gadis lainnya. Uchiha Sasuke sang Uchiha terakhir memang tampan. Namun kenapa bayangan Naruto kembali terlintas di pikirannya. Seakan walaupun banyak lelaki tampan di dunia ini, baginya Naruto adalah satu-satunya.

"Eh?", lirih Hinata kaget dengan pikirannya sendiri. Wajahnya memerah kala pikirannya terlintas senyum lima hari pemuda yang telah menyakitinya. Lantas kedua tangan mungilnya menepuk pipi tembamnya hingga kian memerah.

Sasuke terdiam sedikit kaget, apa yang gadis itu lakukan? Namun apapun itu semakin manis. Manis? Kini giliran wajah dingin sang pria yang bersemu jambu. Sasuke memilih mempercepat jalannya meninggalkan Hinata yang berteriak.

"U-uchiha-kun tunggu, aku tidak tahu jalan disini!", Hinata berlari mengejar langkah Sasuke. Sementara si bungsu sedikit memperlambat jalannya guna menunggu langkah kaki pendek Hinata.

***

"Kau diijinkan pulang."

Naruto tersentak dari lamunannya, entah sejak kapan Shikamaru berdiri di depan pintu Naruto bahkan tidak tahu. "Shikamaru?!"

Pria berambut nanas itu melangkah mendekati ranjang. "Memang orang yang memiliki masalah itu sangat merepotkan." Naruto tertawa, namun tawa itu seperti tersedak di tenggorokannya. "Aku tidak bermasalah sama sekali."

Naruto Membuka perlahan selimut tipis berwarna hijau. Sedikit menggeser kakinya untuk terjulur turun dari ranjangnya. Mencabut jarum kecil di tangannya tanpa sedikit ringasan pun. "Jadi kau menjemputku?", murid Asuma itu terkekeh pelan. "Begitulah."

CHANGED [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang