2.1K 350 65
                                    

"Here you go." Guanlin memberhentikan motornya di depan gedung apartemen Rosé, expecting cewek itu untuk langsung masuk tapi dia malah diem aja sehabis turun.

Penasaran, Guanlin pun membuka helmnya.

"What is it?"

"Lo......nggak mau mampir dulu?" Tanya Rosé tapi kemudian dia ingat sesuatu dan menggeleng. "Eh nggak jadi ding, lo kan tinggal di asrama dan ini udah jam 1. Forget what I said before. Good night, Kuaci!" Rosé membalikkan badannya dan berlari ke arah lobi pas tiba-tiba terdengar suara dari belakangnya.




"Wait, gue markir motor gue dulu. Lo naik duluan aja," kata Guanlin dan langsung pergi tanpa Rosé sempet bilang apapun.

***

Rosé ngasih secangkir teh hangat ke Guanlin, yang sebenernya cowok itu nggak minta tapi dia selalu bikin teh sebelum tidur jadi sekalian aja.

"Thanks," kata Guanlin sambil matanya fokus ke TV yang padahal mati.




Dalam hati dia udah ngerutukin dirinya sendiri tanpa henti, like mikir apa sih dia tadi sampe sepede itu buat mengiyakan aja ajakan Rosé buat berdua aja di apartemen kosong jam 1 pagi????

Gimana pun juga dia kan cowok, dan cowok mana coba yang nggak berpikir aneh-aneh dalam situasi kayak gini? Apalagi seumuran Guanlin.

Entah apakah Guanlin yang jago berpura-pura atau Rosé emang beneran nggak sadar, cewek itu justru sekarang menyalakan TV dengan santainya.




"Maaf ya Kuaci lo jadi nemenin gue. Gue emang nggak suka sendirian dan Lisa has been gone for days," kata Rosé apologetically.

"It's alright. Gampang kok nyusup balik ke asrama gue, asal belum terang aja," balas Guanlin sambil menyenderkan badannya ke sofa, berusaha rileks.

Omongan cowok itu bikin Rosé langsung menoleh dengan senyuman jahil. "Oooooo Kuaci lo ternyata bandel ya sering kabur-kabur?" godanya, yang cuma dibales dengusan oleh cowok itu.




"By the way Rosé," suara Guanlin tiba-tiba menginterupsi, bikin Rosé nge-pause F.R.I.E.N.D.S yang tadi dia putuskan buat play karena janjinya untuk membuat cowok di sebelahnya nonton TV series legendaris itu

"Hm?"

"Kalo lo segitu nggak sukanya sendirian, yang nemenin lo pas Lisa nggak ada siapa? You said that she sometimes model, jadi pasti dia sering nggak di sini kan?"

"Well, tergantung......" Rosé sambil menimang-nimang. "Kadang gue ke Kak Jennie or Kak Jisoo kalo mereka lagi nggak sibuk. Atau nggak ya paling sama cowok gue? Tapi gue sekarang jomblo sih hehehe." Rosé terkekeh pelan dan ngelirik ke Guanlin, tapi cowok di sebelahnya itu nggak ketawa.

Boro-boro ketawa, senyum sedikit pun enggak. Mukanya justru lebih jutek.




"Berarti lo sering berdua doang gini sama cowok sampe malem?" Tanyanya.

"Well........kinda? Nggak sesering itu juga sih, by the way muka lo nggak usah gitu-gitu amat juga kali," canda Rosé buat mencairkan suasana, yang gagal karena ekspresi wajah Guanlin nggak berubah sama sekali.

[3] Inadvertently | BlackPink's Rosé × Wanna One's Guanlin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang