Bagian 1 : The eye

50 7 10
                                    

"Semua kebahagian berawal dari sebuah kesedihan yang panjang"

-Hana-

Fajar mulai muncul dari peraduannya mengenai wajah gadis yang sedang terlelap dengan gaya cantiknya

Seorang wanita paru baya menaiki tangga untuk menuju ke kamar putrinya untuk membangunkannya. Ia mengamati wajah gadisnya, goyangan badan gadis itu membuatnya tersadar dari lamunan dan kembali mengingat niatnya untuk membangunkannya, "Sayang ayo bangun kamu tidak mau telat di hari pertamamu," kata wanita itu sambil menggoyangkan badan putrinya dengan lembut, "Hemmm, bentar lagi mah aku ngantuk banget," sahutnya sambing menggoyangkan badannya menghadap kekanan.

Begitulah paginya, seorang gadis bernama Hana. Gadis dengan mata indah, rambut panjang bergelombang, kulitnya yang putih serta lesung pipi yang menambah kesan manis dan cantik ketika ia tersenyum. Begitu penggambaran gadis itu.

Dengan segalah tenagahnya ia menuruni tangga menuju meja makan lalu menemui mamahnya, ia langsung mengecup mamahnya dan memegangi roti yang telah disiapkan olehnya, "Maaf yah mah aku nggak bisa sarapan soalnya nanti aku telat, bye mah," katanya sambil berlari menuju pintu utama rumahnya.

"Aduhh! Aku bisa telat kalau gini!" sahutnya sambil berlari mencari angkutan.

Aduhh!! Gerbangnya udah ketutup lagi. Batinnya yang sangat cemas

Setelah melihat satpamnya dan bernegosiasi sangat panjang akhirnya ia diizinkan.

Senin upacara bendera berlangsung, Hana langsung menuju lapangan untuk mengikuti upacara tersebut. Hana terus mengawasi sekitar agar tidak terlihat oleh petugas sekolah yang sedang menjaga di sekiran sekolah. Dan akhirnya ia sampai dilapangan dengan aman, ia langsung memasuki barisan dengan  nafas tersengal-sengal.

Ia merasa dirinya diperhatikan oleh pasang mata sekitarnya yang membuat dirinya risih akan hal itu. Seorang gadis dengan tatapan tajam meliriknya gadis itu terlihat sangat ramai dengan aksesoris ditubuhnya, yang dibangdingkan dirinya begitu polos yang hanya menggunakan bedak tipis dan lipbalm untuk melembabkan bibirnya.

~~~

"Nil cepet kabur gula kapas menuju kesini nanti kita dapat hukuman lagi bosan gue denger ceramahnya," kata Reno dengan wajah yang cemas. Ia akhirnya bangkit dan mendengar perkataan sohibnya itu. Daniel mengumpulkan segalah tenaganya dan bangkit lalu berjalan dengan malas menuju lapangan.

Sudah dipastikan Daniel dan Reno memilih barisan paling belakang yang lebih teduh. Ia hanya terus mengobrol dengan Reno tanpa memperdulikan upacaranya.

Setelah beberapa saat ia melihat seorang gadis berjalan dengan cemas menuju kearahnya, tanpa memperdulikannya gadis itu langsung mengambil barisan tepat disamping ia berdiri. Dengan keadaan nafas tersengal dan sedikit keringat diwajahnya, ia memperhatikan gadis itu yang tampak asing baginya, dan tepat pada saat gadis itu menoleh melihat kearahnya ia refleks langsung berbalik melihat kedepan.

Ia kembali menoleh menatap gadis itu dengan rasa penasaran, tanpa sengaja gadis itu berbalik mentapnya. Mata mereka saling bertemu.

Hanya sebuah tatapan dari mata seorang gadis itu yang membuat segalahnya berubah?

- See you next part guyss -

*Gimana ceritanya, walaupun masih bagian awal semoga kalian suka dengan ceritanya yahh...

*Maaf kalau masih banyak yang salah dalam penulisan soalnya baru belajar nulis cerita mahon dimaklumi yah guyss

Dont forget to vote n comment guyss!!!
Saya bukan apa-apa tanpa kalian

Salam dari aku

Si Author

SuddenlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang