"Cinta itu suci, namun itu tidak dapat ditebak. Tapi cinta juga tau kemana ia harus bersandar"
-Hana-
Sesaat setelah upacara itu
berlalu, Hana akhirnya dapat bernafas dengan legah. Ia mengetuk ruang guru dan ingin menemui seseorang disana.Hana adalah murid baru di SMA Nusa, ia pindah dari jogja ke jakarta karena alasan pekerjaan ayahnya yang tiba-tiba ditugaskan ke Jakarta.
"Permisi bu, saya sedang mencari ibu Anti," serunya seraya melontarkan senyuman pada guru tersebut,
"Oh kamu murid baru yahh!, ohh ia kamu sedang ditunggu ibu Anti didalam" jawab guru tersebut yang belum diketahui namanya oleh Hana.
Ia berjalan memasuki ruangan yang ditunjuk oleh guru yang tadi. Ia mengetuk 'tok tok tok', "Ia silahkan masuk nak" jawab seorang wanita yang ada didalam ruangan tersebut.
Hana memasuki ruangan tersebut dan mendapati kalau ibu Anti tidak sendirian ia sedang berbicara dengan laki-laki.
"Ibu daritadi menunggumu, yasudah kamu duduk dulu disini ibu akan mengambil beberapa berkas yang akan kau guanakan,"
kata wanita itu sambil menatap Hana dengan senyuman. Ia lalu menganggukkan kepalah seraya mengerti apa yang dikatakan ibu Anti.
Hana penasaran denga laki-laki disamping kemudian ia mencoba menoleh dan melihat wajahnya yang daritadi ia tundukka,
"Astaga kamu yang tadikan?," sahutnya dengan menunjuk laki-laki yang berada disampingnya,
"oh, ia kenalin nama aku Hana," kata Hana kembali mengangkat tangan kanannya. Laki-laki itu hanya terdiam tanpa menggubris semua perkataannya. Dengan muka kecewa ia menurunkan tangannya, tiba-tiba ibu Anti membawa semua berkas yang akan diberikan kepada Hana,
"Ini semua berkasnya, didepan ada pak Mahmud yang akan mengantar kamu kekelas,"
kata ibu Anti sambil memberikan berkasnya.
Hana berlalu keluar dan mengikuti perintah ibu Anti. Ia mengikuti langkah pak Mahmud sampai berhenti tepat di kelas XI IPA- 1. Ia memasuki kelas dan memperkenalkan dirinya di depan.
~~~
Setelah upacara selesai Daniel dan Reno menuju ke belakang sekolah.
Tepat dibelakang sekolah terdapat sebuah gudang tanpa atap yang dijadikan tempat bersarang bagi Daniel dan teman genknya, walaupun tempat itu terlalu angker menurut siswa lain mereka tidak peduli hal itu. Setiap hari mereka disana hanya untuk merokok, ngobrol dan juga sebagai tempat bolos mereka.
Begitulah kehidup seorang Daniel. Cowok dingin dengan segalah kenakalannya disekolah.
Reno sudah berlari lebih dulu, dan akhirnya Daniel harus dibawah keruang guru seorang diri.
"Berapa kalu ibu harus mencatat semua kenakalanmu Daniel. Sampe sekali lagi kamu melakukannya ibu akan memanggil orang tua kamu. Kamu sudah paham?"
Kata ibu Anti yang berbicara dengan tegas kepada Daniel.
Daniel hanya tertunduk tanpa menyahut sedikitpun perkataan ibu Anti,
"Apa kamu paham perkataan ibu barusan",
kata ibu Anti untul meyakinkan Daniel kembali.