BAB I (ANKA: Sarapan Pagi)

22K 1.1K 30
                                    

Pagi-pagi sekali aku sudah terbangun untuk menyiapkan sarapan untuk keluaraga kecil. 2 telur mata sapi untuk kedua anakku, dan 1 telur dadar berisi sosis untuk suamiku.

"Asalammualaikum.. selamat pagi.. BuMekka??"

Teriakan dari luar rumahku berhasil memberhentikan kegiatanku menyiapkan sarapan di meja.

Dengan mengelap sedikit keringat di celemek biru yang ku pakai, aku menuju ke arah pintu dan saat ku buka pintu senyuman tercetak di bibirku ketika melihat kurir susu sudah berdiri dengan membawa tentengannya.

"Terima kasih. Selamat pagi juga Dinda"

Dinda adalah nama gadis pengantar susu. Dia seusiaku, hanya bedanya status bersuami membuatku terkadang selalu merasa menjadi seorang wanita tua.

Di meja makan, ternyata kedua anakku, Rajasa dan Kanya sudah siap duduk dihadapan sarapannya masing-masing

"Pagi anak anak ibu"

Aku mencium pipi kedua anakku secara bergantian.

"Bu, susu punya kakak?"

"Siap tersedia."

Rajasa tersenyum dan membuat tanganku gatal ingin mengacaki rambutnya.

Tidak pernah berubah, melihat kedua anakku tersenyum di pagi hari, merupakan hal yang paling indah seumur hidupku.

"Kak.. Makannya tunggu yang lain dong"

Rajasa menggigit lidahnya karena ditegur olehku

"Ibu, panggil ayah dulu ya.. Awas, jangan ada yang makan duluan."

Nah ini, membangunkan suami tercinta merupakan hal yang paling sulit sekaligus menyenangkan.

***
"Mas.. Mas.. Mas Tara.. Bangun Mas sudah pagi"

"Hm.. Hm.."

Lihat pantat seksinya itu

"Bangun, ayo sarapan"

Tidak ada gerakan ataupun gumaman lagi darinya. Kalau sudah begini, aku akan mengeluarkan jurus jituku

"Aw!"

Aku tersenyum ketika mendengar teriakan Mas Tara ketika pinggang nya menjadi mangsa gigitan ku

"Ayo bangun.. Mau aku gigit lagi hm?"

Aku sudah bergerak kearah pipinya. Pipi itu lezat sekali untuk ku gigit. Hmmm kenapa ya aku suka sekali gigit mas Tara? Jangan-jangan aku keturunan vampire? Wkwk

"5 menit lagi sayang"

Setelah berhasil menggigitnya mas Tara langsung menarikku kedalam pelukannya. Wah jadi aku yang jadi korban kukungannya

"Ahh berat.. Mas ih bangun kasihan anak anak nungguin"

Berhubung mulut ku dekat sekali dengan dadanya yang tidak ditutupi apapun, aku gigit dia.

"Ssh kamu aja udah sarapan duluan. Berenti sayang"

Aku terkekeh mendengar suara berat nan seksi menahan sakit dan baru bangun tidur itu terdengar sangat emm apaa ya.. Pokoknya itu perpaduan suara yang indah

"Aku berenti gigitnya kok malah tidur lagi..? Ayo bangun mas"

Dan sekarang aku yang berteriak dan kelabakan akibat ulah tangannya. Nakal sekali dia

"Morning kiss?"

"No"

"Please...?"

"Nooo"

ANKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang