bagian 2

80K 1.6K 42
                                    

                    BAB 2

Tinggalkan jejak vote
dan komen ❤❤
Revisi _060618_

Tatiana masih setia menunggu mobil Damian keluar dari sekolah.

"Gila om lo makin tampan aja." celetuk Sarah melihat Damian dengan tatapan kagum akan ciptaan tuhan.

Tatiana menoyor sahabatnya itu.
"Kalo yang ganteng aja langsung ngiler kaya liat pisang." cibir Tatiana.

"Emang gue monyet, liat pisang langsung ngiler." protes Sarah.

"Kemana si kutil, Samuel, Rio, Bastian, paris sama Daniel?" tanya Tatiana menyebutkan satu persatu teman-teman seperjuangan soal ke koplakan.

"Lo kaya ngga tau mereka aja, paling di kantin nemenin Daniel ngejarah makanan disana." jawab Sarah mengingatkan kelakuan temannya yang tidak bisa jauh dari makanan.

"Ckck!! Tuh orang badan udah kaya lapangan bola masih saja makan terus." decak Tatiana.

"Yuk ah.. Samperin mereka, siapa tau dapet gratisan dari Rio." Sarah menggandeng Tatiana pergi ke kantin menghampiri temannya.

"Sama yang gratisan aja langsung." cibir Tatiana.

"Hehe.." kekehnya.

"Ngga usah gandeng-gandeng. Emang mau nyebrang." gurau Tatiana.

Sarah dan Tatiana pergi ke kantin sekolah. Benar saja, teman-temannya sedang asik mengobrol. Daniel dan Rio sedang asik makan bakso mang ujang, Paris sedang berdandan, ckck kalo dia emang ratunya dandan, Bastian sedang menggoda siswi junior, 'dasar kadal burik, kang kardus' dan Samuel sedang asik bermain ponsel.

"Woy..." teriak Tatiana menggema memanggil temannya.

Siswa dan siswi yang sedang berada kantin menoleh melihatnya aneh. Tatiana cuek tidak menghiraukan mereka, malah menantang dengan menaikan dagunya. "Apa lo liat liat."

"Woy kupret, makan ngga ngajak-ngajak." Tatiana merampas bakso milik Rio.

"Punya gue woy.. Beli sendiri sana." Rio merampas kembali bakso miliknya.

"Koret lu nyet." sungut Tatiana.

"Eh, tar malem si wela ngadain party ultah gitu." kata sarah perihal acara yang wela adakan.

"Yeah... Pasti banyak cewek-cewek bergaun tipis." kata Bastian dengan semangat 45.
"Sama yang tipis-tipis langsung melotot ampe ngiler. Dasar otak selangkangan." Paris mengeplak belakang kepala Bastian.

"Anjay lo, gue kan cuma mengagumi ciptaan tuhan, kan sayang kalo ga diliat. Jangan salahin gue dong. Mereka kan pake baju kurang bahan buat di tontonin kan?" alibi Bastian padahal omes.

"Woy Sam nanti dateng ngga ke party ultah Wela." tanya Rio ke Samuel yang masih sibuk bermain ponselnya. Samuel mengangkat bahu cuek dan kembali memainkan ponselnya.

"Gaya lo Sam, kek yang punya  pacar aja soksoan sibuk maenin hp." Tiana merampas ponsel Sam.

"Apaan si lo." kesalnya.

"Lo mau ikut ga ke party ultah Wela." tanya Rio lagi ke Sam.

"Terserah." jawabnya singkat.

Tet... Tet.... Tet....

Suara bel mengintrupsi para siswa dan siswi untuk segera masuk ke dalam kelas, karena jam istrihat telah berakhir. Mereka pun berhamburan masuk ke kelas masing-masing. namun tidak dengan siswa yang terkenal dengan prestasi keluar masuk ruang BP. Siapa lagi kalau bukan Bastian dan Daniel yang masih santai memakan baksonya.

...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang