party

70K 1.5K 11
                                    

Happy reading ❤❤

Revisi _10.06.18_
Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komen untuk menghargai karya orang lain 😘😘


                    BAB 3

Cup

Tatiana mencium pipi Damian. Lalu  setelah itu merutuki perbuatannya yang sudah berani berbuat lebih kepada Damian.

'Bodoh, bodoh.... Dasar bibir pengennya nyosor mulu.' Tatiana merutuki dirinya sendiri dalam hati.

"Keponakan om sudah besar ya." om Damian mengacak gemas Tatiana.

Tatiana merengut mendengar ucapan Damian yang memanggilnya keponakan. Tatiana hanya berharap satu kali saja Damian melihatnya sebagai wanita, bukan keponakan kecilnya.

'Bodoh banget. Apa yang aku harapkan. Om Dami melihatku sebagai wanita, bukan keponakannya? Bangun Tiana, itu ngga mungkin terjadi.' ucap batinnya putus asa.

"Hey... Kenapa merengut seperti itu. jelek tahu." canda Damian mencupit pipi Tatiana.

"Aw.. Sakit tau om." ringisnya, mengelus pipi yang di cubit  Damian.

"Kamu ngegemesin. Perasaan baru kemarin om gantiin popok kamu. Dan sekarang kamu sudah menjadi anak remaja yang cantik." kata Damian membelai rambut Tatiana.

Blush

Pipi Tatiana terasa panas mendapat pujian dari Damian yang menyebutnya cantik.

"Apa sih om.... Bikin Tiana malu aja." katanya dengan malu-malu.

"Yaudah ah, Tiana mau pulang ganti baju dulu." pamitnya.

"Om antar ya." tawar damian.

"Eh.. ngga perlu om. Tiana bisa pulang sendiri naik ojek." tolaknya.

"Tidak, biar om saja yang antar kamu." kekeh om Damian ingin mengantar Tatiana.

"Ngga usah om. kan om mau ketemu klien, kalo gitu, Tiana di antar om Dani aja." usul Tatiana.

'Bisa berabe kalo ok Dami yang antar. Ketauan sudah sandiwaranya.' Batinnya.

"Bener tidak mau om yang antar?" tanyanya lagi.

"Bener om... Tiana pergi dulu ya." pamit Tatiana bergegas meninggalkan Damian sebelum memaksa untuk di antar. Tatiana mencium punggung tangan Damian.

"Hati-hati, ingat pulangnya jangan malam-malam. Sepertinya om akan pulang telat. Kamu baik-baik dirumah. jangan bukakan pintu selain om. Dan ingat jangan aneh-aneh. Atau kamu akan tahu akibatnya."  ancam Damian memberitahu.

Tatiana memutar bola mata malas. Tapi dari pada harus mendengar ceramah Damian, Tatiana memilih menurut.

"Siap capten." gurau Tiana sambil hormat ala militer.
                ***

Diperjalanan pulang Tiana tidak hentinya menyunggikan senyum membuat Dani yang melihatnya bingung.

"Non baru dapet lotre ya." tanya Dani melihat keponakan atasannya seperti orang mengalami gejala kejiwaan.

...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang